WARNING! Chapter ini panjang dan spesial pake telor. Dan chapter ini sudah terlalu lama di dalam folder, jadi aku up saja malam ini.
btw aku baru saja, benar benar baru saja selesai UAS yang terakhir! Untuk part cerita yang baru, aku usahakan cepat cepat up. See you! Jangan lupa mampir di ceritaku yang lain yaww
Selamat malam! Terima kasih!
--
Rose kerepotan mengurus Junghwan seorang diri, anak itu sedang libur sekolah. Junghwan yang aktif itu membuat Rose kewalahan mengikuti Junghwan kesana kemari di kondisi perut yang membuncit sangat besar. Sudah hampir bulan ke sembilan, tapi Jungkook belum bisa libur karena bersamaan dengan pekerjaan yang menumpuk.
"Junghwan, tidak lelah lari lari? Mommy lelah.." karena Junghwan berlarian sambil membawa snack dan pesawat di masing masing tangannya. Tentu saja semuanya tumpah ke lantai.
"Mommy! Aku ingin berenang!" Rose menepuk jidatnya yang berkeringat sehabis membereskan mainan Junghwan.
"Tidak ada paman Daniel, daddy juga tidak ada. Mommy tidak boleh berenang dengan daddy nak.."
Junghwan merajuk dan meringkuk di badan Rose yang sedang duduk sambil menonton TV. "Jangan marah, jika mommy tetap berenang nanti daddy marah. Harus mau mendengar apa kata mommy dan daddy ya?"
Junghwan mengangguk dan mencium perut ibunya sayang. "Mommy, ayo bertemu daddy!" Kemudian Rose menengok jam yang menunjukkan pukul 3, seharusnya pria itu sudah pulang. Karena walaupun Jungkook tidak bisa libur, ia akan pulang sebelum sore.
"Mommy, ayo beli baju untuk baby!" pekiknya kemudian sambil mengambil kentang goreng di atas meja.
"Benar juga, bagaimana kalau kita ke kantor daddy sekarang?"
"Yeay! Ayo ganti baju!" ucapnya senang dan melaju menuju kamarnya sendiri untuk berganti baju.
Jeon Jungkook seharusnya memang sudah pulang sebelum sore, tapi ada kolega yang datang tiba tiba. Mau tidak mau ada rapat berkedok pertemuan di kantornya. Ingin hati Jungkook menolak, tapi kolega ini sudah datang jauh jauh dari Swiss dan kebetulan sedang berlibur di Korea. Saat mereka bersenda gurau serta membahas sesuatu mengenai saham dan sebagainya itu, pintu ruangan terbuka sedikit. Jungkook melihat seseorang yang sangat pendek, tingginya tidak melebihi meja rapatnya.
"Daddy..." lirihnya, ternyata itu Junghwan yang masuk dengan pakaian biru dengan sepatu kets bermerk mahal.
"Hai! Kenapa bisa sampai disini?" tanya Jungkook langsung menggendong anaknya ke pangkuan. Membuat koleganya tersenyum gemas melihat anak Jungkook yang tampan dan imut itu.
"Dia siapa Mr. Jeon?"
"Ah dia anakku, maaf mengganggu pertemuan kita."
"Tidak tidak, anakmu tampan sekali seperti ayah nya ... aku tidak menyangka ternyata kau sudah punya anak." Pujinya dan mengelus kepala Junghwan yang meminum jus jeruk di tangannya.
"Hahaha kau ini bisa saja ..."
Saat Jungkook dan koleganya ini sedang sibuk memuji ketampanan Junghwan, seseorang muncul lagi dengan perut buncitnya.
"Ups maaf mengganggu daddy, Junghwan ayo keluar dulu dengan mommy." Ucap Rose meminta maaf kepada rekan Jungkook.
"Ah perkenalkan dia istriku. Mommy, kemarilah!"
Rose pun menurut dan menghampiri Jungkook, pria itupun berdiri dan memeluk pinggang istrinya. "Oh waw, sedang menunggu anak kedua Mr. Jeon?"
"Iyap, benar. Bulan depan sepertinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
ФанфикSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...