Bara POV
Malam ini aku berencana mengunjung salah satu club malam langgananku dan kedua temanku. Sandi dan Sakti.
Sepertinya aku butuh pelepasan setelah seharian menahan gairah karena ulah Dara. Gadis itu benar-benar membuatku frustasi. Entah apa yang dipikirkan Dara, kenapa dia begitu berani mengoda seorang pria dewasa secara terang-terangan.
Siapa yang tidak akan terpikat dengan kecantikan dan tubuh indah Dara. Aku sangat mendambakan dirinya. Mendambakan juniorku masuk membelah tubuhnya dengan kuat dan dalam. Bermain diatas ranjang bersamanya tanpa kenal lelah.
Namun aku tidak bisa melakukan itu. Dia bukanlah gadis murahan atau bayaran seperti Jasmine. Aku tidak bisa melampiaskan nafsuku padanya. aku sangat menghormati keluarganya. Mereka mengangap Nathan seperti cucu mereka sendiri.
Aku bergegas menuju Starlight setelah menerima telpon dari Sakti. Kami berencana menghabiskan malam disana dengan ditemani wanita bayaran. Namun sayang sekali malam ini sepertinya aku harus mencari wanita lain, karena Jasmine sedang berada dilluar kota untuk pemotretannya.
Aku melambaikan tanganku saat melihat keberadaan kedua sahabatku. Disebelah mereka sudah ada wanita dengan pakaian minim menemani mereka.
" Kamu terlambat Bos " ucap Sandi.
" Sorry, aku harus menidurkan Nathan dulu. Anak itu akan rewel jika aku tidak ada disampingnya saat mau tidur " sahutku . lalu menghempaskan bokongku diatas sofa yang empuk.
Seorang wanita berambut panjang mengeser tubuhnya mendekatiku dan menawarkan minuman kepadaku.
" Minum? " tawarnya.
Aku menoleh lalu mengangguk " Tentu. Thanks " ucapku meraih gelas minuman yang dissodorkanya dan menyesapnya sedikit.
Entah karena karena banyaknya minuman yang minum atau kah karena rayuan wanita disebelahku, gairahku memuncak karena terpancing. Aku meraih pinggang wanita disebelahku. Kami berciuman sangat panas.
Hanya tinggal kami berdua disini. Sandi dan Saksi sudah pergi kekamar privat yang sudah mereka sewa, aku yakin.
Aku mendesah lirih saat jemari lentik Jemima, wanita yang menemaniku, merambah masuk kedalam kemeja yang aku kenakan.
Kami terus berciuman tanpa memerhatikan sekelingku dengan mata terpejam. Mataku tiba-tiba terbuka saat aku mencium aroma seseorang yang aku kenal lewat didekatku. Aku menghentikan ciuman kami dan mataku sibuk mencari sekeliling, membuat Jemima terkejut.
" Kenapa, kamu ingin segera membooking kamar sayang " rayunya sambil membelai dadaku dengan gerakan sensual.
Aku mengacuhkan Jemina dan masih sibuk mencari sosok itu disekelilingku. Senyum miring bibirku sedikit terangkat saat netraku menemukan sosok Dara yang sedang bergoyang dengan lihai. Lekukan tubuhnya dengan pinggul yang aduhai, membuatku langsung mengenali gadis itu.
" Sialan, apa yang dia lakukan ditempat seperti ini " geramku marah saat melihat beberapa orang pria mencoba mendekati Dara.
Namun senyumku langsung muncul saat melihatnya menolak para pria yang mencoba mendekatinya.
" Maaf aku harus pergi " ucapku sambil menghentikan gerakan tangan Jemima.
Aku langsung berdiri dan berjalan mendekati Dara, tidak memperdulikan protes dan umpatan dari Jemima.
Aku berjalan perlahan mendekati Dara dan mendekap tubuhnya dengan kedua tanganku mencengkram pinggangnya..
" Apa yang kamu lakukan disini Dara " bisikku lirih didekat telinganya. Bisa aku rasakan tubuh gadis ini sedikit tegang
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...