Bab 02 . Pindah Rumah

6.9K 119 0
                                    

Seorang pria tampan tampak sedang sibuk mengurusi sang anak yang tengah duduk anteng diruang makan. Pria itu dengan telaten menyuapi sang anak sambil sesekali menjawab pertanyaan yang diajukan oleh bocak kecil itu.

" Papa tahu gak, kata Bu guru disekolah, minggu depan sekolah Nathan akan mengadakan study tour " ucap anak laki-laki bernama Nathan.

" Oh ya... coba nanti Papa telpon guru kamu ya " ucap Bara.

Nathan mengangguk kecil dengan mulut mengembung penuh makanan membuat matanya tampak menyipit. Bara bahkan sampai tertawa gemas dengan wajah lucu sang anak.

" Lucu banget sih kamu sayang. Papa jadi gemas sama kamu " ucap Bara mengusap pipi Nathan yang nampak mengembung.

" Bi Surti kapan masuk kerja lagi Pah ? " tanya Nathan.

" Besok juga sudah masuk, dia kan pulang kampung baru besok kembalinya " jawab Bara dengan sabar.

Bi surti adalah wanita paruh baya yang sudah lama bekerja dengan keluarganya. Dulu Bi Surti adalah pengasuhnya dan kini setelah mempunyai Nathan, wanita paruh baya yang sudah seperti ibu kedua untuknya itu memilih mengikutinya mengasuh Nathan daripada bekerja dirumah utama keluarganya.

Mamanya bahkan sama sekali tidak keberatan, mempercayakan sekali pengasuhan penerus keluarganya.

" Pah, setelah makan Nathan main kerumah Oma Mila ya " ijin Nathan.

Bara mengangguk dan tersenyum mengingat betapa dekatnya Nathan dengan tetangga baik hati disebelah rumahnya. Padahal Nathan kegolong anak yang cukup sulit untuk didekati. Namun dengan keluarga tetangganya itu, Nathan bisa membuka diri dan menerima kehadiran mereka.

" Kamu pasti senang sekali ya bisa mengganggu Oma didapur " tebak Bara. Beberapa hari yang lalu saat Bara menjemput Nathan, pria itu melihat seluruh tubuh Nathan dipenuhi oleh tepung terigu.

" Bukan dong, saat itu kan Nathan berniat membantu Oma Mila membuat kue untukku. Tapi aku tidak sengaja menumpahkan tepung terigu itu. " elak Nathans dengan mata mengerjap lucu.

Bara tertawa terpingkal melihat sang anak membela diri dari kesalahannya " Baiklah, Papa percaya. Tapi ingat duduk yang anteng dan jangan menganggu oma dirumah ya " pesan Bara. Meletakkan piring kosong kedalam wastafel.

" Sudah? Kesana sendiri atau Papa antar? "

Nathan menggeleng " Gak usah Pah, Nathan kesana sendiri saja "

" Ya sudah, hati-hati ya. nanti pulangnya Papa jemput "

Nathan mengangguk kemudian berlari kerumah Mila. Anak itu menjadi akrab setelah bertemu dan berkenalan dengan keluarga disebelah rumahnya.

Nathan berdiri didepan gerbang rumah sambil memanggil nama Mila

" Oma, Nathan datang " teriak Nathan dari luar gerbang. Anak itu celingukan sambil mencari keberadaan penghuni rumah.

Tak lama senyumnya mengembang melihat Mila keluar rumah dan datang menyambutnya.

" Halo cucu Oma, apa kabar sayang " tanya Mila membuka gerbang untuk Nathan. Mengusap dan mengecup kepala bocah itu.

" Baik Oma, jadikan hari ini kita bikin kue lagi Oma ? " tanya Nathan dengan wajah pernuh harap.

" Tentu saja. Sesuai janji oma. Hari ini kita bikin cookies ya " ucap Mila

Mila mengajak Nathan menuju dapur. Disana sudah tersedia bahan-bahan yang akan mereka gunakan untuk membuat cookies.

Nathan duduk dengan tenang dikursi dapur sambil memperhatikan Mila yang tengah mencetak kue diatas loyang.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang