Bab 37 . Mobil Goyang

6.2K 55 2
                                    

Bara memarkirkan mobilnya dilobi depan kantor Dara. Pria itu menunggu dengan sabar sampai Dara selesai dengan jam kerjanya.

Tampak terlihat Dara berjalan cepat menuju mobil Bara yang terparkir didepan. Gadis itu membuka pintu samping mobil dan masuk kedalam dengan anggun. Bara tersenyum manis menyambut kedatangan sang kekasih.

" Hai sayang, aku gak telat kan ? " tanya Dara sambil memasang shitbelt ditubuhnya.

" Tidak. Mungkin baru lima menit, kita jalan sekarang ya, Nathan pasti sudah menunggu kita dengan tidak sabar " sahut Bara kemudian menjalankan kemudinya menuju rumah kedua orang tuanya.

Beberaa hari lalu Nathan menginap dirumah Opa Omanya, dan hari ini anak itu minta dijemput oleh Daddya dan Mommy nya. Beberapa hari yang lalu anak itu sempet murung karena insiden dengan Sandra. Meskipun mengetahui Sandra adalah ibu kandungnya, namun anak itu menolak untuk mengakui.

" Apakah wanita itu layak disebut sebagai seorang ibu ketika dia menolak kehadiran anak yang dilahirkannya " ucap Nathan kala itu. Membuat Bara maupun Dara trenyuh.

" Nathan masih sedih ya Sayang ? " tanya Dara hati-hati. Gadis itu menatap wajah sang kekasih yang tampak sangat lelah.

Bara menghembuskan nafasnya pelan " Nathan ternyata jauh lebih sakit hati daripada aku sayang. Anak itu bahkan menolak membahas perempuan itu " sahut Bara.

" Hemm ... Anak itu pasti sudah mengerti rasanya tidak diinginkan. " sahut Dara. Gadis itu ikut merasakan kesedihan calon anak sambungnya.

" Dia pasti sangat kecewa sampai tidak mau mengakui Sandra. Meskipun aku tidak menyukai Sandra dan ingin menjauhkan Nathan dari wanita itu. Namun aku tidak ingin Nathan bersikap seperti ini. " sahut Bara

" Nathan hanya butuh waktu untuk menerima ini semua sayang. Kamu jangan khawatir. Ada aku dan keluarga kita yang selalu ada untuk keluarga kita " sahut Dara. Gadis itu meletakkan sebelah tangannya diatas paha Bara.

Bara menoleh, kemudian tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Pria itu meremas lembut jemari Dara yang ada diatas pahanya. Pria itu sangat bersyukur memiliki Dara disisinya.

" Terima kasih sayang. Nathan pasti bangga punya kamu sebagai Mommynya " sahut Bara.

Kedua saling melemparkan senyum. Saling menguatkan dan betapa mereka saling mecintai dan mendukung satu sama lain.

***

Haikal mencekal pergelangan tangan Ajeng dengan lembut.

" Cukup Sayang, jangan disini. Tidak mungkin kan kita digerebek warga gara-gara begini ? sahut Haikal menghentikan aksi Ajeng.

Ajeng celingukan mengamati suasana sekitarnya. Kemudian gadis itu memamerkan deretan gigi putihnya meringis malu.

" Ha .. Ha .. baiklah, kita sudahi saja " sahut Ajeng lalu menyentil ujung junior Haikal gemas.

" Ouugghh ... nakal ya " Haikal meringis ngilu.

Sedangkan Ajeng hanya tersenyum lebar. Haikal menarik resletingnya dan merapikan setelan jasnya . pria itu kemudian melajukan kendaraannya menuju tempat tujuannya semula.

Mobil Haikal berbelok memasuki parkiran unit gedung Apartement mewah dikawasan yang tak jauh dari rumah kedua orang tuanya.

Aku celingukan menatap keluar jendela mengawasi lingkungan sekitarnya.

" Kita kesini Bang? Ketempat siapa ? " tanya Ajeng sambil melepaskan shitbeltnya.

Haikal tak menjawab. Pria itu menarik pinggang Ajeng dan mendudukkan gadis itu dipangkuannya.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang