Bab 05 . Pegawai Magang

4.9K 106 2
                                    

Dara tengah fokus mengerjakan pekerjaan didepan komputernya. sebetulnya itu bukan pekerjaannya namun milik salah satu seorang seniornya. Sebagai seorang anak magang, Dara tidak bisa memilih pekerjaannya sendiri. Dia harus bisa membantu seniornya dalam bekerja.

Sudah hampir satu bulan Dara magang disini. Banyak yang merasa iri dengan kecantikanya terlebih Dara lulus sebagai lulusan terbaik dikampusnya. Meskipun belum wisuda Dara sudah diterima diperusahaan besar. Mereka takut kalau Dara lebih mengunguli mereka terlebih Dara sudah menunjukkan performanya meskipun belum genap sebulan kerja disini.

Hanya ada beberapa orang saja di divisinya yang nampak baik padanya. namun karena Dara juga membatasi pergaulannya. Dia hanya bergaul dengan mereka ala kadarnya.

" Kerjaan kamu sudah selesai belum ? " tegur seorang wanita bernama Prita

" Sebentar lagi, tinggal sedikit lagi " ucap Dara.

" Cepatan dong, aku butuh materi itu secepatnya. Satu jam lagi aku harus mempresentasikan didepan atasan kita " ucap Prita angkuh.

Dara hanya mengangguk kemudian fokus kembali menatap layar monitor komuternya. Tidak memperdulikan Prita yang berbalik kemejanya dengan wajah kesal.

" Dara, kok kamu mau-maunya mengerjakan pekerjaan Prita sih. Itu kan tugas dia. " tanya Ajeng, salah satu kaeyawan divisinya yang baik padanya.

" Aku kan anak magang. Mana bisa menolak perintah senior " ucap Dara tanpa menoleh. Tangannya sibuk membolak balik materi referensi diatas mejanya.

" Seharusnya kamu bisa menolak, anak magang memang harus membantu pekerjaan seniornya. Tapi bukan mengalihkan pekerjaan yang harusnya menjadi tanggung jawab mereka keanak magang dong " dumel Ajeng.

Dara hanya tersenyum tipis menanggapi Ajeng. Gadis itu sedikit bersyukur ada seseorang perduli dengan anak magang sepertinya.

" Sudah biarkan saja. Itung-itung aku sedang menghabiskan waktu luangku dirumah namun bergaji " ucap Dara sambil tertawa pelan.

" Haist... dasar kamu ini ya. lain kali kamu bisa menolak jika disuruh mengerjakan pekerjaan mereka. kalau hanya sekedar membantu tidak masalah kamu terima " ucap Ajeng dengan tegas. " Ingat ya.. terlebih dengan Prita, Desvi dan Rita oke. Karena mereka yang selama ini sellau membulimu dalam bekerja " sambung Ajeng.

" Siap Nyonya " gurau Dara.

" Tsk ... seriusan ini " tekan Ajeng sekali lagi.

" Iya .. iya... Dah sana kamu balik lagi kekubikel kamu. Kalau kamu disini kapan aku bisa menyelesaikan pekerjaanku. Nanti Mbak Prita datang lagi kesini loh " ucap Dara setengah mengusir gadis manis berkulit sawo matang itu.

" Malah ngusir. Tapi ya sudah aku balik lagi ke mejaku " ucap Ajeng kemudian kembali ke kubikelnya sendiri yang tidak jauh dari kubikel Dara.

Setengah kemudian Dara menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh Prita padanya. Gadis itu sedikit meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku karena duduk lama didepan komputer.

" Mana materinya " todong Prita yang sudah berdiri disamping Dara tanpa basa-basi.

" Ah ini Mbak. Silahkan diperiksa dulu " Dara menyodorkan map pekerjaan yang baru saja diselesaikannya.

Prita meraih map yang disodorkan Dara sedikit kasar lalu mebolak balik isi map itu dengan cepat. Dara hanya bisa tersenyum masam mendapat perlakuan kasar dari seniornya dikantor.

" Oke, kalau ada kesalahan itu tanggung jawab kamu " ucap Prita kemudian melengos pergi meninggalkan Dara yang tercengang melihat tingkah seniornya.

" Woahh.... aku tidak percaya. Berani nya dia menimpakan kesalahan padaku padahal dia tidak mau mengerjakannya sendiri. Dasar tidak tahu terima kasih " dumel Dara.

Menggoda Sang DudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang