Happy Reading
🥖🥖🥖
*****Ricky duduk bersama jajaran anak buah lainnya. Mereka sedang makan siang di gedung mereka sendiri sebelum nanti melaksanakan tugas mereka. Awalnya anak buah lainnya segan dengan Ricky karena bisa dibilang laki-laki itu memiliki tubuh yang lebih tinggi dan kekar dibandingkan yang lain.
Tugas Ricky hanya menjaga anak buah dan memastikan mereka menjalankan tugasnya dengan baik seperti yang diperintahkan. Jika ada yang berani bersikap macam-macam atau tidak melakukan tugasnya dengan baik, Ricky tidak akan segan memberinya pelajaran. Semua itu tentu saja ia lakukan agar dia bisa membuat James percaya bahwa dia ada di pihaknya juga supaya ia terlihat meyakinkan di mata orang-orang yang berada di sekitar James.
Semua usahanya membuahkan hasil. Ia jadi lebih sering ikut dengan James untuk sekedar menjaganya. Laki-Laki tua itu sering kali membawanya ke sebuah meeting dengan klien, seperti saat ini contohnya.
Ricky ada bersama James juga satu anak buah lainnya di dalam ruang rahasia itu. Mereka sedang mengadakan sebuah pertemuan, namun ada yang berbeda dari klien ini.
Begitu panggilan video terhubung, James hanya melihat layar hitam di depannya. Ricky mengernyitkan dahi. Biasanya klien akan bertemu di sini, tapi kali ini justru malah menggunakan panggilan video dan anehnya dia sama sekali tidak mau menunjukkan wajahnya.
"Apa kabar?" tanya James basa-basi.
Dari layar hitam itu terdengar suara kekehan kecil yang suaranya sudah bukan suara asli. Suaranya seperti memakai efek. "Tidak usah basa-basi. Saya hanya ingin bertanya soal pengiriman gadis-gadis itu."
James tersenyum. "Semua suda siap. Tinggal menunggu giliran kirim. Saya jamin, Anda tidak akan kecewa dengan barang saya."
"Butuh berapa lama?" tanya klien itu lagi.
"Tidak lama. Hanya 2 sampai 3 hari saja," balas James. Ia begitu senang memiliki klien ini karena dia memilih para gadis yang muda yang masih tersisa di gudang club-nya dan para gadis itu harganya jauh lebih mahal karena tak tersentuh sama sekali.
Ricky mendengarkan sambil berpikir. Selama ia melihat James dengan kliennya, ia tidak pernah seramah ini dengan klien, tapi entah kenapa dengan klien ini berbeda. Apa yang membuatnya spesial?
"Baik, saya tunggu."
TIT
Setelah selesai dengan panggilan itu, James menoleh ke arah Ricky yang masih menunjukkan tampang bingungnya. James tersenyum kecil sebelum akhirnya membuka suara.
"Dia salah satu klien eksklusif kita."
"Maksudnya ekskusif?" celetuk Ricky spontan.
"Maaf, bos," ujar Ricky begitu sadar dirinya lancang.
James menepuk bahu Ricky sambil berjalan keluar dari ruangan. "Dia menguasai perbisnisan di Asia. Cara taunya tentu dari data-data yang masuk ke akun khusus. Hanya ada 4 klien sejauh ini."
"Biasanya dia tidak akan mau menunjukkan wajahnya karena terlalu beresiko. Anak buahnya yang seharusnya mengurus hal seperti tadi, tapi entah kenapa satu orang ini selalu ingin memastikan semuanya sendiri," jelas James membuat Ricky paham karena mendengarkannya dengan baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR.EX! (END)
Storie d'amoreFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ***** Banyak hal tak terduga terjadi di dalam hidup seorang perempuan cantik juga sederhana berusia 24 tahun bernama Athalia Aliesha. Termasuk momen ketika dirinya dipertemukan kembali dengan satu laki-laki yang tidak perna...