Bab 22 . Sepasang Kekasih

3.1K 65 0
                                    

" Jadi bisakah kita memulai menjalin hubungan ? jadilah kekasihku sekaligus calon istriku Dara. Menjadi Mama untuk Nathan " pinta Bara dengan tatapan penuh harap.

Dara hanya mengerjapkan matanya beberapa kali. Gadis itu tak percaya mendapatkan uangkapan cinta dari Bara untuk yang kesekian kalinya. Jantungnya berdebar kencang. Terasa dipenuhi oleh ribuan kupu-kupu, membuat senyumnya tanpa sadar melebar karena bahagia

....

Dara POV

Aku hanya bisa membeku saat mendengar ungkapan cinta dari Mas Bara. Ada rasa bahagia yang tiba-tiba saja memenuhi ruang hatiku. Akhirnya... pria yang ku cintai membalas perasaanku.

Tadinya aku berniat untuk bermain tarik ulur padanya. Namun aku takut dia berubah pikiran jika aku bermain trik ini terlalu lama.

" Iya ... Dara mau Mas " ucapku akhirnya dengan senyum lebar. Bisa kulihat senyum Mas Bara melebar.

" Oh.. God akhirnya, terima kasih sayang. Terima kasih sudah mau menerimaku " ucap Mas Bara lalu menarikkku masuk kedalam pelukannya.

Mas Bara memelukku erat dan berkali-kali mengecup pelipisku dengan lembut. Aku emmbalas pelukan Mas Bara. Terasa hangat dan nyaman. Aku bahkan bisa menghirup aroma Priaku yang wangi.

Ahh... Priaku, rasanya menyenangkan menyebut Mas Bara sebagai priaku.

Mas Bara mengendurkan pelukan kami, tangannya yang hangat kini membelai pipiku yang sedikit cubby.

Mas Bara mendekatkan wajahnya kearahku dan fokus menatap bibirku. Tak perlu menunggu lama bibir kenyal miliknya sudah melumat kembali bibirku.

Mas bara melumat bibirku dengan gerakan lembut dengan sebelah tangannya meraih tengkukku. Aku mendesah lirih saat lidahnya menyeruak masuk kemulutku da membelit lidahku dengan gerakan sensual.

Mas Bara ada seorang Good Kisser. Ciumannya mampu membuatku mendesah lirih penuh kenikmatan.

Mas bara menyudahi ciuman kami saat kami berdua kehabisan oksigen. Dengan gerakan lembut, Mas Bara menyeka sudut bibirku yang terdapat lelehan saliva kami berdua.

" Aku mencintaimu Dara. Sungguh " ucapnya lagi.

Aku hanya menganggu dengan wajah memerah malu. Aku malu menatapnya.

Aku menganggkat wajahku dan memandangi Mas Bara yang terkekeh pelan.

" Aku suka melihat wajahmu merona malu karenaku sayang " ucapnya lalu mengecup jemariku. Mas Bara menatapku dengan jahil

Aku memberengut kesal lalu mencebikkan bibirku " Tsk, Mas Bara kenapa jadi meledekku " rengekku. Entah kenapa aku ingin bermanja dengannya.

Mas Bara tersenyum tipis dan mengecup bibirku yang cemberut " Mas hanya bahagia saat ini Sayang " ucapnya lirih.

" Dara juga bahagia. Akhirnya bisa emmbuat Mas mengakui perasaan mas padaku " ucapku dengan senyum lebar.

" Dan aku bangga mengakui perasaanku kepada gadis secantik dirimu Dara Maharani Wicaksono "

" Ah.. Mas Bara apaan sih. Aku tidak secantik dan sesexy teman kencan Mas yang bernama Jessika itu " ucapku sambil memberengut sebal. Karena mengingat wanita yang menjadi teman tapi mesranya Mas Bara.

Mas Bara tertawa lalu mengelus suraiku dengan tatapan teduhnya " Sayang, Jessika itu hanya temanku saja. Kami tidak berhubungan apapaun. Yah... kamu tahulah kebutuhan pria sayang " ucap Bara mencoba jujur padaku.

Mas Bara memang tidak menutupi hubungan satu malam nya dengan beberapa wanita dulunya. Termasuk model cantik bernama Jessika. Meskipun Mas Bara mengakui tidak mempunyai perasaan atau hubungan khusus dengan mereka, namun tetap saja hatiku kesal mengingat mereka pernah bercinta.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang