The Parent's Plans

18.6K 463 7
                                    

Happy Reading
🌼🌼🌼
*****

Tanpa Athalia sadari, dia telah membiarkan hatinya terbuka lebih lebar untuk Darren bisa kembali masuk kesana. Perasaannya terlalu dalam hingga dia tidak kuat lagi untuk menahannya. Mungkin orang-orang akan mengatakan bahwa Athalia bodoh karena memilih kembali kepada orang yang telah menyakiti kita, tapi persetan semua itu. Biarlah mereka menganggap Athalia bodoh.

Ia tidak akan tahu bagaimana ke depannya.  Entah pilihannya ini akan berakhir baik atau tidak, tapi dia ingin mencoba. Dia ingin mencoba untuk kembali percaya dan memberikan kesempatan kedua untuk Darren.

Karena Athalia menyayangi dan mencintai Darren. Dan akan selalu begitu.

"Then don't. Don't hold back."

Dengan samar, Darren mengernyitkan dahinya bingung. Apa maksud dari perkataan gadis ini?

Athalia hendak menjawab, jika saja ponsel Darren tidak berdering. Darren menutup matanya sembari mengeluarkan erangan kecil. Merasa kesal karena mengganggu.

Athalia tersenyum kecil melihat ekspresi Darren, kemudian menyuruh Darren mengangkat teleponnya. "Angkat dulu."

Darren mendengus kasar sebelum merogoh saku celananya dan mengambil ponsel itu. Ia segera mengangkat telepon yang ternyata dari Clarissa.

"Apa?" jawab Darren yang sudah kesal.

"Pak, Bapak udah baca sama tanda tangan berkas yang saya kasih belum? Harusnya malam ini, Pak."

Darren mengumpat dalam hati ketika otaknya baru mengingat akan pekerjaannya itu. Bisa-Bisanya dia melupakan hal itu. "Malam ini saya kirim."

Athalia memperhatikan Darren yang menjawab teleponnya. Sepertinya ini masalah pekerjaan.

"Jam berapa, Pak? Ini aja udah hampir tengah malem," protes Clarissa yang sedang gelisah karena seharusnya berkas itu sudah ada ditangannya.

Darren berdecak kesal. "Iya, jam 1 paling lama. Banyak protes kamu itu."

Clarissa menggelengkan kepalanya tidak habis pikir walaupun Darren tidak bisa melihatnya. "Udah saya ingetin bukannya makasih kek, apa kek. Malah diroasting! At least gaji saya naik, Pak!"

TIT

Darren sudah malas mendengsr celotehan sekretaris yang mata duitan ini.

"Kerjaan?"

Darren menatap Athalia dengan raut tidak enaknya. Seharusnya malam ini waktu mereka untuk menghabiskan waktu. Lebih tepatnya waktu untuk Athalia.

"Iya," jawab Darren lesu.

"Ya udah, ayo balik sekarang aja." Athalia segera berdiri dari duduknya membuat Darren yang masih duduk itu menengadahkan kepalanya.

"Nggak apa-apa?"

"Nggak apa-apa dong. Buruan. Ditungguin, kan?" decak Athalia.

Darren bangkit dari duduknya, berdiri dihadapan Athalia. "It should be your time now."

Athalia menganggukkan kepalanya. "Kita masih punya banyak waktu kok. Ayo, nanti sekretarisnya ngamuk."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang