Bab 57. Adik Nathan

1.2K 39 1
                                    

" Huekk ... Huekk ... ". Dara tampak terduduk lemas didepan kloset setelah beberapa kali memuntahkan cairan isi perutnya.

Bara terbangun begitu mendengar suara sang istri tengah memuntahkan isi perutnya didalam kloset kamar mandi.pria itu buru-buru menyingkap selimutnya dan bergegas menghampir sang istri yang tengah terduduk didepan kloset dengan wajah sedikit pucat.

" Mual banget ya sayang " ucap Bara. Pria itu dengan sikap merapikan rambut sang istri yang tampak sedikit acak-acakkan.

" Masih se ... Huek ... Huek " belum selesai Dara menjawab pertanyaan sang suami. Wanita itu kembali mengeluarkan cairan dalam perutnya. Hanya cairan bening saja yang keluar.

Dengan penuh perhatian Bara memantu sang istri dengan memijit lembut tengkuknya. Sembari sesekali mengusap pelipis Dara yang tampak sedikit berkeringat.

" Masih mual lagi " tanya Bara setelah agak lama Dara tidak muntah kembali.

" Sepertinya sudah berkurang "

" Mau kembali kekamar sayang? "

Dara hanya menganggukkan kepalanya lemah. Dengan sigap Bara membopong sang istri dan membaringkannya diatas kasur mereka. Ya, saat ini Dara tengah mengandung buah hatinya dengan Bara. Awalnya Dara tidak menyadari kalau dirinya tengah mengandung. Namun tingkah laku Dara yang tidak biasanya membuat Bara sedikit curiga.

Mulai dari makanan, Dara yang biasanya tidak menyukai masakan asam tiba-tiba saja meminta dicarikan mangga muda untuk dibikin rujak. Atau tiba-tiba emosinya berubah- ubah. Pernah suatu ketika Dara membuat sang suami kelimpungan saat pulang bekerja mendapati sang istri menangis sesegukan diatas sofa. Padahal hanya karena Dara sedih dnegan adegan drakor yang sedang ditonton ibu muda itu.

Karenanya, Bara dengan inisiatifnya mengajak Dara ke klinik untuk memeriksakan diri. Dan benar saja, istrinya itu ditengarai tengah berbadan dua. Kondisi janin sehat dengan usia hampir tiga bulan.

Kabar itu tentu saja membuat kedua belah pihak keluarga mereka snagat bahagia. Terutama untuk Ayah dan Bunda Dara. Mereka bersuka cita menyambut kedatangan cucu pertama mereka dalam keluarga mereka. terlebih dalam beberapa bulan kedepan mereka aakan disibukkan dengan pernikahan Haikal. Yang sempat tertunda beberapa bulan karena Haikal yang harus menangani masalah cabang perusahaan mereka diluar kota. Mau tidak mau pernikahan Haikal dan ajeng terpaksa diundur beberapa bulan sesuai kesepakatan kedua belah pihak keluarga.

Dara yang mengetahui kalau dirinya tengah hamil pun tidak bisa menutupi rasa bahagianya. Namun dirinya juga merasa takut. Maklum saja ini adalah kehamilan pertama utnuk Dara.

Namun berkat support dari Bunda dan mertuanya, Dara bisa menjalani kehamilan tanpa rasa takut atau khawatir.

" Mau minum tidak sayang ? " tawar Bara, pria itu tampak perhatian kepada istrinya.

" Boleh " sahut Dara.

Bara segera mengambil gelas minum diatas nakas, dan mengasungkannya kepada sang istri.

" Minumlah dengan perlahan " ucap Bara sambil membantu Dara memegang galasnya.

Dara menerima asungan gelas dan meneguk isinya hingga menyisakan setengah. Stelah itu Bara kembali meletakkan gelasnya diatas nakas, tak lupa menutupnya kembali.

" Sekarang kita tidur lagi ya " ucap Bara.

Pria itu menarik tubuh istrinya dan mendekapnya dengan lembut, tanpa membuat snag istri merasa sesak tidak nyaman.

Berada didekapan sang suami, membuat Dara bisa kembali memejamkan matanya, menghirup Aroma Bara yang emmbuatnya kembali tenang. Tak lama keduanya pun kembali terlelap sembari berpelukan.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang