Bab 37

618 70 4
                                    

--

"Oppa! Tapi bagaimanapun kau harus menemui ayahku dulu, kau harus memintaku secara resmi!" gerutu Jennie yang masih sebal di dalam mobil perjalanan pulang dari rumah Jungkook.

"Wae? Tak mungkin keluargamu menolak Kim, aku ini kaya. Aku punya banyak mobil, rumahku juga dimana mana, dan ayahku adalah bos besar!" jawab Yoongi sangat tengil sembari menyetir.

"Oppa! Bisakah kau serius mengenai hal ini?"

Yoongi membanting strik ke kanan dan menepikan mobil secara tiba tiba membuat Jennie terkejut.

"Aku serius Kim, dari dulu aku sangat serius denganmu. Aku sangat mencintaimu, sangat sangat. Kau tau kan aku tidak bisa dekat dengan orang asing? Hanya denganmu aku bisa segampang dan sedekat ini dengan orang. Kalau kau ingin menikah ayo menikah, aku memang menunggumu untuk meminta padaku. Aku ingin kau percaya padaku seutuhnya karena sejak awal aku sudah percaya kepadamu, aku tak mau kau akan menolak lamaranku karena sifatku yang seperti ini. Jujur sejak awal aku mengenalmu dan mengetahui kau menerima semua kepribadianku aku ingin menyeretmu langsung ke altar membawa kehadapan Tuhan aku akan membahagiakan gadis ini. Dan inilah saatnya, kau sudah percaya padaku?" ucap Yoongi panjang lebar pada Jennie.

Jennie sendiri sudah menangis mendengar perkataan paling panjang dan paling mengharukan Yoongi untuknya, akhirnya Jennie melepas seatbelt nya dan menghambur ke dalam pelukan Yoongi dengan cepat.

"Oppa hiks..aku tidak tau kau mempunyai pemikiran itu padaku..aku mencintaimu oppa..." ucap Jennie tersedu sedu.

Yoongi terkekeh dan mengusap surai hitam Jennie.

"Kim, posisinya sangat tidak enak. Kita berpelukan dirumah saja eoh?"

Jennie menggeleng keras dan masih menangis. "Tidak mau! Biarkan seperti ini, oppa...aku mencintaimu..."

"Iya iya, aku juga mencintaimu. So.. will you marry me?"

Jennie mendongak dan mengangguk. "Yes oppa! I will!"

--

"Jungkook..."

Panggil Rose saat mereka sudah siap ke dalam dunia mimpi. Jungkook menyandarkan kepalanya ke kepala Rose yang tidur di dadanya.

"Ada apa ?"

"Sepertinya perutku akan mual, rasannya sangat tidak enak"

Dan benar Rose segera bangkit dan memuntahkan isi didalam perutnya. Sangat lama hingga Jungkook baru bisa tertidur di jam 3 pagi karena memastikan Rose baik baik saja dan bisa tertidur dengan nyenyak. Kehidupan calon ayah baru benar benar di mulai.

--

Hari ini adalah hari special dimana semua keluarga dari Australia akan datang ke rumah, bibi Kang bahkan memasak semua bahan makanan yang ada di dalam kulkas karena akan ada dua keluarga datang kerumah. Rose ingin menjemput keluarganya di bandara namun ayah Rose menolak karena Rose pagi ini mengalamai morning sickness lagi, jadi hanya Jungkook yang menjemput dengan beberapa mobil dibelakangnya. Rose sangat antusias pagi itu dengan menunggu di depan pintu karena rindu kepalang pada keluarganya.

Suara klakson mobil menambah kebahagiaan Rose, ditambah seorang wanita yang dirindunya sudah keluar dari mobil dan menghampirinya. Rose agak sedikit berlari dan memeluk ibunya erat erat.

"Eomma...aku merindukanmu..."

"Aku juga nak..." ucap ibunya.

Semua bertemu dan saling berpelukan tak terkecuali Somi yang sudah menempel pada Rose terus menerus. Katanya bau ibu hamil itu sangat harum, ada ada saja.

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang