Bab 47. ( Bukan ) Perawan ( 21+ )

9.2K 82 1
                                    

Kini Dara sudah berada dikediaman calon suaminya. Mereka pulang bersama menuju rumah Bara karena Dara sudah berjanji akan memasak makan malam untuk Nathan.

Dan disinilah Dara sekarang, berkutat dengan bahan masakan didapur dengan ditemani Bara dan Nathan yang duduk dengan tenang dimeja makan.

" Daddy, kapan Mommy akan tinggal bersama kita? " tanya Nathan tiba-tiba.

Bara menoleh dan tersenyum maklum dengan tatapan penuh harap sang anak.

" Sabar ya sayang, tidak lama lagi kita bersama akan tinggal bersama " sahut Bara, tangannya terulur mengusap pipi gembul sang anak.

" Nathan sangat sayang Mommy Dara " ucap Nathan.

" Daddy juga sayang "

" Apa kalian berdua sedang membicarakan Mommy sayang " Dara datang sambil membawa masakan yang sudah selesai dimasaknya. Malam ini mereka makan malam dengan menu kesukaan Nathan.

" Wah... ayam goreng mentega kesukaanku " teriak Nathan kegirangan. Nathan berlari kecil kemudian

" Jadi apa yang kalian berdua bicarakan ? " tanya Dara sekali lagi, gadis itu duduk disebalh Bara.

Bara tersenyum kearah tunangannya. Jemarinya terulur mengusap surai Dara dengan sayang.

" Nathan bertanya kepadaku kapan kita akan tinggal bertiga dirumah ini sayang " sahut Bara yang diangguki oleh Nathan.

" Sebentar lagi sayang. Kenapa? Nathan sudah tidak sabar ya untuk tinggal bersama Mommy sayang ? " tanya Dara

" Tentu saja Mommy, kalau Mommy tinggal disini kan setiap malam Mommy bisa membaca dongeng dan memasakkan masakan yang enak untuk Nathan. Nathan juga pengen bobo Bareng mommy " ucap Nathan

" Bagaimana kalau malam ini Mommy bobo disini bareng Nathan ? " ucap Dara

" Beneran Mommy ? " tanya Nathan antusias.

" Tentu saja sayang. " ucap Dara sambil tertawa.

" Yey... nanti Mommy bacakan donggeng untukku ya ? "

" Baiklah, kalau begitu sekarang kita makan dulu yuk ". Dara mengisi piring Bara dan Nathan dengan lauk yang mereka mau.

" Kamu beneran mau menginap disini sayang ? " tanya Bara? . meskipun mereka sudah bertuangan, namun Bara tetap tidak ingin kedua orang tua Dara berfikiran negatif tentang dirinya. Yahh... meskipun mereka suka bertindak diluar batas jika berduaan.

" Iya, aku sudah ijin sama Bunda dan Ayah kok, dan mereka tidak keberatan. toh sebentar lagi kita akan menikah " sahut Dara yang diangguki oleh Bara.

***

Dara menutup pintu kamar Nathan dengan perlahan agar tidak membangunkan Nathan. Anak itu baru saja tertidur setelah Dara membacakan dongeng untuknya. Dara bergegas menuju kamar Bara setelah tak lupa membawa segelas air hangat untuk calon suaminya.

" Hai sayang, belum tidur ya " sapa Dara begitu memasuki Kamar Bara. Gadis itu berjalan mendekati Bara yangs sedang bersandar di ranjang sambil memainkan telpon genggamnya.

" Hai. Aku sengaja menunggumu. Nathan sudah tidur sayang ? " Bara mendongak kepalanya saat mendengar sapaan Dara. Pria itu menaruh benda pipih itu diatas nakas. Kemudian merentangankan tangannya mengisyaratkan Dara untuk mendekatinya.

" Iya, anak itu tertidur sebelum aku selesai membacakan dongeng untuknya. " sahut Bara. Gadis itu ikut bersandar didalam dekapan calon suaminya.

Bara mengangguk mengerti, sebelahnya tangannya melingkar di bahu Dara sembari mengusapnya perlahan. Mereka berdua mengobrol santai membicarakan perbagai hal yang mereka sepakati bersama.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang