Bab 9

697 119 1
                                    


Seminggu setelah pertemuan dua keluarga pemeran utama tulisan ini, akhirnya Jungkook dan Rose bertemu disebuah cafe untuk membicarakan pekerjaan. Jungkook sudah sampai 10 menit lebih awal dari jam yang sudah dijanjikan.

"Jungkook-ssi apa aku terlambat? Bukankah seharusnya jam 4 sore?" Nafas Rose sedikit memburu, pasalnya dia berlari dari tempat parkir karena melihat Jungkook sudah duduk di salah satu bangku yang berada di lantai 2.

"Tidak, kau tidak terlambat dan mengapa kau berlari dari tempat parkir sampai kesini?"

"Oh astaga, aku hanya merasa tidak nyaman karena klienku sudah menunggu disini, aku mencoba professional Jungkook-ssi,"

"Ya aku mengapresiasinya, jadi apa yang akan kita bicarakan sekarang?" tanya Jungkook dengan angkuhnya.

"Maaf, tapi jam dari perjanjiannya kurang 5 menit lagi. Aku ingin memesan minum terlebih dahulu. Karena biasanya klienku sudah membelikan minuman agar langsung menuju permasalahan. Dan rupanya klienku hari ini tidak professional." Rose langsung pergi menuju antrean yang lumayan panjang untuk membeli minuman, biarkan saja Jungkook menunggu nya lagi. Siapa yang peduli pada orang sombong dan angkuh sepertinya.

"Kau ini memang menyebalkan!" ucap Jungkook didalam hati.

Setelah 10 menit Jungkook menunggu, akhirnya Rose sudah kembali membawa segelas kopinya.

"Jadi apa masalahnya Jungkook-ssi, aku harus mendengarnya terlebih dahulu," Rose sudah memulai percakapan yang serius.

"Apakah aku harus menceritakan lagi masalahnya? Bukankah ayahku sudah memberi tahu saat makan malam waktu itu?" Jungkook sedikit kesal, ia cukup malu jika kembali menceritakan masalahnya lagi.

"Aku harus mendengar dari kedua sisi Jungkook-ssi, seperti inilah pekerjaanku,"

Langsung saja Jungkook menceritakan semuanya pada Rose.

--

"Oke cukup! Aku sudah mencatat semua hal hal pentingnya. Lalu kapan kita akan berangkat ke Turki? Dan aku juga akan menyiapkan beberapa tim untuk mendampingimu."

Jungkook sedikit terkejut? Secepat itukah? Ia masih belum siap bertemu Hanna rasanya.

"Besok aku akan memberimu kabar jika aku sudah siap."

"Okay kalau begitu aku permisi, ini kartu namaku dan ada nomor ku disana. Kau bisa menghubungi ku jika perlu. Aku permisi," pamit Rose pada Jungkook, sudah sangat bosan rupanya memandang wajah sang klien.

Rose beranjak dari tempat duduknya dan berniat akan pulang, namun sialnya hak sepatu nya tersangkut pada kaki kursi dan dia terjatuh dengan kursi yang juga menimpa kakinya. 

"Aw astaga!"

Jungkook yang melihatnya langsung menghampiri Rose dan membantunya berdiri. Rose sedikit tertatih. "Aw kenapa kaki ku sangat sakit," lirihnya pelan.

"Hey kau ini bodoh atau apa, kau ini tertipa kursi kayu yang cukup berat dan kurasa kau akan susah berjalan Rose-ssi,"

Semua orang berkerumun menyaksikan mereka berdua, beberapa pegawai juga terlihat menghampiri nya. "Mrs, Are you okay? Perlukah kami memanggil ambulance?"

"Tidak perlu aku akan segera membawa gadis ini pulang." Jungkook langsung menggendong Rose menuju tempat parkir.

"Jungkook-ssi sepertinya aku bisa berjalan sendiri, semua orang melihat kita." Rose sedikit menenggelamkan wajahnya di bahu Jungkook, ia malu. Jungkook terlalu berlebihan sampai sampai harus menggendongnya.

"Dimana mobilmu aku akan mengantarmu,"

"Tidak perlu aku bisa sendiri". Rose menolak tawaran Jungkook untuk mengantarnya. Ia hanya tak bisa terus terusan harus bersama Jungkook yang sangat menyebalkan.

"Kau ini memang bodoh atau apa kakimu saja terkilir bagaimana kau menginjak pedal gas dimobilmu?"

Perkataan Jungkook sangat benar. Rose mencoba mencari alasan lain agar ia tak bersama pria ini lagi.

"Kalau begitu aku akan naik taksi saja eoh? Turunkan aku Jungkook-ssi"

"Aish kau ini menyebalkan sudah tunjukan saja dimana mobilmu, aku akan berada di dalam masalah besar jika ayahku tau kakimu terkilir selepas bertemu dengan ku." Rose tidak bisa menolak lagi karena dia juga mungkin saja akan di hujani pertanyaan banyak oleh ayahnya.

"Dibawah pohon kelapa itu, berwarna hitam," Rose menunjukan letak mobilnya pada Jungkook.

Jungkook pun segera membawa Rose menuju letak parkir dan medudukkan Rose di kursi samping pengemudi.

Selama perjalanan menuju apartemen, Rose dan Jungkook sama sama tak bersuara. Setelah sampai, Jungkook langsung saja membawa Rose kedalam. Banyak sekali orang orang yang melihat Rose yang berada didalam gendongan Jungkook, salah satu satpam juga menggoda mereka berdua.

"Ekhm, your boyfriend huh?" Jungkook yang mendengar pun segera menjawabnya dengan cepat. "Tidak, aku kliennya. dia terkilir jadi aku membantunya,"

Tanpa basa basi Jungkook langsung naik ke lantai 7 mengantar Rose.

"Thank's Jungkook-ssi, kau ingin minum sesuatu?" tawar Rose yang masih sangat kesakitan.

"Aku akan ambil sendiri, apa kau punya es batu?"

"Eoh? Ada di dalam kulkas,"

"Oke, jangan kemana mana aku akan membantumu mengompres kaki. Jangan bergerak!" tukas Jungkook pada Rose untuk melarangnya bergerak.

Jungkook kembali dengan 2 kaleng soda ditangan dan satu pack es batu yang ia gigit dimulutnyaa. Jungkook membantu Rose mengobati kakinya sampai selesai. Jika dilihat seperti ini Jungkook terlihat sangat menggemaskan dengan wajah seriusnya, tapi sangat menyebalkan ketika sudah mulai berbicara. Rose tersadar dan langsung mengalihkan wajahnya ke arah lain.

"Jungkook-ssi sepertinya sudah cukup. Terimakasih sudah mengantar dan membantu mengobati kakiku."

"Kau memang harus.Tapi apa tidak apa apa jika aku meninggalkanmu sendirian? Maksudku kau akan kesusahan berjalan sepertinya,"

"Tidak apa apa, aku akan menelepon temanku untuk menemaniku mungkin," jawab Rose dan ulai mencari keberadaan ponselnya.

"Tapi bukankah lebih baik kau sementara bersama ayah dan ibumu?" tanyanya

"Masih ada pekerjaan yang harus kuselesaikan disini, jarak dari rumah menuju kantor lumayan jauh,"

"Okey baiklah kalau begitu aku akan menunggu temanmu datang kesini terleih dahulu kemudian aku akan pulang."

Rose segera mungkin menelepon Jessie teman dekatnya untuk menemani sementara waktu dirumah. Rose pikir itu lebih baik daripada harus ditemani oleh manusia menyebalkan yang sedang ada di depannya. Tak butuh waktu lama Jessie sudah sampai di kediaman Rose, Jungkook membukakan pintu dan Jessie tentu saja terkejut.

"Oh my god! Who are you?!"

"Aku klien nya, masuklah!" ucap Jungkook dibalik pintu.

Jessie langsung menghampiri Rose yang duduk dikursi. "Rose! Apa yang terjadi? Apa kau baik baik saja? Lalu dia siapa?"

"Jess dia klienku, kakiku terluka dan terkilir dan dia menolongku." Jessie masih sibuk meneliti anggota tubuh Rose dari atas hingga bawah memastikan bahwa Rose tidak apa apa.

"Temanmu sudah datang dan aku akan pulang," kata Jungkook dan langsung menghilang dibalik pintu. 

"Terimakasih Jungkook-ssi!" Jungkook langsung pergi dan tak menanggapi Rose. Jungkook yang menyebalkan kembali lagi. Sangat susah ditebak. 


Makasih guys!! Jejak kalian sangat diperlukan..

See you ! <3 

Too FastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang