Bab 54.( Bukan ) Bulan Madu

2.2K 44 1
                                    

Haikal tampak menoleh kekiri dan kekanan mencari sosok keberadaan sang kekasih yang sejak tadi dibajak oleh adiknya. Pria itu tampak kesal karena sejak tadi tidak mendapati sang kekasih dan adiknya.

" Dara lama banget sih ngajak Ajeng pergi " gerutu Haikal yang membuat Bara terkekeh melihat tingkah sahabat sekaligus kakak iparnya itu.

Awalnya Bara dan Dara berbulan madu berdua ke pulau Maldives untuk beberapa hari. Bulan madu yang mereka lalui sungguh manis dan romantis sebelum mereka tidak sengaja bertemu dengan Haikal dan Ajeng.

Dara bahkan sempat curiga ke Abangnya itu kalau Haikal itu menguntitnya dan sengaja untuk merusak bulan madunya dengan Bara. Namun Haikal maupun Ajeng bersikeras kalau mereka bertemu secara kebetulan saja.

Dan memang benar, Salah Dara sendiri yang merahasiakan tempat bulan madunya dari keluarga, dengan alasan kejutan. Bukan salah Haikal jika ternyata mereka bertemu tanpa sengaja di pulau Maldives.

" Salah sendiri membuat Dara kesal dengan kedatangan kalian. jadinya berencana balas dendam dengan cara menculik kekasihmu " sahut Bara tanpa menoleh. Pria itu asyik melihat foto-foto bulan madu mereka dihape miliknya.

" Sumpah deh. Kita bertemu itu tanpa sengaja. Lagian aku mana tahu kalau ternyata kalian berbulan madu kesini " dumel Haikal tak terima adiknya membalasnya.

" Lagian kenapa sih harus ke Maldives, kenapa tidak kepulau lain? " tanya Bara sedikit penasaran. Siapapun tahu kalau pasangan yang berkunjung ke Maldives, sebagian besar dari mereka adalah untuk berbulan madu.

" Ajeng sangat menyukai tempat ini, setelah lamaran kemarin aku berencana mengajaknya kesini setelah meminta ijin kepada keluarganya " sahut Haikal sembari menghela nafas.

Tepat seminggu setelah pesta pernikahan Bara dan Dara, Haikal mengadakan acara lamaran secara resmi ke keluarga Ajeng. Mereka terbang ke Surabaya dan melamar Ajeng kepada keluarga besarnya.

Pertemuan kedua besar itu berlangsung dengan akrab tanpa canggung satu sama lain. Tampaknya kekhawatiran keluarga Ajeng terhadap calon besannya itu tidak beralasan. Baik Restu maupun Mila, kedua orang tua Haikal itu snagat menghargai mereka. tanpa memandang derajat dan kekayaan keluarga Ajeng. Hal itu membuat Mila dan Ibu Ajeng menjadi dekat. Dan akhirnya disepakati kalau pernikahan Haikal akan dilaksanakan tahun depan.

" Jujur dech Bang, kalian sudah sering bercinta kan ? " tanya Bara tanpa canggung. Semenjak Haikal resmi melamar Dara menjadi calon istrinya, Bara mengubah cara pemanggilannya kepada Haikal seperti calon istrinya kala itu.

" Halah, kaya kamu gak tahu sepak terjang kita berdua saja " ucap Haikal terkekeh pelan. Pikirannya tiba-tiba melayang setiap adegan intim yang dia lakukan bersama Ajeng. Hal itu membuat junior miliknya berkedut. " Sialan " desis Haikal lirih sembari membenarkan celananya yang tiba-tiba menjadi sempit.

" Ha ... Ha ... Ha ... " Bara tertawa terpingkal melihat reaksi Haikal.

" Sialan lo " omel Haikal mengeplak bahu Bara sedikit kencang, namun tidak urung membuat Bara kesakitan justru semakin tertawa terpingkal sembari memegangi perutnya.

" Sesama penikmat selangkangan gak usah heran deh. Aku juga bisa menebak kalau kamu berhubungan intim dengan Dara jauh sebelum kalian menikah kan. otak selangkangan kamu tiak akan bisa diam melihat keindahan tubuh adek gue " ucap Haikal membuat Bara mendadak terdiam.

Pria itu masih ingat betul bagaimana ancaman Haikal jika dirinya macam-macam dengan adik perempuannya kala itu. Bara sedikit merasa tidak enak karena menghianati kepercayaan yang sudah diberikan oleh keluarga Dara kala itu.

Haikal terkekeh melihat Bara yang tampak diam termanggu setelah mendengar ucapannya. Dengan pelan ditepuknya bahu Bara berulang kali sampai membuat Bara tampak sedikit terkesiap.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang