Kini Bara dan Dara tengah berada di kamar mpengentin meraka disalah satu kamar dihotel milik keluarga Bara. Kamar President suit yang Bara khusus persiapkan menjadi kamar pengantin mereka.
Bara bahkan menyiapkan kamar pengantinnya dengan dibantu para staf nya dengan mendokari kamarnya penuh dengan bunga mawar berbagai warna. Pria itu sengaja menyiapkan bunga mawar karena itu adalah bungan kesukaan Dara.
Disetiap sudut kamar terdapat lilin aroma yang menghiasi setiap sudutnya. Menambah kesan intim dan romantis diantara mereka.
" Wow ... kamarnya bagus banget sayang? " teriak Dara penuh kekaguman saat pertama kali menginjakkan kaki memasuki kamar pengantin mereka. gadis itu bahkan sangat antusias mengelilingi seisi ruangan dengan senyum lebarnya.
Bara membiarkan istri kecilnya itu berkeliling kamar sembari melepaskan jas dan mengantinya dengan jubah mandi.
Bara terkekeh saat mendengar sang istri berkali-kali berteriak dan berdecak kagum.
" Kamu suka dengan dekorasi kamar kita sayang " ucap Bara. Pria itu berjalan dengan santai kearah snag istri. Lalu mendekap tubuhnya dan mengkungkung tubuh Dara dari belakang dengan kedua lengannya.
" Sangat. Kamar ini snagat mewah dan dekorasinya tidak berlebihan." Ucap Dara. Kedua tangannya mengenggan lengan snag suami yang melilit erat di perutnya.
" Syukurlah kalau kamu suka. Aku yang mendekornya dengan dibantu dengan staff Hotel " ucap Bara. Pria itu mengecup kepala sang istri lembut.
" Terima kasih ya Mas sudah mewujudkan pernikahan yang aku impikan " ucap Dara tulus. Gadis itu sangat menghargai usaha Bara yang berusaha mewujudkan pesta pernikahan impiannya. Dara sangat bersyukur bisa menjadi seorang istri dari Bara Pamungkas.
" Bagaimana kalau kamu berterima kasih dengan cara lain sayang ? " ucap Bara tepat ditelingnya Dara. Pelukannya semakin mengerat dan tidak sungkan mengecup cuping telinga istrinya, membuat Dara tanpa sadar mendesah lirih.
" Ehmm ... Bagaimana kalau kita mandi dulu ? " tawar Dara. Rasanya tubuhnya sangat ellah dan terasa lengket karena keringat.
" Mandi berdua? " usul Bara.
" Baiklah, tapi sebelum itu bantu aku melepaskan pakaian pengantinku dan aksesories rambutku? "
" Tentu, ayo aku bantu sayang " ucap Bara langsung menyetujui permintaan sang istri.
Bara langsung membantu Dara melepaskan kancing belakang gaun pengantinnya dengan telaten. Bahkan dengan sangat hati-hati saat melepas hiasan rambut dikepala nya.
Semua perlakuan lembut snag suami, membuat Dara tersemnyu lembut. betapa sang suami sangat menjaganya takut kalau indakannya akan menyakiti Dara.
Sepasang pengantin itu kini sudah berada didalam kamar mandi dan berendam dengan air hangat didalam bathube. Bara bahkan membantu snag istri mengosok seluruh permukaan tubuhnya.
Tak perlu menunggu lama, kegiatan mandi bersama keduanya berubah menjadi kegiatan panas. Keduanya bercinta dengan gairah yang membara. Bahkan dinginnya kamar mandi tidak membuat sepasang pengantin baru itu kedinginnan. Malah keduanya kepanasandilihat dari keringat yang emmbanjiri tubuh kedua.
Hanya suara kecipak air dan erangan kedua manusia itu yang terdengar didalam kamar mandi. Untuk saja kamar hotel mereka menginap itu sudah termasuk fasilitas kedap suara. Sehingga membuat siapapun yang berada diluar kamar tidak akan tahu apa yang tengah penguhi kamar itu lakukan. Membuat keduanya ebbas menjerit atau mendesah dengan kencang.
***
Bara mengangkat kedua kaki Dara tinggi-tinggi dan meletakknya dibahunya. Membuat miliknya serasa terjepit kuat didalam milik sang istri. Gerakkan pinggul Bara semakin cepat seiring dengan gairahnya yang sudah hampir berada dipuncaknya. Sebelah tangannya pun tak tinggal diam, meremas payudara Dara dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menggoda Sang Duda
RandomDara Maharani gadis cantik yang ceria namun berotak mesum dan sedikit binal. Terang-terang mengoda seorang duda tampan berbadan hot dengan satu anak yang menjadi tetangga barunya. Bara Pamungkas, duda beranak satu pindah rumah setelah bercerai dari...