Bab 17 . Menghindar

4.1K 91 0
                                    

Dara sama sekali tidak melihat kearah Bara yang tengah menatapnya intens. Gadis itu pura-pura tidak melihat, dan memilih mengacuhkan pria itu.

Dalam hati, Dara mengerutu kesal kepada sang Bunda karena mengudang Bara dan Nathan untuk ikut barbekyuan bersama mereka.

Mau tak mau Dara akan bertemu dengan pria itu. Padahal niatnya Dara ingin mengindari Bara.

" Dek, Tolongin Bunda kesupermarket dong " teriak Mila dari arah dapur.

" Iya Bun " Dara berjalan kearah dapur.

" Tolong belikan bahan-bahan yang ada didalam catatan ini " ucap Mila sambil menyerahkan selembar kertas kepada Dara.

" Banyak banget Bun. Kenapa gak Abang saja " keluh Dara. Mana bisa dia membawa belanjaan segitu banyak.

" Abang sudah Bunda suruh mengambil ikan dan udang di pasar pesenan kita " sahut Mila.

" Tapi Bun "

" Kamu minta tolong Bara untuk mengantar kamu kesupermarket. " potong Mila saat Dara merasa keberatan. " Nak Bara tidak keberatan kan mengantar Dara ? " tanya Mila kepada Bara.

Dara menoleh dan sempat terkejut melihat pria itu sudah berdiri tak jauh dari belakangnya.

" Tidak apa Bun, Saya bisa mengantar Dara " sahut Bara sambil tersenyum. Mengabaikan pelototan Dara padanya.

" Sudah sana cepetan berangkat. Keburu sore "

Mau tak mau, Dara terpaksa menjalankan titah sang ratu rumah ini, jika tidak ingin membuatnya dipecat menjadi anaknya Nyonya Mila dan Tuan Restu.

" Tidak usah diantar, aku bisa sendiri " ucap Dara ketus kepada Bara.

Bara hanya tersenyum melihat tingkah Dara " Sayangnya Bunda sudah meminta tolong padaku untuk mengantar anaknya ini. Dan aku tidak punya keinginan untuk menolaknya " ucap Bara membuat Dara jengkel.

" Terserah " sewot Dara membuat Bara terkekeh pelan sambil mengelengkan kepalanya pelan.

Dara sengaja menutup pintu mobil Bara dengan keras sampai membantingnya.

Bara terlonjak kaget saat Dara membanting pintu mobil miliknya dengan kencang . " Astaga, meskipun badanmu kecil ternyata tenagamu besar juga ya " ucap Bara mengelus dadanya reflek.

Dara memilih mengacuhkan Bara dengan membuang muka menghadap luar kaca jendela mobil dengan bersedekap.

Bara hanya bisa melihat dan tersenyum kecut melihat Dara mengacuhkan nya. Dalam mobil hanya ada keheningan diantara keduanya. Dan Bara pun tidak ingin membuat suasana hati Dara semakin kesal padanya.

Bara memarkirkan mobilnya tak jauh dari pintu market dan bergegas menyusul Dara yang sudah masuh terlebih dulu. Bara mengekori Dara dengan mendorong troli belanjaan mereka.

Tak ada percakapan diantara keduanya. Jikapun Bara bertanya Dara akan mengacuhkannya. Membuat Bara memilih berdiam diri mengekori gadis itu.

Sejujurnya Bara juga tidak nyaman dengan suasana canggung antara mereka berdua. Namun salahnya, karenanya Bara memilih menunggu waktu yang tepat untuk berbicara berdua dengan gadis itu.

***

" Nathan kamu memangnya kamu anak sejahil ini ya " ucap Dara sambil tertawa melihat bocah tampan itu terkikik geli saat berhasil mengerjai Dara.

" Hahaha... habisnya kak Dara lucu. Nathan kan jadi gemes " sahut Nathan.

" Yang ada Kakak yang gemes sama kamu bocah " ucap Dara sambil mencubit kedua pipi Nathan dengan gemas.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang