TRUST HER?

13.5K 332 0
                                    

Happy Reading
😉😉😉
*****

Malam ini malam terakhir Athalia singgah di tempat milik seorang Darren Altezza, kekasihnya. Besok dirinya sudah tidak lagi ada disini. Ia akan pindah ke rumah orang tua kekasihnya. Athalia sangat mensyukuri keadaannya sekarang, dimana ia tidak harus pusing lagi mencari kos-kosan dan membayarnya setiap bulan dengan uang yang juga pas-pasan. Tapi, di saat yang bersamaan pula, ia tidak bisa menampik rasa tidak enak yang timbul pada keluarga Darren yang mau menampungnya disana. Sudah lama tidak bertemu pun, mereka masih memperlakukannya dengan sangat baik terlepas dari status sosial dirinya yang tidak setara dengan anak tunggal mereka.

Athalia memang bukan pecinta novel, tapi dia pernah baca beberapa novel romansa ketika masih duduk di bangku sekolah menengah akhir. Ia pernah membaca sebuah novel yang menceritakan seorang anak laki-laki dari keluarga kaya raya yang sangat mencintai gadis biasa yang ia temui di sekolahnya. Jika dipikir kembali, ternyata kisah mereka hampir sama. Yang membedakan adalah akhir dari kisah mereka.

Novel yang ia baca ketika SMA itu berakhir dengan sang laki-laki yang berujung tidak bisa bersama gadis yang ia cintai karena perbedaan status mereka. Jika di kisahnya, ia masih belum tahu apa akhir dari kisahnya. Athalia memang mulai berani untuk kembali berekspektasi, tapi ia tidak mau terlalu berharap soal hubungannya dengan Darren. Ia takut jika nantinya tidak sesuai harapannya.

"Hey..." panggil Darren lembut membuyarkan lamunan gadisnya.

"Hm?" jawab Athalia mendongakkan kepalanya menatap Darren.

"Mikirin apa?" tanya Darren. Sudah beberapa menit dan athalia tetap diam saja dan tidak berbicara apapun.

Athalia menggeleng samar. "Gak ada."

"Tell me. I know you're thinking something." Darren paham Athalia. Raut gadis itu menjelaskan semuanya.

"Menurut kamu, apa kita bisa kayak gini terus?" tanya Athalia dengan jari telunjuknya yang bergerak pelan menelusuri tulang selangka kekasihnya.

Dahinya otomatis mengekerut membentuk tiga kerutan. "Maksudnya?"

"Ya...Maksud aku, gimana kalau suatu hari nanti tiba-tiba ada kejadian yang bikin kita gak bisa sama-sama lagi?" Athalia memperjelas pertanyaannya membuat Darren terdiam. Ia tidak suka pertanyaan seperti ini.

Darren meniup mata Athalia yang masih menatapnya membuat kedua matanya berkedip beberapa kali karena hembusan angin itu. "Ish! Jawab. Beneran aku tanya."

"Tidur aja. Pikiran kamu makin malem makin aneh." Darren membalas sambil menutup matanya.

Athalia berdecak tak suka. "Apa sih? Jawab dulu, sayang."

Darren kembali membuka matanya sambil mendesis sebal. "Harus?"

Sebelum menjawab, laki-laki itu menarik napasnya panjang setelah melihat gadisnya mengangguk memaksanya untuk menjawab pertanyaan itu. Darren tidak mau menjawab bukan karena semata-mata ia malas, ia hanya tidak suka jika pembahasan mereka itu menjurus ke pada praduga-praduga buruk yang Athalia pikirkan.

"Mau kejadiannya seburuk apapun, kalau aku tetep mau sama kamu, ya akan aku pertahankan sekuat aku. I love you and you know that, but that's not just it. I need you and I want you. Only you, so if there's something that makes our relationship ends up in a bad term, then I'll do anything to make it right."

Darren menjawab dengan suara lembut nan pelan memastikan setiap kata yang dia ucapkan itu masuk ke dalam benak gadisnya dan diingat baik-baik. Mungkin ini apa yang dikatakan orang-orang bahwa jika kita memang menginginkannya bersama dengan kita, masalah seburuk apapaun pasti bisa diselesaikan tanpa adanya perpisahan. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan apa yang kita inginkan. Seperti jawaban laki-laki itu sekarang.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang