Bab 36

652 77 2
                                    

--

Setelah mengetahui Rose sedang mengandung, Jungkook memutuskan untuk cuti selama 3 minggu atau entah kapan. Yang penting ia ingin menemani Rose terlebih dahulu.

"Jungkook, ayo kita bertemu nenek!" bujuknya pada Jungkook yang sedang berbaring bersamanya.

"Tapi apa kau tidak lelah?"

"Tapi kita belum memberitahu nenekku jika aku sedang mengandung"

"Oke oke, kita berangkat setelah ini"

Perjalanannya sebenarnya lumayan jauh, dan paman Kang sudah menawari Jungkook untuk ditemani tapi Jungkook menolak dengan alasan bahwa ia akan baik baik saja.

Mereka sudah sampai di rumah nenek dan kakek Rose, rumah mereka bernuansa tradisional korea namun tetap mewah. Nenek Rose adalah perempuan yang sangat menyukai apapun yang berbau Korea mengingat beliau adalah guru sastra pada masa mudanya. Mereka hidup di sebuah pinggiran kota yang sangat teduh dikelilingi ladang dan kebun. Sangat sejuk dan menenangkan untuk nenek dan kakek Rose yang sudah lanjut usia.

"Nenek! Kakek aku datang..." ucap Rose girang memasuki gerbang rumah.

Kakek Rose menyambut Rose dan Jungkook dengan pelukan hangat. "Aku merindukanmu Chae.."

"Aku juga merindukanmu, dimana nenek?"

"Ada di dalam masuklah cari nenekmu, mungkin sedang di dapur"

Tertinggal Jungkook dan kakeknya yang langsung menuju kebun belakang rumah.

"Aigoo cucuku datang..." ucap nenek Rose sebelum menghampiri cucunya.

Rose mengangguk dan mendapat hadiah sebuah pelukan dari neneknya.

Mereka berbincang di ruang tamu dengan segelas teh dan mandu sebagai penambah dan memberitahu kabar gembira. Jungkook tentu saja sangat nyaman berada disini, nenek dan kakek Rose sangat hangat sehingga Jungkook tidak canggung dengan mereka.

"Nenek, kakek. Sepertinya kami akan pulang sekarang" ucap Jungkook tiba tiba.

"Kenapa terburu buru? Kukira kalian akan menginap" ucap kakek Rose.

"Sebenarnya iya kami sangat ingin menginap, tapi kami ada janji dengan dokter kandungan. Kami akan memeriksakannya"

Kakek mengangguk dan memaklumi, "Baiklah kalau begitu,"

"Dalam waktu dekat eomma, appa, alice dan keluarga Jungkook akan datang. Saat sudah pasti kami akan memberitahu kakek dan menjemput kemari" ucap Rose menjelaskan.

"Iya nak, hubungi kami besok"

--

"Oke jadi janinnya masih sangat kecil, mungkin masih sebesar stroberi, kalian bisa melihatnya kan? Dia masih sangat kecil" ucap dokter Jennie menjelaskan pada Jungkook dan Rose yang sedang melakukan usg di ruangan.

"Jadi Chaeyoung, kau harus sangat sangat berhati hati. Kau akan sering lelah dan lemas di awal kehamilan. Pastikan dirimu tidak kelelahan, meminum susu khusus untuk ibu hamil dan jangan terlalu stress. Dan untuk Jeon Jungkook kau harus selalu mengawasi istrimu oke? Pastikan dia meminum vitamin yang kuberikan"

Jungkook mengangguk begitu pula Rose. Mereka segera beranjak meninggalkan ruangan namun Jennie mengentikannya. "Aku lupa mengatakan satu hal. Untuk Jungkook kau juga harus menahan hormon mu sebentar. Atau mungkin kalian bisa melakukannya satu bulan sekali sampai janin benar benar kuat dan tidak rentan" ucap Jennie dengan cengiran nakalnya pada kedua pasangan ini.

Jungkook malu dan menggaruk tengkuk yang tidak gatal, tersenyum dan menunduk berpamitan pada dokter Kim.

--

Grup Chat BlackBangtan

Jungkook : "Hyung! Ada berita baik! Chaeng ku mengandung!"

Jimin : "Really? Woah daebak! Kau hebat Jung!"

Taehyung : "Lisa! Ayo kita buat bayi!"

Lisa : "Kau gila oppa! Selamat Chaeyoung-ie!"

Seokjin : "Yeobbo @Jisoo! Ayolah kita jangan kalah dengan Jungkook!"

Yoongi : "Aku sudah tau!"

Jennie : "Aku sudah tau!" (2)

Jimin : "Ice couple datang!"

Taehyung : "Besok bagaimana kalau kita berkumpul?"

Namjoon : "Setuju! Kita rayakan kabar gembira ini!"

Jungkook : "Oke hyung!"

--

Mereka berkumpul seperti biasa di rumah Jungkook, Lisa dan Jisoo membawa hadiah untuk Rose. Semuanya tentu bahagia mendengar kabar gembira dari pasangan Jungkook Rose.

"Chaeng! Aku tak percaya kau akan menjadi seorang ibu. Selamat!" ucap Jimin dengan tatapan manis, Rose pun mengangguk dan tersenyum.

"Oke, jadi aku juga akan memberi tahu kalian kabar bahagia lain. Aku dan Lisa sudah bertunangan" ucap Taehyung memperlihatkan jarinya.

"Mwo!" Hoseok terkejut dan menutup mulut.

Semua terlihat sangat antusias kecuali Lisa. "Ck, apa kalian tau? Tae oppa sangat bodoh. Bagaimana bisa dia meninggalkan kotak cincin di kamar mandi rumahku kemarin. Sangat tidak romantis!" sebal Lisa karena kejadian kemarin sore.

Taehyung hanya menyengir merasa bahwa dia tidak bersalah.

"Astaga Tae, kau sudah mendahuluiku" saut Namjoon bersedekap.

"Kau kapan oppa? Kapan kau akan mengenalkan kekasihmu pada kami?" tanya Rose penasaran. 

Namjoon terlihat berpikir sejenak dan berkata. "Kapan keluargamu akan kesini?"

Rose mengernyit kebingungan mengapa Namjoon jadi menanyakan keluarganya. Rose akhirnya menjawab bahwa lusa keluarganya akan kesini. Namjoon mengangguk. "Oke, besok aku akan kenalkan pada kalian"

Disisi lain ada seorang wanita dengan mata kucingnya sangat kesal. Kim Jennie, dia bukannya tidak senang mendengar kabar bahagia ini. Hanya saja dia kesal dengan orang disebelahnya yang sudah dipacari selama 4 tahun namun tidak ada kejelasan.

"Kau kenapa Kim?" tanya kucing lain disebelahnya.

"Oppa! Apa kau tak ingin seperti mereka? Astaga kita tidak ada kejelasan? Oppa! Ini sudah 4 tahun, aku juga ingin seperti mereka ish!" ucap Jennie kesal dan orang disana juga terkejut. Yoongi menghela nafas beratnya.

"Oke oke, kapan kau mau menikah? Besok? Aku bisa menyeretmu ke altar kapanpun kau mau!"

"Mwo!" Hoseok kembali terkejut. Jennie mendengus kesal, sangat kesal.

"Oppa! Bukan seperti itu alurnya, kau harus menemui orang tua ku, lalu memberiku cincin. Lalu kita rencanakan pestanya, Lisa-ya! Dia juga sama tidak romantisnya seperti Taehyung!"

"Wae? Aku sudah menemui orang tuamu jauh jauh hari, mereka sudah menyetujui kapanpun aku bisa menikahimu. Hanya saja aku menunggumu meminta padaku!" ucap Yoongi tak kalah menjengkelkan dan dengan dinginnya mengatakan hal itu.

"Ah hyung! Jangan ribut dirumahku!" tukas Jungkook yang sudah tidak tahan dengan teman teman mereka. Rose hanya bisa tertawa mendengar keributan yang dibuat , ia tak masalah hanya saja memang terlalu berisik. 

--

Maaf kalau ada typo

Thank You! See You!

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang