OFFER

19.8K 520 1
                                        

Happy Reading
🫶🏼🫶🏼🫶🏼
*****

"Gak usah kerja disitu dulu," ujar Darren sambil memperhatikan Athalia yang merapikan dasinya.

Darren mengetahui soal beritanya yang tetap berakhir tersebar dan tentu saja dia khawatir akan keberadaan Athalia di tempat kerjanya. Orang-Orang pasti akan mengenali gadisnya dalam sekali lihat.

"Iya, managernya udah larang aku juga kok. Cuma kalau gini terus, aku harus cari kerjaan lain."

Darren menarik pinggang gadis itu ketika dia hendak melangkah mundur begitu selesai merapikan dasinya. "Ada aku."

Athalia berdecak sebal. "Aku tau ada kamu, tapi aku gak suka kayak gitu. Aku mendingan cari kerja lain aja daripada susahin kamu gitu."

Kini Darren yang menatap Athalia dengan tatapan tidak sukanya. "Mana ada sih nyusahin? Aku seneng malah bisa bantu kamu."

"Gak. Pokoknya, aku gak mau bergantung sama kamu kayak gitu. Aku tetep mau kerja," ujar Athalia bersikuku pada keputusannya. Menumpang dengan Darren saja sudah membebankan laki-laki itu dan ia tidak mau semakin menyulitkannya dengan tidak bekerja.

Darren terdiam. "Keras kepala."

"Biarin. Udah, aku mau ketemu sama Mama kamu." Athalia melepaskan pelukan laki-laki itu dipinggangnya dan berjalan menuju pintu kamar Darren. Ia harus bersiap-siap.

"Kok gak bilang?" tanya Darren dengan alis yang mengangkat satu.

"Itu aku bilang?" Athalia mengedikkan bahunya acuh sebelum menghilang dari balik pintu itu.

Darren menggeram tertahan berusaha tidak emosi dengan sikap menyebalkan Athalia di pagi hari ini.

"Kamu sebel sama aku?"

Darren yang semula menundukkan kepalanya mencoba bersabar pun menoleh ke arah pintu yang sudah terbuka lebar dengan Athalia yang bersidekap dada.

"Eng-Enggak. Buruan, aku anterin."

Athalia menyipitkan matanya dengan tatapan penuh kecurigaan. "Bohong."

Darren mengambil jasnya dan berjalan menuju Athalia. "Enggak, sayang. Udah, ayo."

"Cium dulu kalau gak kesel," ujar Athalia tidak berminat mengikuti langkah laki-laki yang sudah menggenggam tangannya dan berjalan satu langkah didepannya.

Laki-Laki itu kembali mendekat dan menangkup sisi wajah Athalia. "Tumben. Biasanya susah diminta cium."

"Cepet."

CUP

Ia kecup pipi kanan gadisnya dengan gemas membuat suara nyaring. "Udah?" tanya Darren tersenyum kecil. Jika Athalia begini setiap hari, mungkin ia tidak perlu menahan diri untuk tidak sekali saja mencium Athalia.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang