Rumah Sakit
Aku dan adikku panik bukan main, bagaimana tidak wanita tadi sungguh seperti sangat kesakitan. Kami takut akan terjadi sesuatu padanya mengingat dia sepertinya sendirian dan tidak ada yang menemani.
Tak lama kemudian dokter datang.
"Permisi apakah kalian keluarga pasien?" tanya dokter yang baru saja keluar dari UGD.
"Maaf sebelumnya dokter, kami bukan keluarga pasien. Kami adalah seseorang yang membantunya saja tadi. Dia sangat kesakitan, maka itulah kami menolong dan membawanya kemari." Kata adikku mencoba menjelaskan kejadian.
"Baiklah kalau begitu, jadi pasien ini mengalami shock akibat terpaan air laut dan mengingat pasien memiliki kulit yang sangat sensitif dan tipis dibandingkan kulit normal lainnya yang sangat mudah iritasi bila terkena bahan bahan yang sedikit keras, dan sepertinya pasien sudah mengetahui kondisi kulit yang dimiliki." Kata dokter yang masih menjelaskan pada kami.
"Terimakasih dokter, akan kami sampaikan nanti."
"Pasien tak perlu rawat inap, malam ini sudah diizinkan pulang dengan obat yang telah saya berikan. Saya permisi dan semoga lekas sembuh!" setelahnya dokter sudah bernanjak dari hadapan kami dan Somi mengikutinya. Sebelum Somi beranjak, Somi berbalik dan berkata padaku. "Oppa! Kau tunggu disini aku akan mengurus administrasinya,"
"Iya baiklah jangan terlalu lama!"
"Okay! Dan jika eonni itu sudah bangun ajaklah bicara oppa!"
"Iya iya sudah kau urus saja dulu administrasinya."
9.00 pm
Rose POV
Wajahku sangat terasa dingin, dan aku pasti berada dirumah sakit. Aku masih mengingat sedikit kejadian waktu sore tadi, aku ditolong oleh dua orang dan mereka membawaku kemari. Aku berusaha membuka mataku dan melihat dua orang perempuan dan laki laki sedang menatapku.
"Mmm terimakasih banyak sudah menolongku,"
"Iya eonni tak apa. Kau orang korea? Kami juga." Kata si perempuan itu dengan semangatnya. Dia sangat cantik tapi wajahnya tidak sepertiku, sedikit bule mungkin?
"Somi! Dia baru saja sadar dari tidurnya. Kau malah berbicara dengan cerewetnya dengan gadis ini." kata laki laki satunya yang berada di ambang pintu.
"Ah iya aku lupa maaf, iya aku keturunan dari sana. Namaku Park Chaeyoung," aku segera memperkenalkan diriku pada mereka.
"Aku Jeon Somi eonni dan dia Oppa ku Jeon Jungkook,"
"Senang bertemu kalian dan maaf telah merepotkan," kataku sambil sedikit menundukkan tubuh.
"Kau! Apakah kau tau wajahmu itu sensitif?" tanya si pria bernama Jeon Jungkook.
"Iya aku tahu dan aku lupa membawa obat olesku tadi maaf." Kataku dengan kepala menunduk. Bodoh sekali aku dengan tidak membawa obat itu sudah dipastikan aku akan merepotkan orang lain dan itu terjadi hari ini.
"Ck merepotkan saja! Ayo Somi kita antar gadis itu pulang, dan kau Park! Ayo pulang,"
"Benar aku merepotkan kalian, aku bisa menyetir sendiri atau menelepon supir tak perlu diantar,"
"Mobil eonni masih ada di pantai dan aku sudah menyuruh orang untuk menjaganya. Dan lebih baik eonni pulang bersama kami."
"Baiklah terimakasih."
Di Dalam Mobil---
Didalam mobil, tak ada percakapan diantara kami bertiga. Terlalu berlebihan pikirku jika aku terlalu banyak bicara dengan mereka. Namun tiba tiba Somi menanyakan pertanyaan yang sedikit pribadi padaku.
"Eonni! Kau punya nama lain? Kami punya! Namaku Alara sedangkan Oppa ku ini namanya Justin Enver,"
Namun atmosfer didalam monil ini terasa mengerikan yang kurasa, aura yang dikeluarkan Jungkook sangat tidak mengenakkan.
"Somi hentikan! Apa kau perlu memberi tahu lebih jauh nama kita pada orang lain? Hentikan dan berhentilah bergerak! Kau sungguh menganggu!"
Benar dugaanku dia memang lelaki dingin dan sepertinya kurang menyukai kehadiranku disini. Jika seperti ini aku lebih memilih naik taksi saja tadi.
"Rose, panggil aku Rose tidak apa Somi," jawabku tidak peduli dengan ocehan Jungkook pada adiknya. Aku hanya berusaha sopan pada orang lain yang sedang menanyaiku.
"Rose? Nama yang indah eonni. Boleh kuminta nomor ponselmu?"
Aku dengan murah hati memberikan nomor ponselku padanya.
"Ya tentu saja!"
Apartemen Rose
Kami sudah sampai dan aku langsung turun dari mobil mereka dan menundukkan badanku sebagai ucapan terimakasih karena mereka sudah menolongku tadi.
"Terimakasih Somi dan Jeon Jungkook-ssi sudah mengantarku pulang. Mengenai uang ganti rumah sakit akan kuganti setelah aku sudah mendapatkan mobilku kembali, semua uang dan kartuku berada disana,"
"Tenang saja eonni tak perlu terburu buru. Soal mobilmu mungkin sekarang sudah berada di halaman rumah kami. Nanti akan kukirim alamat kami dan mengirimkannya kepadamu. Lebih baik eonni istirahat dulu, kami pulang ya eonni! Sampai jumpa besok!," kata Somi sambil melambaikan tangan seiringan dengan mobil berjalan.
Laki laki itu bahkan tidak mengucapkan selamat malam. Dasar pria sombong.
Tapi tadi aku tidak salah dengar kan tentang Enver.
Enver? Seperti tidak asing dipendengaranku.
Makasih teman teman! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
FanfictionSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...