-Siapa yang kangen couple ini? Gak usah babibu. Enjoy!-
"Apa kau yakin membawa Joo Won?" Tanya Jungkook memastikan lagi sebelum mereka pergi menuju restoran yang akan mereka datangi bersama ketiga anaknya.
"Aku yakin, lagipula Lisa dan Taehyung sudah menyewa satu lantai untuk kita semua. Kau keberatan membawa anak anak?"
"Bukan, bukan seperti itu. Apakah lebih baik kita membawa nanny?" Iya benar, akhir akhir ini mereka menyewa satu nanny yang mereka bayar per hari. Jungkook yang pemaksa itu yang membuat Rose menuruti. Mereka sudah pindah ke rumah yang lebih luas dari sebelumnya, dan Rose juga tidak setiap hari membutuhkan nanny. Hanya pada saat ia harus pergi ke cafe miliknya untuk mengecek beberapa hal. Rose memiliki cafe sekarang, ia ingin memiliki kesibukan lain selain menjadi ibu rumah tangga. Beruntung saja Jungkook mengizinkan dan membelikan Rose salah satu gedung ruko kosong untuk Rose sulap menjadi cafe.
"Kau keberatan ya?"
Jungkook jadi takut menjadi sasaran empuk amukan Rose, ia hanya tidak tega melihat Rose harus kewalahan mengurus Joo Won dan Mi Young saat ia berkumpul dengan teman temannya.
"Tidak tidak! Sudah ayo berangkat, hyung tolong bawakan jam tangan daddy!"
Mereka berempat berangkat menuju restoran yang sudah ada di dalam undangan perayaan pernikahan Taehyung dan Lisa. Jungkook awalnya menolak karena dia pulang malam terus, tapi entah kenapa Rose jadi terlihat marah dan bersikukuh membawa ketiga anaknya. Jungkook sudah menawarkan untuk membawa Jung Hwan saja lalu Mi Young dan bayi 9 bulannya, Joo Won berada di rumah bersamanya. Rose menolak dan dia berkata Rose tidak ingin jauh jauh dari Joo Won karena harus minum asi. Jadi mau tidak mau Jungkook harus menemani Rose.
Rose datang bersama ketiga anaknya yang lucu, Mi Young dan Junghwan bergandengan tangan dengan setelan kasual yang lucu. Sedangkan si maknae Joo Won berada di gendongan Jungkook. Meskipun sudah beranak tiga, Rose masih sama seperti pertama bertemu. Badannya yang tidak berubah banyak dan justru semakin sekal, Jungkook suka itu. Rambutnya yang sekarang berwarna sedikit cokelat dan kulit mulusnya bersinar.
"Aigoo Mi Young-ah!" Itu Jennie, ia gemas melihat style Mi Young yang lucu dengan dress biru mudanya. Jangan lupakan rambut sebahu yang diikat dua.
"Junghwan-ah! Woah! Kau ini seperti Jungkook junior lama lama hm?" Pujian dari Jimin membuat Junghwan tersipu malu.
"Kemari kemari duduk, makan siangnya baru saja akan dimulai." Rose dan Jungkook kemudian duduk bersebelahan dengan ada Joo Won yang berada di gendongan Jungkook. Joo Won sudah didudukkan di kursi makan bayi. Kemudian Jungkook membantu Mi Young untuk naik ke atas kursi yang sedikit tinggi.
"Kemari daddy bantu! Hap!"
"Woah Jungkook, kau terlihat semakin muda padahal anakmu sudah 3."
"Tentu saja! Aku bahagia tentu saja."
"Hahahaha dengar itu Jimin, segera lamar pacarmu itu"
"Taehyung sialan!"
—
"Daddy, aku ingin ice cream!"
"Iya Mi Young nanti saat pulang kita beli. Makan ini dulu."
"Tapi aku ingin sekarang!"
"Mi Young-ah.... minggu ini tidak makan ice cream dulu bagaimana? Baru saja sembuh dari batuk." Kini Rose yang berusaha membujuk agar anak tengahnya menurut. Anak gadis Jungkook ini sedikit seperti dirinya yang susah untuk diberi pengertian.
"Tidak mau! Mau sekarang!"
"Mi Young-ah...."
"Ingin sekarang! Sekarang!"
Pranggg!!!
Suara gelas, sendok, garpu yang jatuh dari mejanya membuat Jungkook geram. Ini semua perbuatan Mi Young. Jungkook pun dengan sigap mengangkat Mi Young menuju toilet. Tahu apa yang akan sang daddy lakukan, si gadis kecil menangis kencang dan meminta pertolongan ibunya.
"Mommy! Mommy!" Rose mengabaikan dengan berat hati.
"Bukankah Jungkook berlebihan Rose?" Jimin ingin saja beranjak dan menyusul Jungkook, namun ditahan oleh Rose.
"Itu caranya mendidik anak anak Jim, it's okay. Kami sudah sepakat." Ucap Rose dengan tenang, padahal itu semua bohong. Walaupun Rose sudah sepakat untuk menghukum dengan cara cara tertentu untuk tujuan baik, Rose tetaplah seorang ibu yang tidak tega melihat anaknya menangis. Dahulu Junghwan lebih nakal dari Mi Young, Rose selalu menangis setiap Junghwan dihukum oleh daddynya. Tapi saat Mi Young ada ia sedikit lebih tenang walaupun tetap saja.
"Maafkan anakku ya Lisa-ah?"
"Tidak apa. Serius."
Tak lama dari itu Mi Young dan Jungkook kembali ke meja makan bergabung dengan yang lain. Mi Young yang berada di gendongan Jungkook membuat pergerakan ingin turun dan menjulurkan tangan kepada sang ibu. Rose tahu, jadi ia melepas Joo Won dan membawa Mi Young ke dalam gendongannya. Ia dan sang anak keluar dari ruangan, ingin menenangkan dan memberi pengertian kepada sang anak.
"Bagaimana? Tadi daddy menyuruh Mi Young apa di dalam toilet?"
"Tidak ada, daddy menyuruh Mi Young mencuci tangan 3 kali dan bercermin lama."
"Benarkah? Lalu Mi Young sudah tidak ingin ice cream lagi?"
"Tidak."
"Kenapa?" Lanjutnya sambil mengusap keringat yang membuat rambut anaknya basah.
"Muka Mi Young jelek saat menangis kata daddy dan melihat ingus ini mommy." Ucap si kecil sambil menunjukkan lendir yang ada di hidung kecilnya. Iya memang, sang anak sedang flu.
"Kata daddy jika ingus ini belum hilang tidak boleh makan yang dingin dingin. Benarkah mommy?"
"Iya. Sekarang sudah percaya?"
"Eung, ayo mommy masuk. Aku lapar." Rose tertawa geli dan mencubit hidung si kecil, tak lupa menurunkan anaknya dari gendongan serta merapikan penampilan anaknya.
–
Rose dan Jungkook kini sedang berpelukan, beristirahat dari aktivitas malam mereka yang panas dan penuh kerinduan. Sudah satu minggu ini Jungkook sibuk di kantor dan hanya malam ini ia baru bisa meluapkan kerinduannya.
"Kau tahu tidak, siang tadi kau membuat semua orang disana tidak nyaman." Rose bersandar pada dada telanjang Jungkook sembari membuat gerakan acak di dada Jungkook menggunakan jarinya.
"Saat aku mendisiplinkan Mi Young?" Rose mengangguk, menyusuri wajah Jungkook dengan jarinya.
"Jangan sentuh kemana mana dulu, baru saja 5 menit dari yang keluar barusan."
"Hehehe, aku hanya tidak menyangka saja bisa menikah denganmu."
"Baru sadar jika suamimu ini tampan? Sudah sampai punya anak 3 loh, apa perlu sampai 5 baru kau sadar jika suamimu ini tampan?" Rose mencubit bibir Jungkook dan mengeratkan pelukannya.
"Lain kali jangan terlalu keras pada anakmu, terlebih jika di luar rumah. Ya? Aku tidak ingin mental mereka terganggu dan akan mengingat setiap detail yang kau lakukan saat dewasa nanti."
"Arraseo, maaf ya? Mungkin aku sedang lelah tadi. Maaf ya?" Jungkook membalik posisi, ia sudah berada di atas Rose. Wajahnya dan wajah Rose berhadapan, Rose bisa melihat tatapan Jungkook yang mengintimidasi.
"I'm not done yet, understand?" Ucap Jungkook dengan suara rendahnya. Rose tahu jika Jungkook masih merindukannya, jadi Rose dengan senang hati melakukannya. Ia menarik Jungkook dan melanjutkan aktivitas mereka.
--
Sudah itu dulu aja, see you semuaaaaaa. Terima kasiih
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
FanfictionSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...