Dalam perjalanan pulang kerumah Bara bertanya kepada Dara tentang pendapat gadis itu perihal Jessica.
" Tidak terpancing sama sekali, sebab aku tahu siapa wanita itu. Model yang bisa dibooking oleh siapapun yang menginginkan nya. " sahut Dara kalem. Gadis itu memang sudah mencari tahu siapa Jessica sejak kejadian dipesta waktu itu. Dan Dara tidak heran jika kehidupan Jessica itu penuh dengan kontoversi mengingat betapa glamornya kehidupan seorang modal.
Terlebih Dara tahu, memang memang banyak dari kalangan artis atau model yang mempunyai pekerjaan sampingan sebagai wanita panggilan atau bahkan simpanan pria hidung belang.
" Benarkah? Tapi kamu cemburu gak ? " tanya Bara sedikit mengernyitkan keningnya.
" Buat apa cemburu sama dia. Aku hanya tidak suka dia menyentuh milikku. Itu saja " sahut Dara lugas. Terlalu bodoh jika dia cemburu kepada wanita yang tidak pernah dianggap oleh tuangannya. Jessica itu tidak ada apa-apa jika dibandingkan dirinya. Meskipun Dara tidak bermaksud untuk membandingkan tentang kekayaan.
" Kenapa ? " tanya Bara masih penasaran. Pria itu mencoba memastikan kepada calon istrinya. Biasa wanita akan cemburu saat pasangannya berasama dengan wanita lain. Entah itu mengobrol akrab atau sedikit bersentuhan.
" Karena aku tahu. Dia bukan siapa-siapa. Dan aku tahu kalau kamu hanya bisa mencintaiku saja sayang " sahut Dara membuat Bara tersenyum lebar.
" Yah kamu benar. Hatiku sudah sepenuhnya milikmu, bahkan aku sudah menjadi Budak Cintamu sayang " sahut Bara mengakui kebenaran ucapan calon istrinya.
" Jadi sudah jelaskan kenapa aku tidak cemburu dengan wanita itu " ucap Dara.
" Bailah aku paham sekarang, meskipun aku tidak keberatan kalau kamu cemburu padaku sayang " sahut Bara sambil mengedipkan sebelah matanya.
Dara hanya terkekeh melihat Bara mengedipkan sebelah mata padanya. gadis itu calon suaminya itu hanya menggodanya saja.
" Tapi sayang, Mas suka dengan ketenanganmu. Tidak menanggapi provokasi Jessica. Malahan kamu bisa berbalik menyerangan " sambung Bara, menatap Dara penuh dengan kekaguman.
Dara memang gadis yang mengagumkan. Semakin jauh mengenal soosk pribadi Dara, makan gadis itu akan membuat sesorang semakin mengagumi dirinya. Terlebih lagi Bara sangat menyukai sisi Dara yang apa adanya, sisi liarnya saat bersama dengannya.
Karena itulah Bara semakin jatuh terlalu dalam akan Dara. Tanpa Dara disisinya dia akan merasa kosong. Bara dan Nathan sangat membutuhkan kehadiran Dara disamping mereka.
Mobil Bara berhenti didepan pagar rumah Dara. Menyuruh gadis itu untuk segera masuk dan beristiraha.
" Masukkah, kemudian langsung tidur. Besok pagi aku antar kekantor " sahut Bara.
Dara hanya menganggukkan kepalanya. Sebelum Dara keluar dari mobil, Bara mengecup kening gadis itu dengan lembut.
Setelah melihat Dara masuk dan mengunci pintu rumahnya, Bara membelokkan mobilnya masuk kepekarangannya. Untuk saja rumah mereka bersebelahan, sehingga tidak memakan banyak waktu dan usaha jika mereka berdua saling merindu.
***
" Oma, masih lama ya Mommy tinggal sama Nathan ? " tanya Nathan kepada Mila. Bocah itu menemani Mila membuat kue kesukaannya di didapur. Sejak pagi Nathan begitu antusias saat mendengar kalau Mila akan mengajaknya membuat kue yang kebetulan menjadi kesukaan Nathan.
" Tidak lama, hanya tinggal beberapa bulan lagi. Kenapa ? Nathan sudah tidak sabar ya sayang ? " tanya Mila sambil tersenyum. Wanita paruh baya itu sangat menyukai dan menyayangi Nathan. Kehadiran bocah itu seakan mengisi hari-harinya yang sepi saat suami dan anak-anaknya bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...