--
Ibu, dan kakak Rose sudah sampai di apartemen tak lama kemudian setelah Jungkook tertidur. Rose juga memberitahu jika Jungkook akan ikut makan malam bersama disana. Ibu Rose tentu saja senang, karena ini adalah pertemuan kedua mereka.
"Eomma! Dimana appa?" tanya Rose yang sedang membantu ibunya memasak didapur. Begitu juga Alice sang kakak.
"Appa akan menyusul, ada keperluan bersama temannya tadi.."
--
2 jam lamanya mereka berkreasi didapur dan hari juga sudah petang, Rose memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sedangkan ibu dan Alice menyiapkan meja makan beserta hidangannya.
"Hello girls! Aku datang!" ucap seseorang diambang pintu.
"Kau datang tepat waktu, semua sudah siap," ucap sang istri yang menyambut kedatangan suami.
"Alice.. dimana adikmu?" tanya ayah pada Alice yang sedang duduk di sofa depan televisi.
"Dia sedang mandi appa.."
Setelah mandi dan menemui ayahnya, Rose hampir lupa untuk membangunkan Jungkook. "Astaga aku hampir lupa.. sebentar," ucap Rose menepuk kepalanya karena ia lupa dengan Jungkook.
Rose kemudian masuk kedalam kamar dan mendapati Jungkook yang masih tertidur. Ia menghampirinya dan duduk di tepi ranjang, mengusap punggung Jungkook pelan bermaksud agar tidak terkejut.
"Jung.. bangunlah..sudah saatnya makan malam," katanya lembut.
"Emhh jam berapa ini?"
"Sudah jam 7 malam, keluarga ku sudah disini. Mau cuci muka?"
Tak menanggapi perkataan Rose, Jungkook malah asik bergelayut ditangan Rose dan mendusal kepalanya ke bahu.
"Uhh cium aku..."
"N-ne?"
"Ayolah...."
Tak mau makin berlama lama lagi, Rose segera mengecup dahi dan pipi sang pria.
"Hehehe sudah lebih baik, ayo keluar!" ajak Jungkook pada Rose.
Rose dan Jungkook segera keluar kamar dan menemui keluarganya. Namun betapa terkejutnya anggota keluarga Rose saat melihat Jungkook keluar dari kamar dengan keadaan bangun tidur. Kemeja yang kusut dan rambutnya yang berantakan.
"Astaga! Apa yang kau lakukan didalam?!" ucap Alice sedikit membentak pada Rose.
"Hehe maaf aku lupa memberi tahu kalian kalau Jungkook sedari tadi tidur dikamarku.."
Atensi Alice berubah dari Rose menjadi Jungkook. Dan jangan lupakan tatapan mata Alice yang sangat mengintimidasi.
"Jadii.. sedari tadi kau didalam?!"
"Maafkan aku," ucap Jungkook dan membungkukkan badannya pada semua anggota keluarga Rose. Merasa canggung jika sudah seperti ini.
"Sekarang aku tanya pada kalian. Berapa kali kalian menginap bersama?" tanya Alice yang sudah melipat kedua tangan di dadanya. Rupanya Alice benar benar akan mengintimidasi kedua manusia itu.
Ayah dan ibu Rose hanya bisa menahan senyum saat melihat ketiga orang dihadapannya begitu lucu pikirnya.
"Ehmm sudah beberapa kali eonni! Aku juga pernah tidur bersama Jungkook sebanyak dua kali! Satu kali saat hmmphh!" belum juga Rose menyelesaikan perkataannya Jungkook sudah membekap mulut Rose. Apa begitu polosnya Rose mengatakan bahwa mereka sudah tidur berdua. Akan menjadi ambigu jika tidak dijelaskan dengan sang ahli.
"Maaf! Bukan itu maksudnya. Kami memang tidur bersama. Ah tidak! Tidur di ranjang yang sama maksudnya. Kami tidak melakukan apa apa noona! Aku bersumpah!" ucap Jungkook dan disetujui oleh Rose dengan menganggukkan kepalanya.
Ayah Rose yang sudah tidak tahan lagi ikut berucap.
"Sudahlah ayo makan! Sudah tidur bersama juga tidak apa apa! Appa juga mau jika punya cucu secepatnya! Aw! Yeobo! Kenapa kau juga memukulku!"
"Mesum! Itu hal yang tidak boleh dilakukan sebelum menikah! Kau ini apa apaan!" tak kalah galaknya, ibu Jungkook juga sudah mencubiti perut buncit sang suami dan jadi bahan tertawaan para anak dan calon menantu.
Ditengah makan malam, ayah Rose tiba tiba berceletuk. "Jung.. jika kau sudah menikahi anakku, kumohon bahagiakan dia ya?"
Merasa terpanggil, Jungkook kemudian menelan makanannya dan menatap sang calon ayah mertua. "Pasti paman! Aku pasti akan berusaha membahagiakannya, itu adalah janjiku pada Tuhan, aku akan berusaha untuk tidak mengingkarinya."
Rose yang mendengar penuturan kedua pria disana langsung menitikan air mata haru. "Hei jangan menangis.. terharu huh?" tanya Jungkook dan mengusap kepala Rose.
Mereka yang berada di meja makan tentu saja tertawa melihat kegemasan Rose. Bagaimana tidak gemas jika Rose saja menangis tapi masih dalam keadaan mengunyah makanan. Terlihat seperti chipmunk dengan pipinya yang menggembung.
--
Maafkan jika ada typo guys....
KAMU SEDANG MEMBACA
Too Fast
FanfictionSemuanya terlalu cepat mereka berdua lalui. Angan - angan yang belum tercapai bahkan perjalanannya baru saja dimulai, harus terenggut oleh keadaan yang memaksa mereka menggunakan satu jalan dengan berbeda tujuan. Pertanyaannya disini, siapa yang ak...