Bab 5

761 120 0
                                    


Author POV

Pagi Jungkook benar benar kacau, awalnya ia ingin membahas permasalahan yang ada di Turki termasuk rencananya untuk melamar Hanna menjadi kacau karena kedatangan Rose yang tak kunjung pulang hingga siang. Sangat sulit untuk mendapatkan moment seperti sarapan bersama dengan Ayah dan Ibunya. Mereka akan sangat sibuk di pagi, di siang, dan malam mereka akan istirahat. Jungkook sedang berada mode pusing, dia masih bingung bagaimana menyampaikan keinginannya perihal melamar Hanna yang sedari awal tak pernah direstui orang tuanya.

Baru saja ia ingin melamun, ponsel Jungkook berdering dan membuyarkan lamunan pemuda 28 tahun itu.

"Halo Hanna," si Jeon menjawab dengan lesu

'Hai Jeon! How are you? How about Aussie?' sapa Hanna dengan semangat berbeda dengan kekasihnya Jeon Jungkook.

"Ya seperti biasanya, membosankan. Kau tahu kedatanganku membuat orang tuaku marah," ujar Jungkook dengan nada yang kesal.

'It's okay babe, semuanya akan baik baik saja percayalah padaku. Aku selalu berdoa agar kau masih tetap utuh ketika kembali ke Turki hihi'

"Ya! Aku pasti akan pulang dengan selamat dan utuh. Kau tahu kan berbicara pada ayahku itu sangat susah. Ibu juga tidak bisa membantuku mengingat betapa keras kepala nya ayahku."

"Sama sepertimu Jeon! Kau juga sangat keras kepala ngomong ngomong."

Percakapan itu terus berlanjut sampai matahari berada di atas kepala dan sedang panas panasnya. Sama seperti isi kepala Tuan Jeon saat ini yang sedang berada di ruang kerja. "Martin! Iskander sudah keterlaluan. Bagaimana bisa ia menyuruh anak perempuannya untuk mendekati anakku dan menghancurkan reputasi kami? Bukankah semua sudah selesai waktu itu?" ujar Tuan Jeon cukup emosi mengingat Iskander benar benar mengusik kehidupan keluarga Jeon 2 tahun terakhir ini. Seorang pegawai diutus tuan Jeon untuk menghampiri Jungkook untuk menemuinya.

"Sorry Sir! Tuan memanggil mu dan sudah ditunggu di taman belakang bersama Nyonya," ujar sang pelayan agak takut, pasalnya ia masih ingat bagaimana Tuan Jeon menyuruhnya dengan tergesa dan terkesan mendesak. Jungkook baru saja menyelesaikan sesi berenangnya. 

"Ya, aku akan kesana setelah mengeringkan badanku, terimakasih." Jeon Jungkook agak panik jika sudah dipanggil ayah dan ibunya, pasti menyangkut hal yang penting. Setelah selesai dengan mandi dan berganti baju, Jeon Jungkook langsung saja menemui kedua orang tuanya yang berada di Taman.

"Duduk nak, kali ini appa benar benar memohon padamu. Putuskan Hanna dan jangan pergi lagi ke Turki," ujar sang ayah dengan penuh permohonan. Jungkook tentunya sangat terkejut dengan perubahan gaya bicara ayahnya kali ini, bagaimana tidak jika tadi pagi dan siang mereka beradu mulut tak mau mengalah dan tiba tiba berubah menjadi lembut. Jungkook tahu pasti bahwa ini adalah keadaan mendesak, tapi dengan memutuskan Hanna? Dia tentu tak akan mengabulkan permintaan ayahnya.

"No! Aku sudah berbicara pada appa dan eomma bahwa aku tak akan memutuskan Hanna. Kalian boleh mengaturku apapun itu asal jangan Hanna. Kumohon..." ujar Jungkook tak kalah memelasnya.

"Jung kau harus tahu satu hal dan dengarkan kami terlebih dahulu," sekarang giliran ibu Jungkook yang berbicara. "Yeobo! Biarkan aku yang berbicara saja. Jeon Jungkook, apa kau tahu jika Hanna adalah anak angkat?"

"Fakta macam apa itu? Aku tak pernah mendengar hal itu dari Hanna sendiri," jawab Jungkook terkejut.

"Maka itulah dengarkan kami, berjanjilah pada kami kau akan memikirkan ini dengan baik baik dan tak akan mengecewakan kami. Berjanjilah!"

"Iya ibu aku berjanji," jawab Jungkook dengan pasti, kemudian sang ibu mencoba menjelaskan apa yang terjadi. "Hanna adalah putra angkat Iskander. Hanna adalah anak dari salah satu panti asuhan yang di gusur ayahmu 5 tahun lalu. Semua pengasuh Panti Asuhan saat itu setuju dengan penggusuran Panti Asuhan dan pemindahan tempat. Namun tidak dengan Iskander, dia memilih keluar dari panti asuhan dan membawa Hanna bersamanya. Iskander marah besar, karena pada kenyataannya panti asuhan itu adalah tempat penjualan anak yang tak pernah diketahui publik," ujar ibu Jungkook perlahan mencoba menjelaskan kepada Jungkook. 

"Lalu ibu apa yang terjadi selanjutnya pada panti asuhan itu?" tanya Jungkook penasaran akan kelanjutan ceritanya. 


Makasih makasih banget guys! Stay health ya! :*

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang