Bara bekerja seperti biasanya, sibuk didapurnya mengawasi kinerja anak buahnnya. Hari ini cafenya tidak terlalu banyak pengunjung karena bukan weekend. Bara terkadang berada didapur Hotel atau cafe miliknya. Namun pria itu lebih sering berada didalam kantornya.
Cafe dan hotel miliknya itu cukup terkenal. Dan untuk menjalankannya Bara dibantu oleh sahabat sekaligus menjadi orang kepercayaannya. Hanya moment tertentulah Bara akan memasak untuk pelanggannya, selebihnya Bara akan menyerahkannya kepada Sandi, sahabat sekaligus tangan kanannya.
Cafe miliknya mengusung gaya kekinian yang menyasar kaum mileneal muda. Cafe yang didesign dengan apik, membuat siapapun betah berlama-lama disana. disana juga ada meja yang dikhususkan untuk siapapun yang ingin menikmati waktunya sendirian tanpa terganggu oleh siapapun.
Cafe ini dibagi menjadi dua bagian, satu untuk resto dan satu untuk cafe tempat anak-anak muda suka nongkrong.
Bunyi notifikasi Hape membuat Bara mengalih perhatiaanya, pria itu meraih benda pipih disaku celananya dan menekan tombol buka. Namun apa yang dilihatnya dilayar hapenya membuat mata pria tampan itu sontak melotot.
" Shit... Gadis ini benar-benar ... " gumam Bara sambil mengusap wajahnya frustasi.
Bara mendapat pesan dari Dara yang memberitahukan dirinya sedang berada dirumah Bara bersama dengan Nathan. Gadis itu mengirimi foto dirinya yang tengah berpose disalah satu alat gym dengan pakaian yang membuat lekukan tubuhya menonjol sempurna. Membuat siapapun tidak akan bisa mengalihkan perhatiannya.
Bara mengumpat dalam hatinya. Dia mendesah frustasi dengan kelakukan anak tetangganya yang seolah tampak tengah merayunya. Bara melempar hape nya keatas meja dan mencoba kembali fokus memeriksa pembukuan cafe miliknya. Namun bayangan Dara yang tengah memakai pakaian olah raga diruangan pribadinya tampak membuat pria itu kesulitan untuk kembali fokus.
" Sial ... " Bara menutup buku tebal didepannya itu dengan kasar. Kemudian bergegas keluar ruangan sembari meraih kunci mobilnya.
Bara menuju parkiran, menyalakan remot membuka pintu dan masuk kedalam mobil. Pria itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.
***
Dara baru saja selesai memakai pakaian olah raga miliknya yang paling sexy. Sport Bra dan celana leging hitam pendek membuat lekukan tubuhnya tertampang denga sempurna. Gadis itu meraih baju gombrang kegemarannya dan berjalan keluar kamar.
Dara mencari sosok Sang Bunda didapur. Berniat meminta ijin kepada sang Bunda. Dara berlari kecil menghampiri Mila yang tengah berkutat didapur.
" Bun, Dara pamit ya mau kerumah Nathan, numpang nge-Gym disana " pamit Dara kepada Mila.
" Tumben banget kamu olah raga, biasa libur gini gak keluar kamar " ucap Mila heran, wanita paruh baya itu menatap anaknya penuh selidik.
" Ya kan itu dulu Bun, mulai sekarang Dara baklan rajin kok, mumpung ada yang gratis kan " kilah Dara.
" Trus kenapa harus dirumah Bara ? tempat fitnes lain kan banyak "
" Kalau ditempat seperti itu kan rame Bun, nanti Dara malu dong. Kalau dirumah Mas Bara kan cuma ada Nathan doang. Mas Bara juga pasti sudah dicafe nya " sahut Dara.
Mila terdiam memandangi anak gadisnya, tapi kemudian mengangguk.
Dara tersenyum sumringah " Pergi dulu Bun " pamit Dara langsung berlari keluar, mendatangi rumah tetangga sebelahnya dengan semangat 45.
Niatnya Dara mau mengoda Bara dengan beralasan ingin berolah raga dirumah pria itu. Namun gadis itu harus kecewa karena mendapati Bara sudah berangkat bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...