HAPPY READING
🫠🫠🫠
*****Theo duduk didepan sahabatnya yang sangat serius mengerjakan pekerjaannya. "Lo kenapa serius amat sih ngerjainnya? Sampai gue dianggurin gini."
Darren tidak menanggapi. Ia tetap serius mengerjakan pekerjaannya agar cepat selesai. Sudah seminggu ini ia selalu bekerja ekstra cepat agar dia bisa pulang lebih awal untuk menemui Athalia di restorannya.
"Udah seminggu diacuhin lo tetap mau samperin dia lagi?" tanya Theo.
Darren melirik sekilas sebelum kembali menatap komputer didepannya. "Baru seminggu. Ya, jelas kalau belum ada perkembangan."
Theo menggelengkan kepalanya tidak percaya. Baru kali ini ia melihat Darren yang sangat ambisius terhadap sesuatu. "Emang lo yakin dia nggak punya cowok? Hah?"
Darren menghentikan kegiatannya. Sekretarisnya pun mengatakan hal yang sama seperti apa yang dikatakan Theo. Mungkin ia harus mencari tahu tentang hal itu. Kalau pun memang ada, ia tidak akan peduli.
*****
Diruang khusus pegawai wanita yang sepi itu, Clara duduk di kursi kayu panjang yang terdapat diantara dua jejeran loker yang saling berhadapan. Wajahnya pucat dipenuhi dengan bulir-bulir keringat dinginnya. Tangannya memegang perut bagian bawahnya yang terasa sakit, sedangkan tangan satunya lagi meremas ujung kursi kayu itu, menyalurkan rasa sakitnya. Hari ini adalah hari pertama datang bulannya muncul dan biasanya tidak sesakit ini. Entah mengapa kali ini terasa sangat sakit.
Terlalu fokus akan rasa sakit yang ia rasakan, ia tidak sadar bahwa ada yang masuk ke dalam ruangan itu sampai akhirnya ia melihat sepasang kaki berhenti didepannya. Ia mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat Sandra yang sudah menatapnya dengan tatapan tajamnya.
"Enak, ya lo malah duduk-duduk disini?! Nggak liat tuh restoran lagi penuh?!" sentaknya sembari melipat tangan didepan dadanya.
"S-San, gue minta ma-maaf, tapi perut gue lagi sakit banget," rintihnya. Bukannya dia malas, tetapi untuk berdiri saja dia tidak bisa.
Sandra merotasikan matanya. "Banyak alesan lo! Kalau lo cuma mau males-malesan, mending lo keluar! Masih banyak yang butuh pekerjaan dari pada orang kaya nggak guna kayak lo!"
Mendengar itu membuat Clara tertegun. Dadanya terasa sesak seperti ada batu besar yang menghantam dadanya. "Bangun nggak lo?" tanyanya tajam Sandra lagi. Kali ini ditambah dengan tendangan dikaki Clara membuat gadis itu meringis sakit.
TOK
TOK
TOK
"Clara?"
Suara itu membuat Sandra dan Clara menoleh ke arah pintu. Sandra tiba-tiba membungkukkan tubuhnya sedikit, lalu memegang kedua bahu Clara. "Clara, lo nggak apa-apa?" tanyanya dengan suara yang sengaja dibesar-besarkan.
Athalia yang sedari tadi mencari Clara pun segera mendekati jejeran loker itu ketika mendengar suara dari balik loker. Ia menemukan Clara yang duduk dengan Sandra yang mengelus bahunya. Clara melirik Athalia yang menunjukkan raut khawatirnya. Dalam hatinya Clara merasa lega akan kehadiran Athalia. Jika saja Athalia tidak memanggilnya, mungkin dia sudah habis oleh Sandra.
"Clara kenapa, San?" tanya Athalia saat sudah duduk disebelah Clara.
Sandra mengedikkan bahunya. "Gue nggak tau. Pas gue dateng dia udah lemes sambil kesakitan gitu, Thal."
![](https://img.wattpad.com/cover/312396736-288-k435862.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLO, MR.EX! (END)
Storie d'amoreFOLLOW SEBELUM MEMBACA!!! ***** Banyak hal tak terduga terjadi di dalam hidup seorang perempuan cantik juga sederhana berusia 24 tahun bernama Athalia Aliesha. Termasuk momen ketika dirinya dipertemukan kembali dengan satu laki-laki yang tidak perna...