Bab 40

726 73 4
                                    

--

Hari ini Rose sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, karena Rose sudah merengek ingin pulang dan membenci bau rumah sakit. Sebenarnya tinggal sedikit lagi Rose sembuh, mungkin 2 atau 3 hari lagi Rose sudah mulai stabil dan bisa pulang sebenarnya. Jungkook dengan berat hati memberi izin Rose untuk pulang dan minta rawat jalan saja, dokter Rose adalah temannya sendiri jadi lebih mudah. Ibu Jeon dan Ibu Park masih disana menemani sampai Rose sembuh sepenuhnya.

Setelah kepulangannya dari rumah sakit dan kepulangan ibunya, ia sering diam di dalam kamar dan akan keluar jika butuh makan atau yang lain. Agaknya Rose benar benar masih berkabung, ia akan sudah tertidur saat Jungkook pulang dan masih tertidur saat Jungkook berangkat kerja. Rose sepertinya menghindari Jungkook, karena takut jika melihat Jungkook akan teringat kembali kejadian kemarin, ia masih sangat sedih dan tak ingin menangis dihadapan Jungkook. Si pria juga memaklumi 3 hari ini ia didiami sang istri, tapi Jungkook sudah tidak betah lagi. Ia rindu Rose.

Khusus hari ini Jungkook pulang di siang hari dan mengosongkan segala jadwalnya agar ia bisa berbicara dengan Rose. Jungkook membuka pintu kamar dan menyembulkan kepala melihat presensi wanitanya di balkon kamar mengenakan gaun tidur tipis berwarna merah muda baju yang sama yang dipakai tadi pagi, sepertinya Rose belum mandi. Dengan pelan Jungkook menghampiri istrinya dan memeluknya dari belakang. "I'm home babe. Apa kau merindukanku?"

Rose berbalik sebentar tersenyum singkat dan kembali menatap pemandangan dari balkon kamar mereka. "Apa yang kau pikirkan hm? Beberapa hari ini kau seperti menghindariku," lanjut Jungkook semakin mengeratkan pelukannya dan menopangkan dagu ke bahu Rose. Yang di tanya pun menggeleng pelan.

"Maafkan aku, aku benar benar masih harus menerima kejadian kemarin Kook."

Jungkook memutar badan Rose dan menangkup pipi Rose, menyatukan keningnya dan berakhir Jungkook mencium kening istrinya. "Iya aku tau, tapi aku merindukanmu sayang."

Rose memeluk punggung Jungkook dan menyandarkan kepala pusingnya pada dada Jungkook. "Aku ada disini untukmu, jika kau bersedih harus ada aku juga ikut merasakan kesedihanmu."

Rose mendongak dan mulai berbicara "Tidak aku akan berusaha tidak sedih lagi agar kau tidak ikut sedih saat pulang kerja, itu pasti akan melelahkan"

Jungkook terkekeh geli dan mendekap Rose lagi. "Oke kalau kau sudah tidak sedih lagi, ayo kita mandi bersama. Kau belum mandi kan?" ucapnya jahil. Dan berakhirlah sesi mandi 45 menit terjadi.

--

"Sayang, hari ini Lisa akan datang. Katanya ingin menemanimu!" ujar Jungkook dari bawah meneriaki istrinya di dalam kamar atas.

"Kenapa? Kau pasti menyuruhnya kan? Aku baik baik saja Jungkook." Tolak Rose takut merepotkan Lisa yang sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Tehyung 2 bulan lagi.

"Tidak, kebetulan juga kau masih sering melamun sendiri. Jadi hari ini giliran Lisa menemanimu. Aku tak mau khawatir memikirkanmu.." jawab Jungkook dengan mulut penuh makanan karena ia sedang sarapan. Rose yang melihat mulut Jungkook terdapat nasi yang tak masuk kedalamnya mengusap bibir Jungkook membersihkan dan menaruh berat badannya ke pangkuan sang adam. "Jungkook, apa kau tak berlebihan menyuruh para oppa dan teman temanku bergilir menemaniku?"

Jungkook menggeleng dan melanjutkan makan dengan tangan kanan, sedang tangan kirinya memegang pinggang Rose menahan agar tidak jatuh. "Turuti permintaanku Chaeng" suara Jungkook berubah menjadi lebih serius kali ini. Rose jadi memeluk erat leher Jungkook dan menenggelamkan kepalanya disana. "Iya, maafkan aku."

"It's okay! Ini juga untuk kebaikanmu." Rose beranjak dari tubuh Jungkook karena menyadari makanan dan kopi Jungkook sudah habis itu artinya waktunya bekerja. "Iya..sebaiknya kau berangkat." Jungkook memberikan kecupan dan berpamitan berangkat kerja pada akhirnya.

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang