20. BRUISER VS IIJDEN

167 4 0
                                    

Saat jam kosong, tiba-tiba, keadaan di sekolah sangat riuh. Mereka mulai berlarian ke lapangan sambil berbisik satu sama lain.

“WOY! ANAK SMA NUSA BANGSA BAKALAN NYERANG KITA!” Teriak Tio dari depan pintu.

“NJIR, SAMPE MANA MEREKA?!” Tanya Juna yang panik sebagai ketua kelas.

“OTW, SEKARANG LAGI DI PEREMPATAN. MUNGKIN 5 MENIT LAGI!”

“BANGSAT! NI PASTI ULAH MEREKA!”

Setelah mengucapkan itu, Juna langsung pergi meninggalkan kelas. Suasana di kelas saat ini sangat riuh. Ada yang panik, teriak-teriak, bahkna ada yang menangis. Rania tidak mengerti apa yang saat ini sedang terjadi. Kenapa mereka sampai sepanik itu.

“Paan sih?” gumam Rania pelan.

“Ampun Ran, ini tuh bakalan jadi tawuran besar!” ucap Eva heboh. Ternyata ia mendengar gumaman Rania tadi.

“Ini pertarungan antara BRUISER yang bernotaben sebagai geng motor nomor 1 di seIndonesia raya. Dengan IIJDEN, yang bernotaben sebagai geng motor paling kejam di pulau ini.” Jelas Icha.

“Duh, sumpah, bisa berabe kalo mereka ampe beneran tawuran!” Ucap Eva panik.

Baru saja Eva menyelesaikan kalimatnya, langsung terdengar suara motor yang bergemuruh dari luar. Semua orang langsung melihat apa yang terjadi dari jendela. Sesuai dugaan kita, rombongan IIJDEN sudah sampai di sekolah.

Semua orang langsung panik. Mereka berhambur ke sana ke mari. Belum lagi, saat ini rombongan itu melempari sekolah dengan bebatuan hingga membuat kaca-kaca retak, bahkan sampai pecah.

“Ran, kok diem aja sih?! Ayo keluar!” ajak Icha menarik tangan Rania.

Rania mengangguk dan langsung mengikuti langkah kaki Icha yang menuntun jalannya. Seluruh lorong sekolah dipenuhi para siswa yang tengah ketakutan. Mereka hanya berdiam di lorong. Karena, jika mereka turun dan keluar, sama saja dengan bunuh diri. Begitu juga jika tetap berdiam diri di kelas, itu akan melukai kita karena banyaknya pecahan kaca yang berserakan.

“WOY, HAIDAR! SINI LO!” Teriak Juna di lorong. Semua pasang mata langsung tertuju pada yang dipanggil. Haidar tengah berjalan hendak menuruni tangga bersama para anggota BRUISER. Raut wajah mereka saat ini dipenuhi aura kemarahan. Haidar langsung menoleh ke arah Juna diikuti oleh anggotanya.

“LO TANGGUNG JAWAB! SAMPE NI SEKOLAH DAN SELURUH SISWA YANG ADA DI SINI KESENTUH, LO BERHADAPAN SAMA GUE!” ucap Juna yang langsung membuat semua pasang mata membulat dan mulut mereka menganga.

“Bukannya lo yang harus tanggung jawab ya?” tanya Haidar balik dengan senyuman dan tatapan sinis yang ia berikan kepada Juna.

Semua orang mulai berbisik tentang perkataan Juna itu. Mereka tidak menyangka kutub sekolah sekaligus ketua geng nomor 1 di pulau Jawa yang sangatlah sadis jika dikuasai emosi itu, kini diancam oleh ketua OSIS mereka. Belum lagi, mereka sedang bertanya-tanya apa maksud dari perkataan yang dilontarkan Haidar tadi. Juna yang bertanggung jawab atas kejadian ini?~

Haidar langsung berlari ke arah lapangan menyusul para anggotanya. Di lapangan sekolah, kondisi sudah tidak dapat dikondisikan lagi. IIJDEN sudah berkumpul di sana. Sedangkan para siswa SMA Perjuangan, mereka berkumpul di lobi sekolah sambil menatap ke arah lapangan.

Setibanya di lapangan, Tanpa ba-bi-bu, IIJDEN langsung menyerang BRUISER secara brutal. Tapi, dengan mudahnta, BRUISER menumbangkan mereka satu persatu. Para anggota IIJDEN sangat brutal dalam menyerang, mereka tidak peduli jika lawan yang berada di depan mereka itu meninggal. Namun, perlu diingat bahwa para anggota inti BRUISER itu tak terkalahkan. Dengan mudah, mereka memberikan perlawanan atas serangan yang dilakukan IIJDEN.

MUST END (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang