Junghwan sedang bersedih hari ini, sebab ini adalah hari terakhirnya berlibur. 2 hari lagi ia sudah masuk sekolah lagi dengan semester baru dan kegiatan yang lebih padat. Dari yang Jungkook lihat, Junghwan bertambah tinggi. Rambutnya bahkan sudah sangat panjang, seperti apa yang Junghwan inginkan. Jungkook senang Junghwan menjalani satu semester pertama dengan bahagia dan tidak ada kendala apapun. Beruntung ada orang tuanya yang ada di sana membantu menjaga Junghwan.
"Sudah hyung, jangan bersedih seperti itu." Ucap Jungkook yang tengah berbaring bersama sang anak sore itu. Lelah setelah bersepeda keliling komplek rumah.
"Aku masih rindu mommy dad, 15 hari seperti 1 hari."
"Apa perlu daddy antar sampai rumah nenek?" Tawar Jungkook, tidak tega juga melihat anaknya yang sedih.
"Tidak usah, daddy kan sibuk." Jawab si sulung mencari remote ac untuk merendahkan suhu karena matahari masih saja tidak mau pergi.
"Untukmu tidak, daddy bisa cuti lagi."
"Tidak usah lah dad, tapi daddy janji kan akan datang di pertandingan pertamaku?"
"Iya, daddy usahakan di Singapura kan tanggal 5 Juli jam 8 pagi. By the way, sudah semua isi kopernya?"
Junghwan mengacungkan jempol sebagai tanda bahwa ia sudah selesai dengan acara packing yang bertambah satu koper. "Sudah, bisakah aku dibawakan kimchi dad?" Jungkook terkikik geli, Junghwan pecinta kimchi itu bisa hanya makan kimchi seharian.
"Bisa, tapi bisa sedikit saja sepertinya."
"Iya juga ya, tapi memang kimchi nya masih?"
"Masih banyak, khusus untukmu hyung."
"Yeay! Aku sayang mommy!"
"Tidak sayang daddy?"
"Gosh, sepertinya benar ya kata mommy. Daddy itu cemburuan."
Jungkook mengerutkan kening dan dengan spontan duduk dari posisi berbaringnya. "Siapa bilang?"
"Mommy! Daddy tidak mau bicara dengan mommy selama 1 bulan kan karena mommy pergi bersama teman mommy, ehm namanya... jav- javier! Iya itu."
Jungkook menggaruk pelipisnya, malu karena ucapan anaknya. "Ah itu, maafkan daddy. Itu sudah lama juga."
"Jangan seperti itu dad! Atau aku akan marah!"
"Hahaha iya iya, tidak akan seperti itu lagi. Daddy janji!"
Tok tok tok tok
Rose membuka pintu kamar sang anak dan mendapati kedua jagoannya sedang berbagi tawa yang membuat senyum Rose bermekaran.
"Sedang apa boys? Sudah waktunya membantu mommy masak."
"Ah mommy, bisa tidak kita beli saja? Aku ingin tonkatsu namsan."
"Haruskah kita kesana?" Tanya Jungkook.
"Boleh, tapi kita mampir ke rumah Alice sebentar untuk menitipkan maknae."
"Oke deal! Ayo mandi dad!"
{-}
Rumah menjadi sepi setelah keberangkatan si sulung yang kembali ke Australia. Rose bahkan menangis berjam jam sambil menggendong Joowon di bandara. Jungkook harus membujuk Rose berkali kali agar sang istri tidak menangis lagi, sebab Mi Young jadi murung dan takut berdekatan dengan Rose karena tangis yang tidak berhenti dari sang ibu.
Jungkook mengusap rambut Rose yang bersandar di dada bidangnya, mereka tengah berendam di air hangat setelah kegiatan panas beberapa menit yang lalu.
"Mengantuk hm?" Tanya Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
Hayran KurguSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...