Suara kecipak air seolah mengalun seperti music yang harmonis seiring pergerakan pinggul Haikal. Pria itu tampak sedang memaju mundurkan pinggulnya dengan menghentak kuat miliknya yang sedang bersarang dimilik Ajeng.
Keduanya tampak begitu terlena dengan gairah yang sudah mengusai mereka. membuat keduanya tidak lagi bisa menahan gairah yang bertubi-tubi menyerang keduanya.
Dengan kesadaran penuh Ajeng mengijinkan Haikal mengambil miliknya yang paling berharga. Membuat pria itu semakin jatuh cinta kepada keksaihnya itu.
Dan kini keduanya sednag bekerja keras dengan saling memmuaskan. Ajeng bahkan sampai mendapatkan pelepasannya untuk yang kesekian kali.
" Sayang, lebih cepat. Aku hampir sampai... aahhh " rengek Ajeng dengan suara setengah mendesah kencang.
Suara desahan ajeng membuat Haikal semakin kehilangan kontrol dirinya. Dengan kecepatan penuh, pria itu semakin kuat menghentakkan miliknya didalam milik Ajeng.
Tak lama kemudian Haikal mengerang kencang saat miliknya menyembut dengan kuat didalam rahim Ajeng.
" Arrggghhh ... oh sayang, aku keluar " teriak Haikal dengan kencang.
Pria itu masih menghentak Ajeng dengan cepat sampai miliknya benar-benar terkuras sampai habis.
Kedua melenguh panjang, dengan nafas yang masih sedikit tersengal Haikal menundukkan kepalanya , melumat kembali ibir Ajeng yang sudah tampak bengkak karena ulahnya.
" Terima kaish ya sayang " bisik Haikal lalu mengecup bibir Ajeng sekali lagi.
Ajeng hanya tersenyum menanggapi keksaihnya. Gadis itu terlalu lelah walau hanya untuk sekedar bicara setelah permainan mereka yang utnuk kesekian kalinya.
Ajeng merasakan pinggangnya sedikit nyeri dengan kemaluannya yang juga perih dan bengkak. Ajeng mengistrirahatkan tubuhnya sebentar sebelum membersihkan tubuhnya dibawah guyuran shower.
Haikal tersenyum melihat sang keksaih tampak memejamkan matanya dipelukanya. Pria itu membopong tubuh Ajeng dan keluar dari bak mandi menuju bawah shower.
" Aku bantu kamu mandi sayang " ucap Haikal kemudian menyabuni sleuruh tubuh Ajeng dengan sangat hati-hati. Seolah takut tangan kasarnya akan menggores kulit permukaan Ajeng yang lembut.
Ajeng hanya menganggukkan kepalanya, menikmati setiap sentuhan lembut jemari Haikal diatas permukaan tubuhnya.
Setelah selesai mandi bersama, kini keduanya bergegas berganti pakaian. Haikal mengantarkan Ajeng pulang setelah sebelumnya mengajak Ajeng makan malam di restoran hotel tempatnya menginap.
***
Satu minggu berlalu, kini Haikal dan Ajeng sudah kembali ke Jakarta dan sudah memulai aktifitas mereka. Haikal kembali dengan kesibukannya dikantor begitupun dengan Ajeng.
Jabatan baru Ajeng membuat gadis itu semakin berwawasan dan bekerja dengan baik berkat bimbingan dari atasannya sekaligus sahabat Haikal, Fera.
Atasan ajeng itu snagat puas dengan kinerja Ajeng yang mampu mengikuti semua arahannya dengan baik. Bahkan Fera selalu memuji kinerja Ajeng tanpa diminta dihadapan Haikal.
Meskipun begitu, tidak dapat dihindari, ada beberapa karyawan lain yang merasa iri dengan pencapaian Ajeng. Namun tidak sampai membuat mereka berbuat sesuatu yang tidak bermoral seperti geng Prita terdahulu.
Tok ... Tok
Suara ketukan pintu membuat Haikal menoleh kearah pintu " Masuk Dek " ucap Haikal mempersilahkan sang Adik, Dara masuk kedalam ruangannya.
" Abang sibuk gak ? " tanya Dara sembari duduk disalah satu sofa ruangan Haikal.
" Tidak, Kenapa dek ? " tanya Haikal kemudian bangkit dari kursi kebesarannya dan duduk disamping Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...