Caught

17.3K 479 2
                                    

Happy Reading
🐳🐳🐳
*****

Clarissa berdecak khawatir melihat wajah pucat atasannya. Sejak bosnya datang tadi pagi, Clarissa sudah menyadari ada sesuatu yang aneh dengannya. Ia sudah bekerja lama dengan Darren dan tentu saja dia akan sadar jika ada sesuatu padanya.

Clarissa jadi khawatir sendiri melihat keadaan bosnya. Mungkin bosnya ini sampai sakit begini karena bekerja terlalu keras. Terkadang ia bingung mengapa ada orang yang begitu menyukai bekerja seperti bisnya yang galak ini.

"Pak, mending ditunda aja deh meetingny-"

"Kalau dibatalin yang ada nanti susah lagi buat ketemu waktunya." Darren menjawab membuat Clarissa lagi dan lagi hanya bisa menghela napasnya.

"Kalau udah nggak kuat bilang, Pak," ujar Clarissa takut jika sakit yang dialami Darren bertambah serius nantinya.

Darren mendelik mendengarnya. "Kamu siapa sampai saya harus bilang ke kamu? Udah sana, siapin aja buat meeting."

Clarissa mencebik kesal mendengar balasan atasannya. Bisa-Bisanya rasa pedulinya dibalas dengan begitu kejam. "Saya laporin pacar Bapak lho!"

Darren seketika mengernyitkan dahinya. "Pacar? Nggak usah aneh-"

"Yang waktu itu Bapak cerita ke saya! Saya laporin!" seru Clarissa sebelum keluar dari ruangan Darren.

Darren hanya bisa terheran dengan sekretarisnya yang satu ini. Clarissa saja tidak tahu siapa perempuan yang dia maksud. Bertemu saja tidak pernah apalagi sampai berani memberitahunya?

Laki-Laki itu mengistirahatkan tubuhnya disofa yang ada ditengah-tengah ruangannya. Kepalanya terasa berdenyut dan pening sekali. Tentu saja dia hanya ingin pulang dan beristirahat, tapi pekerjaannya tidak bisa ditunda begitu saja. Ia harus menyelesaikannya, lagi pula hanya tersisa satu rapat lagi.

*****

"Lo sakit, Thal?"

Pertanyaan yang tiba-tiba terdengar dari samping membuat Athalia terlonjak terkejut. Ia menoleh dan mendapati Clara sudah berdiri disampingnya.

"Enggak, gue nggak sakit," jawab Athalia seleha memproses pertanyaan Clara.

"Terus kenapa lesu gitu? Kantung mata lo aja menghitam. Begadang, ya lo?" tebak Clara.

Sontak Athalia menyentuh kantung matanya dan meraba-rabanya. Apa sangat terlihat? Padahal, dia sudah sangat berusaha untuk menyembunyikannya dengan make up.

"Nggak tau. Gue tidur selalu cepet kok."

Clara menatap Athalia bingung. "Terus, tuh kantung mata bisa muncul tiba-tiba gitu? Lo pasti begadang nih. Jangan bohong deh sama gue!" Clara membalas tidak percaya akan apa yang dikatakan Athalia. Ia bukan orang bodoh yang akan percaya begitu saja.

"Kenapa?"

Suara itu membuat Athalia mengurungkan niatnya untuk membalas Clara. Ia menoleh dan menemukan Karel dengan seragamnya berdiri didekat mereka.

"Sejak kapan lo disana?" tanya Clara.

"Lo sakit?" Karel bertanya menganggap angin pertanyaan Clara. Ia mendengar obrolan mereka tanpa sengaja tadi.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang