Happy Reading
🌷🌷🌷
*****"Gue nggak sok manis."
Athalia melebarkan matanya bersamaan dengan jantungnya yang setiap detiknya debarannya semakin berdentum cepat. Kedua tangannya terkepal erat, takut untuk membalikkan tubuhnya.
Darren menghampiri gadis yang masih terdiam ditempatnya itu. Saat dia berdiri dihadapan Athalia, gadis itu segera memutar tubuhnya lagi dan hendak melarikan diri, namun Darren tentu paham isi otak gadis itu. Dari belakang, tangan besar laki-laki itu menarik Athalia dengan lehernya hingga punggung gadis itu membentur dada bidangnya.
Tangannya semakin dingin menyadari tangan laki-laki itu kini melingkari tenggorokannya dari belakang dan elusan kecil disana tidak membuatnya baik-baik saja sekarang. Bulu kuduknya berdiri bukan main.
Ia takut jika Darren bisa mendengar detak jantungnya ini karena saking kerasnya. Ia pun yakin pipinya pasti sudah berubah warna.
Tangan laki-laki yang satu itu memegang sisi tubuh Athalia membuat gadis itu rasanya seperti tersengat aliran listrik. Athalia menoleh pada Darren ketika tangan itu menggerakan dagunya agar bisa melihat Darren.
"Ternyata, itu yang bikin lo kesel?"
Athalia terdiam. Ingin bilang tidak pun rasanya tidak bisa. Lidahnya terasa kelu. Ia tidak mampu berkata apapun.
Darren menatap mata Athalia dalam membuat gadis itu tenggelam dinetra hitamnya. "Maaf, gue nggak jelasin siapa itu Clarissa."
Athalia meremas celana tidurnya. Jadi, laki-laki itu sudah mendengarnya sedari tadi? Bagaimana ini? Ini sangat memalukan! Mengapa juga dia harus berbicara sekeras tadi?
Darren memutar tubuh Athalia hingga gadis itu kini berhadapan dengannya. Kasian, ia takut leher gadis itu sakit nanti karena terlalu lama menoleh ke belakang.
"Mau sambil duduk apa berdiri gini dijelasinnya?" tanya Darren memijat pelan leher Athalia yang nyatanya memang sedikit pegal.
Athalia buru-buru menepis tangan Darren. Ia tidak kuat menahan rasa geli diperutnya mendapat perlakuan seperti ini dari Darren. "Ngg-Nggak perlu. Lo makan sana! Gu-Gue ke atas-"
"Oke, duduk." Darren langsung membawa Athalia dengan menarik pergelangan tangannya menuju sofa diruang keluarganya. Ia duduk dengan Athalia disampingnya.
Athalia memilin tangannya gugup. Darren yang melihat itu pun langsung menarik tangan Athalia. "Nanti tangannya lecet kalau digituin."
Entah kapan terakhir kali Athalia merasakan rasa gugup yang sebesar sekarsng. Bahkan telapak tangannya sampai berkeringat.
"Jelasin apaan sih?!" sentak Athalia pura-pura tidak tahu.
Senyumannya tak tertahan begitu melihat raut galak bercampur gugup Athalia yang terlihat sangat menggemaskan sekarang.
Darren menarik Athalia semakin dekat dengan menangkup kedua sisi wajahnya. "Kalau mau galak itu galak aja. Nggak usah gemesin gini, bisa?"
Athalia melebarkan matanya sebelum memberontak berusaha agar terlepas dari tangan Darren. "Lepasin!" seru Athalia, namun Darren tentu saja tidak mengindahkannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR.EX! (END)
RomanceFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ***** Banyak hal tak terduga terjadi di dalam hidup seorang perempuan cantik juga sederhana berusia 24 tahun bernama Athalia Aliesha. Termasuk momen ketika dirinya dipertemukan kembali dengan satu laki-laki yang tidak perna...