Ceklek ...
Terdengar bunyi pintu kamar mandi terbukan, menampilkan sosok ajng dalam balutan gaun tidur yang sedikit sexy.
Gadis itu tampan santai tanpa sungkan dengan gaya pakaiannya saat ini meskipun ada seorang pria didalam kamarnya.
Haikal terdiam menatap ajeng tanpa berkedip. Dalam hatinya pria itu mengumpati pakaian yang saat ini dikenakan oleh Ajeng.
Ada sesuatu dibawah sana milik Haikal yang tiba-tiba mengeliat terbangun, membuat sang pemilik mendadak tegang gelisah.
" Abang? , Abang kenapa ? " tanya Ajeng sedikit bingung . gadis itu tampaknya menyadari perubahan raut wajah Haikal yang tampak tegang dan gelisah.
Ajeng justru mendekati Haikal karena khawair jika tiba-tiba pria itu sakit. Aroma wangi sabun yang menguar dari tubuh ajeng justru semaikin membuat Haikal semakin gelisah. Terlebih netranya tanpa sengaja menatap belahan dada milik ajeng yang tampak membusung sintal.
Entah pikiran Haikal yang kalut atau karena otaknya mulai mengabur karena Gairah, pria itu tiba-tiba saja menarik lengan Ajeng, membuat gadis itu terpekik kaget.
Karena tak siap, ajeng terjatuh dipangkuan Haikal, bukannya melepaskan, Haikal justru mendekap tubuh Ajeng dengan erat.
" Aaahhhhh ... Abang " pekik Ajeng terkejut.
" A ... Abang, kenapa? " tanya Ajeng terbata dengan tubuh kaku. Hanya jantung nya yang berdebar semakin kencang.
" Tidak sadarkah kamu dengan pakaianmu saat ini, hemm ? " geram Haikal lirih dan sedikit berat.
Ajeng mendadak tegang, gadis itu buru-buru menunduk kebawah untuk memeriksa gaun tidurnya. Tidak ada yang salah, selama ini, ini adalah pakaian tidur yang selalu dipakainya.
" Gak ada yang salah. Aku biasa tidur pakaian seperti ini "
" Hanya waktunya yang salah, saat ada aku yang berada disini Ajeng. Abang itu pria normal yang akan terangsang jika kamu berpakaian seperti itu didepan Abang " terang Haikal.
" Maaf, aku tidak menyadarinya. Jadi sekrang bisa lepaskan aku ? " ucap Ajeng menyesal. Gadis itu seperti sedikit tidak nyaman berada dipangkuan Haikal dengan tubuh pria itu menempel padanya. sensasi hangat tubuh Haikal justru malah mengoda Ajeng untuk enggan turun dari sana.
" Biarkan seperti ini. Abang tidak tahu apa yang akan Abang lakukan sama kamu jika Abang membuka mataku " tolak Haikal.
" Memangnya Abang bakal melakukan apa? " tanya Ajeng. Bukannya takut gadis itu justru seolah menantang Haikal.
Haikal membuka matanya perlahan, menolehkan kepalanya dan mensejajarkan wajahnya dengan Ajeng.
" Kamu menantangku Ajeng ? " geram Haikal. Hembusan nafasnya tercium sangat wangi dihisung Ajeng.
" Apa ? " tantang Ajeng. Entah ide gila apa yang kini tengah berada diotak cantiknya.
" Kamu yang memintanya. Dan jangan menyesalinya " ucap Haikal.
Tanpa perlu menunggu jawaban dari Ajeng, Haikal segera menyatukan bibirnya dengan bibir merah muda milik Ajeng.
Ciuman yang semula hanya saling menempel, kini perlahan berubah menjadi sebuat pagutan-pagutan dengan desahan terhatan.
Ajeng mengalungkan lengannya keleher Haikal, membuat tubuh keduanya semakin menempel sempurna.
Lidah kedua masih sibuk saling membelit saat secara perlahan jemari Haikal naik merambati punggung Ajeng yang tampak halus.
" Eeemm ... " Ajeng mendesah lirih saat bibir tipis Haikal menyentuh kulit lehernya dan memberikan kissmark disana.
Desahan Ajeng semakin membuat kesadaran Haikal semakin menipis, pria itu membaringkan tubuh Ajeng diranjang yang mereka duduki. Haikal sedikit menindih tubuh Ajeng dengan bibir yang tak lepas dari kulit gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
AcakDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...