" Mommy ... Daddy " suara nyaring Nathan terdengar saat menyambut kedatangan Bara dan Dara. Bocah itu berlari menubruk Dara dan memeluk Dara dengan kencang saat gadis itu berjongkok menyambut Nathan kedalam pelukannya.
" Hai sayang, kangen ya " sapa Dara, gadis itu membelai surai Nathan yang masih mendekap tubuhnya erat.
" Banget, " sahut Nathan. Dara mengangkat bocah itu dalam gendongan ala kolanya.
" Gak kangen Daddy ? " tanya Bara sedikit iri karena anaknya lebih memilih Dara ketimbang dirinya.
" Tidak. Aku Cuma kangen Mommy " sahut Nathan membuat semua orang mentertawakan Bara. Rossa mengajak anak dan calon menantunya itu untuk berkumpul diruang keluarga.
" Kamu apa kabar sayang " sapa Rosa kepada calon menantunya.
" Baik Mah, Mama dan Papa sehat kan ? " sapa Dara, dan duduk disamping calon mertuanya itu setelah memberikan Nathan kepada Bara.
" Kami Baik, kami sempat khawatir kepada Nathan, karena beberapa hari anak itu terlihat tidak bisa mengontrol emosinya. Untungnya moodnya kembali baik saat mendengar kamu ikut menjemputnya " sahut Rossa.
" Mama jangan khawatir, Dara akan selalu memperhatikan Nathan dan menjaga anak itu agar tidak terjadi sesuatu. " sahut Dara menenangkan kekhawatiran Rossa.
" Nathan beruntung punya calon ibu sambung seperti kamu Dara , iya kan sayang" ucap Husni, kemudian beralih kepada sang istri.
" Papa mu betul sayang, kami sangat bersyukur dengan adanya dirimu bisa membuat Nathan bisa merasakan kasih sayang seorang ibu. " sahut Rossa ikut membenarkan ucapan suaminya. Dan Dara hanya bisa bersyukur bisa diterima oleh keluarga ini. Bara turun bersama Nathan, dan pamit kemobil sebentar untuk memasukkan barang-barang kedalam mobilnya.
Saat mereka tengah asyik berbincang terdengar suara ribut-ribut ddepan rumah keluarga pamungkas. Rossa, Husni yang penasaran segera beranjak menuju depan rumah. Sedangkan Dara mengikuti mereka dari belakang dengan mengandeng Nathan.
" Ada apa ini ribut-ribut Bara " tegur Husni, pria paruh baya itu melihat anak sulungnya sedang berdebat dengan Sandra, mantan istri Bara.
" Mau apa kamu datang kerumah ini Sandra " tegur Rossa menatap sandra dengan tatapan tak suka. Dari belakang Dara hanya menatap mereka berempat dengan datar, gadis itu melirik Nathan yang tampak tegang disebelahnya.
" Saya Cuma ingin bertemu dengan Nathan, itu saja Ma, " ucap Sandra.
" Saya tidak mengijinkan kamu bertemu dengan anakku Sandra " cegah Bara saat Sandra hendak menebos masuk.
" Pergi kamu dari sini Sandra. Kehadiran kamu tidak diterima dikeluarga ini. PERGI !!! " usir Rossa terpancing emosi. Rossa berusaha mendorong Sandra, namun tenaga tuanya tak kuat melawan Sandra, karena wanita itu balik mendorong Rossa menyebabkan Mama dari Bara terdorong kebelakang.
" Jauhkan tangan kamu dari Mamaku sialan " teriak Bara marah.
Rossa yang tengah emosi berusaha ditenangkan oleh Husni, suaminya. Renata yang melihat itu semua perlahan mendekati Bara dan Sandra.
" Cukup sayang, tenangkan dirimu " ucap Dara sambil memegang memegang lengan Bara.
Bara menoleh mendapati sang kekasih berada didekatnya. Pria itu mengusap lembut jemari Dara yang masih memegang lengannya.
" Mas, tenangin Mama saja, dan tolong jaga anakku disebelah sana, dia pasti ketakutan " sahut Dara sambil melirik Nathan yang berada disamping Opa dan Omanya. Bocah itu sepertinya dalam suasana hati yang buruk.
" Baiklah, kamu hati-hati ya sayang, dia itu perempuan gila " ucap Bara sambil mundur kebelakang. Pria itu meraih Nathan dalam gendongannya. Mendekap erat sang putra dan memeluknya seolah takut kehilangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...