Bab 10 . Menahan Godaan

8.5K 93 0
                                    

Bara POV

Aku berkendara seperti orang yang kesetanan. Entah kenapa bayangan lekuk tubuh Dara masih terus saja terbayang dimataku.

" Sial " geramku kesal. Bisa-bisanya gadis kecil sepertinya menggoda pria dewasa seperti ini. Sepertinya gadis itu sama sekali tidak punya rasa takut.

" Sepertinya gadis itu perlu diberi sedikit pelajaran " gumamku dengan smirk disudut bibirku.

Aku menginjak pedal gas untuk menambah kecepatan mobilku. Tak sabar rasanya untuk segera sampai kerumah dan bertemu dengan gadis tengil itu.

Tak lama aku membelokkan mobilku memasuki halaman rumah dan memarkirkan mobilku digarasi samping rumah. Dengan langkha sedikit tergesa aku memasuki rumah.

" Mereka masih diluar Gym Mbak Surti ? " tanyaku saat tak sengaja berpapasan dengan Surti diruang tengah.

Surti berjengit terkejut mendapatiku berdiri dibelakang. " Astaga Tuan, bikin kaget saja " ucap Surti mengelus dadanya.

" Mereka masih diruang Gym ? " tanyaku sedikit tak sabar

" Iya Tuan masih. Tuan mau kesana ? "

Aku berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan Surti. Dengan langkah sedikit tergesa aku berjalan menuju ruangan fitnes pribadiku.

Ruangan dengan kaca transparan membantuku mempermudah mengawasi Dara yang tengah berlari diatas treadmild. Aku menyilangkan kedua tanganku diatas perutku, bersedekap sambil memperhatikan Dara dari belakang. Gadis dengan kucir ekor kuda itu tampak lincah berlarian disana, sambil sesekali mmenyeka keringatnya dengan handuk kecil yang melingkar dilehernya.

Bentuk tubuhnya dari belakang pun tak sexy, lekukan tubuhnya dan keringat yang mengalir membasahi tubuhnya membuatku membayangkan sesuatu yang nakal bersama.

" Sial " umpatku lirih. Hanya melihatnya dari belakang membuat juniorku berkedut didalam celanaku.

Greeg,...

Dara menoleh saat mendengar pintu ruangan digeser dengan sedikit kasar sehingga menimbulkan bunyi gesekan antar kedua besi yang membuat ngilu. Aku melihat gadis itu tersenyum miring menatapku.

Dara menghentikan larinya diatas treadmild. Aku hanya menatap Dara dengan intens. Bahkan dengan gaya tengilnya gadis itu balik menatapku dan mendekat kearahku.

" Hai mas, hari ini aku menumpang gym dirumah mas Bara ya " sapa Dara dengan senyum dibuat semanis mungkin.

" Hai, aku pikir kamu hanya sekedar basa-basi saja bilang mau numpang olahraga disini " ucapku dengan sedikit salah tingkah. aroma khas Dara menyeruak masuk kehidungku. Tercium sangat manis menurutku.

" Seriusan dong " ucap Dara sambil mengusap keringatnya yang mengalir dilehernya dengan handuk kecil. Dara mencoba bergaya seseksi mungkin. Gadis itu bahkan tak malu menyeka keringatnya diatas dadanya. Membuat gerakannya tampak sensual dimataku.

Aku meneguk ludahnya kasar melihat cara Dara menyeka keringatnya. Mataku tak berkedip menatap leher dan atas dada Dara yang berkilat basah karena keringat. Namun Aku berpura-pura tidak terpengaruh dengan memasang wajah datar, seolah menunjukkan ketidak tertarikan diriku kepada Dara.

" Rupanya Gadis ini ingin bermain-main denganku " aku tersenyum menyeringai. Sebagai pria tentu aku menyadari kalau gadis itu tertarik denganku. Namun aku tidak bisa menerima perasaannya dengan berbagai pertimbangan.

Aku membuang wajahku dan berjalan menjauh dari Dara dan berhenti disalah satu alat pembentuk otot milikku. Setelah mengatur alat itu, aku langsung mempergunakan alat itu, mencoba mengusir pikiran nakalku bersama Dara.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang