Hari ini ,adalah hari pernikahan Rania dan Haidar. Pernikahan mereka dilangsungkan di halaman rumah milik Haidar. Mereka memang ingin melangsungkan pernikahan dengan sederhana saja, tidak terlalu mewah dan tidak terlalu banyak tamu undangan.
Rania dan Haidar tidak mungkin mengundang teman-teman mereka, bisa heboh satu sekolah nantinya jika ada yang menikah saat masih sekolah. Para undangan yang hadir datang dari kalangan keluarga, kerabat terdekat, dan rekan kerja dekat orang tua mereka saja.
Rania dan Haidar memang tidak melakukan persiapan samasekali sebelumnya karena semua sudah diurus oleh para orang tua. Mereka hanya terima jadi dan melangsungkan pernikahan.
Saat ini, Rania tengah berada di ruang rias. Ia sedang didandani oleh MUA pesanan Wulan. Sedangkan Haidar, ia sedang berlatih ijab qobul di ruangan lain ditemani ayahnya. Ia meminta ayahnya untuk mengajarinya ijab qobul dalam bahasa Arab. Biar keren, katanya.
Setelah semua persiapan selesai, Haidar ke luar ruangan dan duduk di hadapan penghulu sambil menjabat tangan Ari. Adik Rania itu saat ini terlihat lebih gugup dibanding pengantin pria. Ia khwatir dengan keadaan kakaknya saat setelah menikah nanti.Haidar yang melihat raut wajah Ari itu harus menahan tawanya agar pernikahan ini berlangsung dengan khikmat. Ari yang menyadari bahwa Haidar sedang menyembunyikan tawa pun langsung menatap sinis ke arah sang calon kakak ipar.
“Sudah siap?” tanya penghulu kepada Haidar.
“Sudah.” Jawab Haidar mantap.
“Silahkan dimulai.”
Ari yang mendengar perkataan penghulu itu pun langsung menarik napas panjang dan menghembuskannya. Ia menatap serius ke arah Haidar.
“Saya nikahkan dan kawinkan engkau, Muhammad Haidar Al-Fatih dengan kakak saya, Rania Adiningrum binti almarhum Muhammad Abu Bakar dengan mas kawin uang tunai sebesar 7 juta dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.” Ucap Ari dengan lantang dan tegas.
“Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bil makhril madzkur haalan.” Ucap Haidar yang tak kalah lantang dan tegas dari suara Ari tadi.
“Bagaimana para saksi, sah?” tanya penghulu.
“Sah!”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Kalo penasaran sama kelanjutan cerita ini, aku bakalan lanjut, kalo ga penasaran, ya tetep lanjut.😆
Btw, kalian suka tipe cerita ini ga?
Kalian boleh banget kasih komentar, kritik, atau saran kalian supaya cerita aku kedepannya bisa lebih bagus lagi.
Jangan lupa masukin ke reading list,
share, dan vote terus ya!

KAMU SEDANG MEMBACA
MUST END (REPUBLISH)
Romans13+ Rania Adiningrum, seorang gadis remaja berusia 17 tahun yang memiliki kehidupan tidak seperti remaja pada umumnya. Ia tidak pernah pergi ke mall bersama teman, ke tempat disco, ataupun bermain dan bersendagurau dengan sahabat. Semua itu terjadi...