A MESSAGE

9.6K 298 7
                                    

Happy Reading
💧💧💧
*****

Beberapa hari ini Athalia dibuat tenang karena tidak ada apapun yang dia dengar mengenai Darren dan Agatha. Ia kembali merasa yakin bahwa apa yang Darren katakan mengenai mereka yang hanya sekedar rekan bisnis itu benar adanya. Athalia merasa lega karena praduga-praduga negatif mengenai dua orang itu tidak benar. 

Hari-Hari ini ia juga disibukkan dengan berbagai jadwal pemotretan. Ia bersyukur karena semakin banyak perusahaan yang memanggilnya untuk menjadi model di produk mereka. Perlahan ia bisa mengumpulkan uang.

Semakin ke sini pun semakin tidak mempedulikan ucapan orang mengenai dirinya. Ia akan berterimakasih kepada orang-orang yang terus memberi komentar positif dan mendukung, tapi dia akan bersikap tak acuh pada komentar negatif yang diarahkan kepadanya. 

Malam ini setelah selesai dengan kegiatannya, Athalia memutuskan untuk menghampiri Darren di penthouse-nya. Waktu sudah menunjukkan hampir pukul 9 malam, jadi seharusnya laki-laki itu sudah ada di penthouse. Dia sudah memngirim pesan pada Darren bahwa dia akan mampir, tapi sampai sekarang pesannya belum juga dibaca. 

TIT

Bunyi tanda kode yang dia masukkan itu benar membuat pintu penthouse bisa terbuka. Athalia masuk ke dalam dan benar saja. Penthouse itu kosong bahkan lampunya masih padam. Tanda bahwa Darren belum kembali dari kantornya. 

Athalia meletakkan tasnya di sofa ruang tengah dan mendudukkan dirinya di sana. Kemana laki-laki itu? Padahal ia sudah bersemangat ingin bertemunya di penthouse. Memang benar ternyata tidak tinggal bersama seperti dulu membuat mereka jadi lebih susah untuk bertemu karena jadwal yang sama-sama padat. 

Athalia merebahkan dirinya di sofa panjang setelah melepas sepatu dan jaket hitam kebesaran yang menutupi tubuhnya. Kini ia hanya mengenakkan celana jeans pendek serta tank top tipis hitamnya. Jadwal yang padat membuatnya sangat lelah dan merasa ngantuk. 

Tepat saat matanya tertutup, pintu itu terbuka. Hanya saja Athalia tidak sadar akan hal itu. Orang yang berhasil masuk itu tak lain dan tak bukan adalah sang pemilik. Dia baru saja membaca pesan Athalia dan hendak membalas, namun urung kala melihat yang mengiriminya sudah berbaring di sofa.

Athalia yang mendengar langkah kaki pun membuka matanya. "Welcome home, love..." sapa Athalia kemudian menguap.

Darren tersenyum dan meletakkan jasnya asal. Ia duduk di sisa tempat samping Athalia. Tangannya terangkat mengelus rambut panjang gadisnya yang terurai. Poni gadisnya itu kini sudah tumbuh lebih panjang membuatnya semakin terlihat dewasa. Darren menyukainya.

"Kapan masuk? Aku kok gak denger?"

"Baru. Maaf, aku gak sempet bales tadi."

Athalia mengangguk mengerti. Darren mengambil tangan Athalia kemudian mengecup punggung tangannya.

PUK

PUK

"Sini. Naik sini." Darren menepuk pahanya.

Athalia mengulurkan kedua tangannya minta untuk digendong. Ia sudah benar-benar tidak ada tenaga untuk sekedar bangun dari posisi nyamannya. Ia sudah terlanjur mengantuk.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang