60. Graduation

131 3 0
                                    

Tak terasa, waktu berjalan dengan cepat. Saat ini, Rania dan yang lain sedang ada di sebuah hotel untuk melaksanakan wisuda kelulusan mereka.

Mereka semua mengenakan pakaian terbaik mereka. Rania mengenakan dress berwarna biru muda yang dipadukan dengan khimar abu-abu muda.

                                 Rania

Sedangkan, Haidar mengenakan setelah jas berwarna biru muda yang senada dengan dress Rania

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sedangkan, Haidar mengenakan setelah jas berwarna biru muda yang senada dengan dress Rania.

                              Haidar

Selama prosesi wisuda, semua berjalan dengan lancar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Selama prosesi wisuda, semua berjalan dengan lancar. Hanya ada tawa dan senyum bahagia di acara itu.

Sampai akhirnya, tiba lah di prosesi penyerahan ijazah. Rania, Eva, dan seluruh anggota inti BRUISER sudah mendapat ijazah mereka. Sekarang, adalah giliran Ari yang harus menerima ijazahnya.

♠︎♠︎♠︎

Hari di mana Ari mengusili Haidar...

"Kak, ntar pokoknya, salaha satu dari kita harus ada yang jadi lulusan terbaik!" Ucap Ari bersemangat pada Rania.

"Iya." Jawab Rania dengan senyum tipisnya.

"Btw, gimana ceritanya lo bisa lompat kelas gini, Ri?" Tanya Haidar heran pada Ari.

Ya, Ari memang bisa dibilang lompat kelas. Karena saat ini, ia satu angkatan dengan sang kakak yang 1 tahun lebih tua darinya.

"Ya, itu gara-gara gue dulu pengen cepet-cepet sekolah. Jadi...."

Saat itu, Ari masih sangat kecil. Ia baru berusia 3 tahun. Sedangkan saat itu, Rania berusia 4 tahun.

Usia mereka memang belum cukup untuk masuk ke taman kanak-kanak. Tapi, Rania sangat ingin bersekolah. Ia selalu meminta kepada kedua orang tuanya untuk segera menyekolahkannya.

"Bu, aku sekolah ya? Ya? Aku bosen di rumah." Rengek Rania pada sang ibu.

Rania tidak berbohong saat ia mengatakan bahwa dirinya bosan di rumah. Karena setiap hari, ia selalu ditinggal kerja oleh orang tuanya. Ia selalu berada di rumah sambil menjaga dan bermain dengan jedua adiknya.

MUST END (REPUBLISH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang