Bab 18

634 96 3
                                    

--

3 orang yang akan memasak itu sudah mengenakan segala perlindungan untuk tubuhnya, menggunakan celemek, kacamata, hingga masker. "Kau ingin membuat apa Chaeng?"

"Ehmm aku akan membuat bulgogi, nakji bokkeum, dan japchae. Bagaimana?"

"Makanan korea? Aku sudah lama tak memakannya eonni!" Somi berseru semangat setelah mendengar masakan apa saja yang akan dimakan pagi ini.

"Oke aku bantu eonni!"

Mereka bertiga memasak dengan tenang, Somi dan Jungkook sudah terbiasa memasak di dapur begitu juga dengan Rose. Ibu Jungkook yang melihat mereka pun tersenyum senang karena kehadiran Rose, membuat rumah berubah menjadi menyenangkan. Sudah lama Jungkook tidak bersemangat setelah kepergiannya ke Turki.

Tanpa ibu Jungkook sadari pula, sang suami sedari tadi sudah berdiri disampingnya dan turut menyaksikan anak anaknya didapur bersama calon menantu. Ikut senang jika Jungkook juga senang pikirnya, hatinya terasa lega sedikit melihat anaknya bahagia perlahan lahan. "Oh Gosh! Kau mengagetkan ku!" ibu Jungkook terkejut dan memegang dadanya terkejut.

"Sstt! Yeobbo! Jangan berisik nanti mereka melihat kita! Ayo pergi!" Tuan Jeon menarik istrinya untuk menjauh dari dapur. "Mereka menggemaskan bukan?" tanya Tuan Jeon.

"Kau benar, kita tidak salah menjodohkan mereka berdua kan? Aku jadi tidak sabar menimang cucu hihi," ibu Jungkook terlalu senang sampai berandai andai membayangkan masa depan.

Ayah Jungkook sudah memeluk istrinya dari belakang dan berkata "Yeobbo! Apa ini sudah saatnya kita kembali ke Korea?"

"Wae? Apa ambisimu untuk menjadi pengusaha paling hebat sudah hilang? Atau kau lelah? Ku pikir kita akan menikmati masa tua kita disini," tanya istrinya dan membalas pelukan sang suami.

"Hhh, aku mungkin terlalu berambisi. Sampai aku lupa mengistirahatkan badan dan pikiran. Mungkin aku akan berambisi membahagiakan keluargaku mulai sekarang.."

"Hahh akhirnya, sudah lama aku menunggu waktu ini. Kalau kau ingin begitu, mari kita rencanakan pelan pelan,"

"Baiklah, selama denganmu aku siap menjalani hidup. Aku mencintaimu!" kata ayah Jungkook dan mencium pipi istrinya sayang.

--

Pukul 8 tepat saarapan benar benar sudah siap sedia di meja makan. Adik Jungkook yang sudah sangat lama tidak memakan hidangan korea itu sudah siap dengan piring didepannya. "Oh God! Hari ini aku benar benar akan makan makanan ini eomma! Aku tak mau diet hari ini! Ayo makan!"

"Hahaha, kau lucu Somi-ya. Makanlah jangan diet terlalu sering tak baik untuk kesehatanmu. Kau masih muda oke?" ujar Rose sembari menaruh japchae ke piring Somi.

"Eommo- nim, semoga kalian suka dengan hidangan yang Rose buat," Rose berkata sambil malu malu kepada sang calon mertua.

"Dari kelihatannya saja sudah sangat menggiurkan. Biar kupanggil ayahmu dulu,"

Ibu Jungkook beranjak menuju ruang kerja suami untuk diajaknya sarapan bersama. Dilain sisi Jungkook dan Rose menatap satu sama lain dan tersenyum penuh kemenangan di mata mereka.

"Woahh! Kau yang memasak Rosie?" tanya ayah Jungkook

"Ne, ah tidak. Dibantu Jungkook dan juga Somi paman,"

"Ei... aku hanya membantu mengiris bawangnya eonni! Ini masakanmu!" Somi ikut bicara memuji Rose.

Jungkook yang tak terima tentu saja mengelak pada adiknya. "Yak! Aku juga membantunya memasak japchae! Kau tak menganggapku?"

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang