A LITTE SUSPICIOUS

10.2K 314 61
                                    

Happy Reading
💋💋💋
*****

Sorak sorai memenuhi gedung dengan dekorasi bak kerajaan di pernikahan Clara Belinda dan Naufal Adrian. Kedua sahabat Athalia itu sudah resmi menjadi sepasang suami istri dengan perayaan yang mewah dan megah. Mungkin akan menjadi pernikahan paling mewah di tahun ini. Secara dari wedding organizers, pembawa acara, band yang dipakai, semua mahal. Athalia rasa itu saja mungkin sudah ratusan juta. Belum lagi dekorasi yang sangat indah juga betapa besarnya gedung ini serta artis yang mereka undang. Athalia sampai berdecak kagum berkali-kali.

Darren melirik Athalia yang tidak menghabiskan makanannya. "Kenapa gak habis?" tanyanya.

Athalia menepuk perutnya yang sudah terasa penuh. "Kamu ambilin akunya kebanyakan. Aku kenyang banget."

Darren menaikkan satu alisnya. "Kebanyakan? Itu udah sedikit."

"Sedikit menurut kamu. Gak menurut aku."

"Dikit, Athalia."

"That's a lot."

Agatha yang masih sibuk makan itu diam-diam tersenyum mendengar perdebatan bak anak baru berpacaran itu. Meskipun ia masih merasa kurang nyaman jika menatap Athalia, tapi di lubuk hatinya ia merasa lega melihat Athalia sebahagia ini sekarang. Memang orang sepertinya tidak pantas berada di kehidupan seorang Athalia.

Asik dengan pikirannya, Agatha disadarkan dengan Atlas yang berada di sebelahnya. Ia meletakkan tangannya di atas lutut Agatha membuat gadis itu menoleh.

"Kenapa diem?" tanya Atlas.

Agatha menyingkirkan tangan itu dari lututnya. "Gak usah pegang-pegang."

Atlas mengangkat kedua tangannya seolah dia baru saja tertangkap polisi. "Fine."

"Jadi?" lanjutnya.

Agatha kembali menatap sinis Atlas. Laki-Laki ini sangat menyebalkan. Terakhir kali mereka bertemu rasanya Atlas tidak semenyebalkan ini.

"Jadi apa sih?" tanya Agatha sewot.

"Kenapa ngelamun?"

Agatha mendengus kasar. "Just mind your own business, Mr. Fischer," balas Agatha dengan nama belakang Atlas.

Atlas tersenyum dan mengangguk. "As you command, Mrs. Fischer."

Agatha benar-benar dibuat kewalahan dengan segala balasan yang menjijikan dan menggelikan. "Shut your fucking mouth before I sew it!"

Bukannya nurut dan merasa terancam, laki-laki itu malah terkekeh tidak jelas membuat Agatha semakin muak. "Uhhh, fierce. I love it. You look even hotter."

Agatha memilih untuk diam. Tidak ada gunanya terus membalas orang seperti itu. Yang ada malah dirinya yang menjadi stress karena terus mendebati orang aneh ini.

Atlas tersenyum miring sebelum kembali mendekatkan wajahnya, kali ini ke telinga Agatha. "Remember, you ask for a help, right?"

Agatha mengeratkan rahangnya menatap Atlas emosi. Dia sampai lupa bahwa dia meminta bantuan pada laki-laki di sebelahnya ini.

*****

Athalia yang baru saja kembali ke meja setelah dari toilet, menatap mejanya bingung karena tidak menemukan Darren di kursinya. Hanya tersisa 4 orang saja disana. Agatha dan Atlas pun hilang entah kemana.

Athalia duduk di tempatnya yang semula dengan raut wajah yang masih menunjukkan bahwa dirinya bingung. Ia cek ponselnya pun tidak ada pesan masuk dari Darren. Tak lama datanglah Agatha dengan Atlas mengikuti di belakang.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang