Bab 42 . Lamaran

1.7K 47 1
                                    

Sudah hampir satu minggu ini Dara tidak bertemu dengan sang kekasih, pria itu sedang berada diluar kota karena pekerjaannya. Dan selama itu pula dirinya tidur berdua dengan Nathan. Anak itu meminta kepada sang ayah untuk menginap dirumah Mommynya.

Bara dan Dara emmang sudah memberitahukan hubungan mereka berdua kepada kedua orang tua Dara. Awalnya mereka mengira akan mendapatkan penolakan dari Restu dan Mila. Namun dugaaan mereka ternyata meleset. Restu dan Mila menyambut antusias Bara kedalam keluarga mereka. mereka bahkan sudah bisa menebak kalau keduanya tengah berkencan.

Mereka menyukai Bara dan Nathan. Mereka sudah menganggap Nathan seperti cucu kandung mereka sendiri.

" Dara, kamu gak ada kegiatan kan besok pagi sayang ? " tanya Mila saat mereka berkumpul diruang makan.

" Tidak ada Bun, memangnya kenapa ? " tanya Dara sambil menyuapi Nathan makan. Anak itu selalu bertingkah manja kepada Dara. Hal itu membuat Mila atau Restu merasa bahagia dan bangga kepada sang anak karena sudah dirasa pantas menjadi seorang ibu, terlebih utnuk Nathan.

" Besok pagi ada acara dirumah. kamu bantu-bantu ya " ucap Mila

" Acara apa Bun ? " tanya Dara penasaran namun tangannya tidak berhenti menyuapi dirinya sendiri dan Nathan.

" Sudah pokoknya besok kamu juga tahu. " ucap Mila.

Dara hanya menatap sang Bunda dengan tatapan curiga. Kemudian menoleh kepada sang Ayah yang hanya memberikan gelengan sebagai jawaban.

Dan benar saja besok paginya Dara bangun pagi, dirumahnya sudah dipenuhi oleh banyak orang. ada beberapa orang yang tengah menghias ruang tamu mereka. Dara bahkan mendapati kedua sahabatnya ada dirumahnya.

" Lah ... kalian disini juga? Diminta Bunda ? " tanya Dara menatap kedua sahabatnya.

" Iya , Tante Mila yang minta kita berdua kesini, disuruh bantu-bantu disini ? " sahut Beby.

" Huh ... oke, aku kedepan dulu " sahut Dara sambil mengandeng Nathan mendekati Abangnya.

Dara memperhatikan sang Abang dengan tatapan binggungnya.

" Acara apa sih Bang, kok pakai dihias segala" tanya Dara mencolek Haikal.

" Tanya Bunda sana gih. Dan kamu sana kamu mandi dulu sekalian ajak Nathan mandi " sahut Haikal. Pria itu memilih berlalu dari hadapan Dara dan membantu menghias.

Setelah mandi, Dara mengajak Nathan kedapur untuk sarapan dan membantu snag Bunda didapur. Melihat kesibukan dirumahnya membuat Dara melupakan niatnya untuk bertanya kepada sang Bunda.

Menjelang sore hari, Mila menyuruh Dara dan Nathan untuk segera berdanda.

" Sebenernya acara apa sih Bun " tanya Dara sambil menerima kebaya dari Mila. Mila menyerahkan satu set kebaya dan setelan resmi untuk Nathan.

" Gak usah banyak tanya. Sana buruan dandan keburu tamu Bunda datang " sergah Mila sambil mendorong pelan punggung Dara.

Dara hanya bisa menghela nafas pelan tanpa berniat bertanya lagi. Gadis itu segera mandi dan berdandan seperti titah kanjeng ratu. Dan tidak lupa membantu Nathan untuk memakai setelan miliknya.

Saat malam, tamu dirumah Dara tampak mulai berdatangan. Mila, Haikal dan Restu tampak menyambut hangat kedatangan sang tamu dengan ramah.

Haikal naik kekamar Dara untuk menjemput sang adik turun.

" Kenapa sih Bang ? kok ngeliatin Adek kayak gitu ? " tanya Dara saat Hiakal hanya menatap Dara lekat.

Haikal menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis. Pria itu melangkah maju dan mengusap surai Dara dengan sayang. " Kamu ternyata sudah dewasa ya Dek, sudah semakin cantik Adek Abang. Padahal baru kemaren kamu nangis-nangis minta lolipop dari Abang " ucap Haikal membuat Dara emnatapnya Aneh.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang