Bab 33

641 85 2
                                    

Sebulan sudah Rose tinggal disini, ia sebenarnya bosan tidak melakukan apa apa tiap harinya. Kesehariannya hanyalah bangun pagi, membuat sarapan bersama bibi Kang, menyiapkan baju kerja Jungkook, mengantar Jungkook sampai depan rumah, menyiram bunga, menonton televisi, dan bermain ponsel. Hanya itu yang bisa Rose kerjakan, dalam pikiran Rose yang paling dalam bagaimana jika ia membuka kursus seni di rumah ini. Rumah Jungkook sangat luas, memiliki gazebo yang cukup luas dan ada pula sebuah ruangan kosong yang memang sengaja dikosongkan untuk tempat berkumpul. Mungkin Jungkook tidak akan keberatan mengenai hal ini, jadi ia putuskan untuk mengatakan perihal niatnya pada Jungkook saat ia pulang nanti.

--

Jam sudah menunjukan pukul 9 malam, Rose masih menunggu Jungkook di ruang TV bersama dengan camilan di pangkuan. Ia hanya ingin segera bicara pada Jungkook tentang niatnya membuka kursus.

"Aku pulang..."

Rose tertegun 'suara itu!' kemudian ia berlari menghampiri Jungkook dan menghambur menggapai tas kerja dan jas milik suami.

"Kau belum tidur?"

"Belum. Aku menunggumu pulang"

Jungkook tertawa, tak biasanya Rose begini. Biasanya ia akan menunggu di kamar atau bahkan sudah tidur.

"Apa yang kau inginkan hm?"

Rose tertawa karena Jungkook bisa menebak begitu cepat.

"Kau mandi saja dulu, setelah itu makan malam" perintah Rose saat mereka sudah sampai kamar.

"Aku sudah makan malam, aku akan segera mandi tunggu aku.." kata Jungkook dengan kerlingan nakalnya. Dasar.

Lima belas menit berlalu, Jungkook sudah keluar dan duduk bersama Rose di depan balkon

"Ada apa?" suara Jungkook terdengar sangat rendah.

"Aku ingin membuka kursus seni. Bolehkah?"

"Seni? Kau bisa?"

"Aish, aku bahkan punya lisensi nya Jungkook. Aku bisa bermain beberapa alat musik dan aku pandai menggambar. Jika kau tidak percaya tanyakan saja pada Jimin oppa!" perkataan Rose diakhiri dengan kekesalan karena Jungkook yang terkesan tidak percaya.

"Ck! Jangan bawa Jimin Hyung saat seperti ini oke? Aku bukan tidak percaya padamu namun aku bertanya padamu Chaeng" ungkapnya dan menghampiri Rose yang masih merajuk dengan melipat kedua tangan di depan dada.

"Bagaimana bisa aku tahu jika kau tak memberitahuku, jangan menyuruhku untuk bertanya pada Jimin hyung. Aku takut dia akan kembali mengingat kenangan bersamamu. Aku hanya akan mempelajari dirimu denganmu bukan dari orang lain" lanjut Jungkook yang sudah bersimpuh pada Rose.

Rose terkejut, sedikit merasa bersalah karena ia kekanak kanakan. Kemudian ia menagkup rahang tegas Jungkook dan menatap matanya sebelum berbicara. "Maafkan aku, bukan maksudku seperti itu"

Jungkook menggeleng, tersenyum dan menyentuh tangan Rose. "Tidak, jangan meminta maaf"

"Jadi bagaimana? Boleh?"

Jungkook mengangguk dengan pasti. Respon Rose sangat bahagia tentu saja jangan tanya, ia mengecup bibir Jungkook dan memeluknya sangat erat.

"Terimakasih Jung, kau sangat baik padaku"

"Ei..tentu saja. Kau mau apapun pasti akan kupenuhi asal tidak melanggar aturan" ucap Jungkook dan mentowel hidung Rose.

"Benarkah kau akan memberikan apapun yang kumau?"

"Iya! Tentu saja!"

"Aku mau lumba lumba!"

Jangan tanyakan padaku bagaimana bisa Rose meminta lumba lumba. Aku juga tidak tau.

"Mwo? Tidak! Bagaimana bisa aku membawa lumba lumba kesini. Astaga aku bisa ditangkap polisi karena membawa mamalia yang dilindungi negara"

Rose tertawa terbahak bahak melihat respon Jungkook yang berlebihan, memang benar Rose menyukai lumba lumba tapi ia tak sebodoh itu untuk meminta lumba lumba sungguhan.

--

Semua persiapan mengenai kursus seni Rose benar benar diurus dengan baik oleh pegawai Jungkook, semua sudah beres hanya tinggal melakukan promosi. Rose memanggil para eonni dan teman teman Jungkook untuk datang kerumah berniat meminta bantuan. Jadilah mereka sudah berkumpul di taman belakang.

"Woah. Kau membuka kursus sungguhan?" tanya Hoseok pada Rose.

"Iya oppa, sebenarnya ingin meminta bantuan kalian untuk mempromosikan kursusku bagaimana apa kalian bisa membantuku?"

"Tentu saja!" semuanya kompak menjawab begitu pula Jimin yang sedari tadi tersenyum.

"Chaeyoung-a! Selamat salah satu impianmu berhasil" ucap Jimin dengan eye smile nya yang sangat mematikan.

Rose mengangguk canggung pada Jimin dan ekspresi Jungkook yang berubah menjadi suram. Hoseok yang menyadari pun berceloteh. "Yeorobun! Sepertinya ada yang gosong. Baunya sangat menyengat!"

Lainnya bergidik heran dan tak menggubris perkataan Hoseok.

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang