Familiar

44.4K 1.5K 23
                                    

HAPPY READING!!!
😊😊
JANGAN LUPA UNTUK
VOTE DAN KOMEN YAA!!


*****

Athalia mendesah pelan memikirkan bagaimana caranya bisa mendapatkan pekerjaan. Walaupun Naufal akan membantunya mendapat pekerjaan, dirinya harus mencari juga. Ia bingung barus bekerja sebagai apalagi. Rasanya semua sudah ia coba. Dari menjadi office girl, pelayan cafe, pelayan club malam, tukang cuci piring, dan masih banyak lagi, dan semuanya tidak ada yang bertahan lebih dari tiga bulan. Selalu saja ada kejadian yang membuatnya harus dipecat dari pekerjaannya.

Saat sibuk memikirkan pekerjaan, tiba-tiba ponselnya bergetar disebelah laptopnya.

DDDRRRTTTT~

DDDRRRTTTT~

DDDRRRTTTT~

Melihat nama kekasihnya, Athalia pun mengangkat dengan malas. Sudah dari kemarin Gilang ia abaikan memang.

"Halo?" sapa Gilang dari seberang sana.

"Ya?" jawab Athalia.

"Kamu kemana aja sih dari kemarin? Aku teleponin nggak diangkat, chat juga nggak dibales. Kamu kenapa? Mau aku samperin ke Jakarta? " ujar Gilang panjang lebar. Mereka memang pasangan jarak jauh. Gilang bekerja di Kota Yogyakarta sementara Athalia sibuk di Jakarta. Mereka bertemu saat Gilang kebetulan berada di universitas yang sama dengannya.

Athalia otomatis menggeleng walaupun Gilang tidak melihat. "Nggak usah."

"Kamu kenapa?" tanya Gilang sadar bahwa ada yang aneh dari Athalia.

Athalia menghela napasnya berat. Ia rasa hubungannya sudah cukup sampai disini. Ia juga merasa bersalah dengan Gilang karena perasaannya tidak tulus. Awalnya memang ia menyukai Gilang. Laki-laki ini mencintainya dengan tulus, baik, rela mengorbankan segalanya untuknya, tapi hatinya tidak bisa berbohong. Lama kelamaan ia sadar bahwa itu hanya ketertarikan semata. Darren Altezza masih menempati posisi pertama dihatinya dan mungkin akan selalu begitu.

"Gilang, gue mau ngomong sesuatu," ujar Athalia mengabaikan pertanyaan Gilang sebelumnya.

"Apaan sih pake gue-lo? Aku, saya-"

Athalia menarik napasnya, memberanikan diri sebelum mengatakannya. "Maaf, tapi gue mau putus," ucapnya dalam satu tarikan napas.

Selama beberapa detik hanya keheningan yang ia dengar dari seberang sana. Athalia sudah panik menunggu balasan Gilang.

"A-apa? Kenapa? Aku buat salah? Aku minta maaf kalau aku buat salah. Jangan minta putus..." mohonnya putus asa. Padahal Gilang tidak melakukan kesalahan apapun.

Athalia memejamkan matanya mencoba menendang rasa sesak didadanya akibat merasa bersalah pada laki-laki sebaik Gilang. "No, you didn't do anything wrong. You are a nice guy. It's me. Masalahnya di gue, Gilang. Gue belum bisa lupain masa lalu gue dan gue nggak mau semakin lama berhubungan sama lo disaat gue nggak cinta sama lo. Gue nggak mau terus-terusan nyakitin lo."

Semenyakitkan kalimat itu terdengar, lebih baik ia katakan dari pada harus berbohong dan malah semakin menyakiti keduanya.

"I'm so sorry that I hurt you."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang