Chapter 23

6.1K 465 47
                                    




Enjoy Readers!




Jungkook mengira bahwa laporan ini akan dilakukan di salah satu ruangan tertutup hanya dengan GA,atau dengan kepala distributor. Tapi ternyata alasan mengapa pak Kang di panggil ke kantor pusat disini,karena mereka akan mengadakan rapat besar untuk seluruh cabang,termasuk Seoul.

Ruangan itu memiliki luas 8 kali dari ruangan rapat di cabang Seoul. Total ada 20 kursi disamping Kanan dan kiri dan 2 kursi masing-masing diletakan diujung. Semua kursi telah terisi penuh,kecuali 2 kursi di ujung yang masih kosong. Sepertinya rapat ini akan di mulai jika orang yang berada di ujung kedua kursi itu telah hadir.

"Aduh...saya jadi gemetar ini kook," pak Kang yang duduk disebelah Jungkook tiba-tiba berbisik. Jungkook menoleh,mendapati bosnya itu memang agak pucat,bukan karena sakit melainkan takut.

"Tidak apa-apa pak,ini kan hanya rapat." Jungkook menenangkan dengan Suara pelan.

"Ya jelas beda,disana saya menggantikan pemimpin, disini saya bahkan tidak dapat dilihat dengan mata. Ini rapat besar,nanti kamu juga jangan salah menerjemahkan laporan loh," kata pak Kang memperingatkan. Beliau merasa haus,namun belum berani untuk mengambil air mineral yang ada di depannya. Alasannya karena semua orang yang ada disitu belum ada yang membuka botol air mereka.

"Bapak tenang saja,aku kan sudah biasa. Ngomong-ngomong ini kita nunggu CEO nya pak?"

"Ya mana saya tahu Jungkook? Saya saja tidak tahu kalau jadinya rapat besar seperti ini. Itu pasti Yura salah menerjemahkan undangannya. Dasar anak magang itu..."

Jungkook menggelengkan kepalanya, melihat bosnya itu menyalahkan Yura. Kim Yura jelas anak magang,tapi malah diberi tugas menerjemahkan langsung surat dari pusat.

Saat keduanya larut dalam pembicaraan, tiba-tiba semua orang mendadak berdiri. Jungkook dan pak Kang yang tidak tahu alasannya,juga ikut berdiri. Biasanya jika seperti ini,pasti orang penting dalam rapat itu datang.

Diam-diam Jungkook menguping bisik-bisik wanita disampingnya,yang mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya CEO baru mereka hadir dirapat besar. Mungkin juga sebagai perkenalan atas pergantian kepemimpinan.

Diam-diam Jungkook juga penasaran bagaimana sosok CEO yang sepertinya cukup menarik kaum hawa dan para uke disini. Detik berikutnya,seolah menjawab pertanyaannya,3 sosok itu masuk ke ruang rapat. Satu lelaki tua dengan memegang tongkat dan 2 orang pemuda berjalan disamping kiri dan kanannya. Seketika wajah Jungkook berubah kaku.

Kedua lelaki itu bukankah suami dan adik iparnya? Mata Jungkook dan Taehyung saling bertemu beberapa detik, sebelum Jungkook akhirnya menundukkan kepalanya. Jadi kakek itu kemungkinan adalah kakek Taehyung.

Jungkook jadi ingat waktu mereka menikah beberapa hari yang lalu,dia tidak melihat kakek dan nenek Taehyung disana.

Perasaan Jungkook campur aduk. Sepertinya Taehyung memang pernah mengatakan bahwa dia memang mewarisi perusahaan yang di jalankan kakeknya. Jungkook juga ingat bahwa nama perusahaan itu adalah Archstone Corp.

"Sstt Jungkook!" Suara pak Kang berbisik.

Jungkook merasakan tangannya ditarik, membuatnya kembali pada kenyataan.

"Kamu ngapain? Fokus!" Lanjutnya.

Barulah saat itu Jungkook sadar bahwa hanya dirinya saja yang berdiri. Sedangkan semua orang termasuk Taehyung sudah duduk, memandang dirinya yang aneh. Bahkan entah bagaimana Daeho mendapatkan kursi tambahan disamping pak tua itu.

Jungkook segera meminta maaf dan kembali duduk. Dia tidak sengaja menoleh ke arah Daeho,pemuda itu mengedipkan matanya-menggoda. Itu jelas 100% Daeho.

"Jungkook,kamu kenapa jadi tidak fokus? Jangan sampai buat malu perusahaan kita." Pak Kang kembali berbicara melihat Jungkook yang kurang fokus.

Jungkook segera minta maaf, "maaf pak saya hanya kaget saja."

"Kaget kenapa?"

Jungkook ingin menjawab kalau suaminya ada disini. Tapi itu pasti akan terdengar aneh. Jadi pemuda manis itu hanya mengalihkan topik.

"Baiklah, terimakasih pada kalian semua yang hadir disini  ikut dalam rapat tahunan Archstone Corp. Kalian mungkin sudah tidak asing dengan cucu saya Kim Taehyung. Dan hari ini,dia yang akan memimpin rapat kali ini," meskipun telah berumur,namun suara dan karisma dari lelaki tua itu luar biasa besar. Seolah mencerminkan masa muda yang luar biasa.

"Terimakasih kakek, semuanya mari kita buka rapat ini dengan laporan masing-masing cabang tentang kemajuan perusahaan kita." Saat Taehyung berbicara,suara lelaki itu berbeda dengan suara Taehyung yang biasa dia dengar. Dengan jatuhnya suara Taehyung,suasana yang tadi tenang kini berubah menjadi tegang dalam sekejap.

Aura yang dipancarkan oleh Taehyung dari nada suaranya sungguh tidak main-main. Seolah lelaki itu menciptakan dominan yang mempertegas bahwa dialah pemimpin disini. Itu sangat berbeda dengan sosok Taehyung yang selama ini Jungkook kenal. Taehyung yang berbicara dengannya seorang lelaki yang lembut meskipun cuek,ramah namun tegas,dan sangat menghormati.

Jungkook segera menggelengkan kepalanya. Ini bukan waktu yang tepat untuk memikirkan hal itu. Lagi pula dia hari ini masih marah dengan lelaki itu. Jadi Jungkook mulai fokus dan mulai menerjemahkan inti dari semua laporan pada pak Kang.

Dengan begitu giliran pak Kang melaporkannya. Jungkook telah mempelajari isi dokumen dan telah menerjemahkannya. Dia berdiri dan mulai melaporkan dengan bantuan LCD seperti perwakilan lain.

Semua berjalan dengan lancar. Taehyung juga bertindak profesional. Yang mengherankan adalah Daeho,pemuda itu ternyata juga bisa serius. Tidak seperti biasanya.

2 jam berlalu dengan lancar. Dengan diakhirinya rapat, Jungkook segera membereskan semua berkas milik pak Kang dan memberikan pada bosnya itu.

"Jadi dimana kamu menitipkan semua barang-barang kamu itu?" Tanya pak Kang sambil terus memasukkan berkas kedalam tas miliknya. Karena tadi dia menasehati Jungkook untuk tidak boros, akhirnya Jungkook mengalah membawa semua barang-barangnya keluar dari taxi dan pak Kang masuk duluan.

"Dikantin perusahaan pak."

"Ini kamu mau bareng saya atau naik taxi sendiri?"

"Saya sendiri saja pak. Bapak besok jadi flight pagi?"

"Iya jadi,kamu juga?"

Jungkook mengangguk,"saya belum pesan tiket,tapi mungkin ibu saya sudah."

Semua berkas telah dimasukan kedalam tas. Saat Jungkook hendak bangkit dari tempat duduknya,saat itu lah sebuah suara berat memanggilnya.

"Jeon Jungkook kemarilah."





















TBC.

Happy reading💜💜
Typo manusiawi 🤗🤗

Perfect Husband ||Taekook||©Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang