Apology

22.8K 531 11
                                    

HAPPY READING

🌼🌼🌼
*****

"Lo tau instagram gue dari mana? Perasaan akun gue baru." tanya Athalia sembari mendorong trolley.

Darren membenarkan posisi topinya sembari mengedikkan bahunya. "Gue cari. Gue mau chat lo, tapi nggak tau nomornya."

"Kenapa nggak minta?" tanya Athalia lagi.

Darren mendengus, "Gue udah kasih nomor gue. Lo yang nggak ngechat. Lo pikir gue tau nomor lo?"

Athalia terkekeh sinis, "Gue bakal ngechat kalau gue butuh doa-" ucapannya terhenti ketika ia menangkap segerombolan remaja perempuan sedang berbisik sembari menatap ke arah mereka. Apa mereka mengenali Darren? Padahal, laki-laki itu sudah menurut padanya untuk mengenakan topi. Ia kira tidak akan ada yang akan mengenali.

"Udah gue bilang, gue aja yang turun sendiri. Ribet, kan?" ujar Athalia greget. Darren itu terkenal bukan hanya dikalangan pebisnis, tapi juga anak muda apalagi perempuan.

Ia mendelik pada Darren yang juga ternyata sudah menatapnya. "Biarin aja," ujar Darren melepas topinya. Ia juga tidak suka mengenakan topi begini karena rambutnya akan berubah menjadi lepek.

Athalia mengambil topi itu dari tangan Darren dan kembali dikenakannya ke kepala Darren. "Nurut, bisa? Kalau ada yang foto terus nanti trending di twitter gimana?"

Darren terkekeh mendengar itu. "Trending? Gue bukan artis. Nggak usah lebay."

"Bukan artis, tapi media selalu nyari berita tentang lo," sarkas Athalia kembali berjalan. Berusaha bersikap acuh pada kumpulan anak remaja perempuan itu.

Darren mendengus sebelum menyusul Athalia. "Media yang kayak gitu cuma mau nyari berita kencan gue aja. Kalau mereka mau liput gue, mereka harus dapet persetujuan gue dulu dan itu pun harus tentang bisnis gue."

Athalia memutar bola matanya. "Terus kalau tuh media dapet foto lo gitu, gimana nasib cewek yang masuk berita gara-gara lo?" tanya Athalia.

"Nggak ada."

Athalia mengernyitkan dahinya. "Maksudnya?" tanya Athalia memasukkan bumbu-bumbu dapur.

"Nggak ada yang masuk berita. Kalau pun ada, mungkin lo orangnya."

"Kok gitu?!" tanya Athalia menatap Darren tak santai.

Darren terkekeh kecil. "Nanti aja. Ayo, belanja dulu."

Athalia berdecak kemudian menyusul Darren. "Kasih tau!"

"Iya, nanti aja di penthouse."

*****

Athalia dan Darren yang sudah membersihkan dirinya dan mengenakan pakaian tidurnya kini berdiri berhadapan dengan meja dapur yang menjadi penghalang diantara mereka.

"Ini harusnya kita nggak belanja sebanyak ini," ujar Athalia melihat meja dapur yang penuh dengan kantung belanjaan.

Darren mengedikkan bahunya. "Gue nggak pernah belanja buat diri gue sendiri. Sekarang ada lo, gue beli aja semua karena takut lo butuh."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang