Bab 38 . Tamu Tak Diundang

3.2K 51 0
                                    

" Mommy ... Daddy " suara nyaring Nathan terdengar saat menyambut kedatangan Bara dan Dara. Bocah itu berlari menubruk Dara dan memeluk Dara dengan kencang saat gadis itu berjongkok menyambut Nathan kedalam pelukannya.

" Hai sayang, kangen ya " sapa Dara, gadis itu membelai surai Nathan yang masih mendekap tubuhnya erat.

" Banget, " sahut Nathan. Dara mengangkat bocah itu dalam gendongan ala kolanya.

" Gak kangen Daddy ? " tanya Bara sedikit iri karena anaknya lebih memilih Dara ketimbang dirinya.

" Tidak. Aku Cuma kangen Mommy " sahut Nathan membuat semua orang mentertawakan Bara. Rossa mengajak anak dan calon menantunya itu untuk berkumpul diruang keluarga.

" Kamu apa kabar sayang " sapa Rosa kepada calon menantunya.

" Baik Mah, Mama dan Papa sehat kan ? " sapa Dara, dan duduk disamping calon mertuanya itu setelah memberikan Nathan kepada Bara.

" Kami Baik, kami sempat khawatir kepada Nathan, karena beberapa hari anak itu terlihat tidak bisa mengontrol emosinya. Untungnya moodnya kembali baik saat mendengar kamu ikut menjemputnya " sahut Rossa.

" Mama jangan khawatir, Dara akan selalu memperhatikan Nathan dan menjaga anak itu agar tidak terjadi sesuatu. " sahut Dara menenangkan kekhawatiran Rossa.

" Nathan beruntung punya calon ibu sambung seperti kamu Dara , iya kan sayang" ucap Husni, kemudian beralih kepada sang istri.

" Papa mu betul sayang, kami sangat bersyukur dengan adanya dirimu bisa membuat Nathan bisa merasakan kasih sayang seorang ibu. " sahut Rossa ikut membenarkan ucapan suaminya. Dan Dara hanya bisa bersyukur bisa diterima oleh keluarga ini. Bara turun bersama Nathan, dan pamit kemobil sebentar untuk memasukkan barang-barang kedalam mobilnya.

Saat mereka tengah asyik berbincang terdengar suara ribut-ribut ddepan rumah keluarga pamungkas. Rossa, Husni yang penasaran segera beranjak menuju depan rumah. Sedangkan Dara mengikuti mereka dari belakang dengan mengandeng Nathan.

" Ada apa ini ribut-ribut Bara " tegur Husni, pria paruh baya itu melihat anak sulungnya sedang berdebat dengan Sandra, mantan istri Bara.

" Mau apa kamu datang kerumah ini Sandra " tegur Rossa menatap sandra dengan tatapan tak suka. Dari belakang Dara hanya menatap mereka berempat dengan datar, gadis itu melirik Nathan yang tampak tegang disebelahnya.

" Saya Cuma ingin bertemu dengan Nathan, itu saja Ma, " ucap Sandra.

" Saya tidak mengijinkan kamu bertemu dengan anakku Sandra " cegah Bara saat Sandra hendak menebos masuk.

" Pergi kamu dari sini Sandra. Kehadiran kamu tidak diterima dikeluarga ini. PERGI !!! " usir Rossa terpancing emosi. Rossa berusaha mendorong Sandra, namun tenaga tuanya tak kuat melawan Sandra, karena wanita itu balik mendorong Rossa menyebabkan Mama dari Bara terdorong kebelakang.

" Jauhkan tangan kamu dari Mamaku sialan " teriak Bara marah.

Rossa yang tengah emosi berusaha ditenangkan oleh Husni, suaminya. Renata yang melihat itu semua perlahan mendekati Bara dan Sandra.

" Cukup sayang, tenangkan dirimu " ucap Dara sambil memegang memegang lengan Bara.

Bara menoleh mendapati sang kekasih berada didekatnya. Pria itu mengusap lembut jemari Dara yang masih memegang lengannya.

" Mas, tenangin Mama saja, dan tolong jaga anakku disebelah sana, dia pasti ketakutan " sahut Dara sambil melirik Nathan yang berada disamping Opa dan Omanya. Bocah itu sepertinya dalam suasana hati yang buruk.

" Baiklah, kamu hati-hati ya sayang, dia itu perempuan gila " ucap Bara sambil mundur kebelakang. Pria itu meraih Nathan dalam gendongannya. Mendekap erat sang putra dan memeluknya seolah takut kehilangan.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang