SIDAK

14K 341 0
                                    

Happy Reading
❤️‍🔥❤️‍🔥❤️‍🔥
******

Setelah acara selesai, mereka memutuskan untuk langsung pulang. Athalia sebenarnya ingin berbicara dengan Clara dan Naufal, tapi keadaan sangat ramai dan Darren pun sudah lelah. Dia ingin segera pulang.

Sampai di penthouse, Athalia dan Darren segera menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri dan sepakat untuk kembali ke ruang tengah.

"Kamu katanya cape? Gak mau tidur aja?" tanya Athalia duduk disebelahnya.

Darren menggelengkan kepalanya. "Besok libur. Kita bisa nonton sampai subuh disini."

Athalia mengernyitkan dahinya. "Tiba-Tiba nonton? Kamu gak ada bilang rencana mau nonton."


Darren berdecak. "Intinya aku mau sama kamu sampai pagi. Gak mau tidur."

Athalia tergelak mendengar nada bicara Darren yang terkesan sedikit merengek. "Dih, kayak anak kecil aja begadang," cibir Athalia sembari menepuk pahanya.

Darren yang mengerti maksud Athalia, laki-laki itu sontak berbaring disofa dengan kepalanya yang beralaskan paha Athalia. "Yang begadang emang cuma anak kecil? Justru anak kecil itu tidur."

Tangan gadis itu bermain di rambut Darren membuat Darren merasa lebih rileks. "Gimana bisa sampai pagi gak tidur? Kamu jangan aneh. Kamu aja cape tadi."

Darren menghela napasnya. "Kamu emang gak paham." Padahal itu hanya sebagai alasan saja agar ia bisa cepat pulang dan menghabiskan waktu dengan Athalia.

"Kamu mau bilang apa tadi waktu di acara?" tanya Darren mengingat Athalia tidak sempat mengatakannya.

"Oh! Iya, aku mau cerita ke kamu. Mau dengerin gak?"

Darren mengangguk. Matanya tertuju pada wajah Athalia yang terlihat semangat untuk bercerita. Gadis ini gemas sekali.

"Tadi waktu di toilet, aku ketemu sama Tante Herlina. Dan aku sapa aja kayak biasa ketemu orang. Dan kamu tau dia bilang apa sama aku?" tanya Athalia membuat Darren penasaran.

Darren terdiam sejenak, berpikir. "Kamu cantik?"

PLAK

Sontak Athalia menepuk dada Darren pelan. "Bukan!" serunya terkekeh.

"Terus?"

"Dia nawarin aku untuk jadi model di salah satu brand lokal. Aku gak tau sih brandnya apa. Tante Herlina belum kasih tau detail, tapi menurut kamu gimana?" tanya Athalia semangat. Ia sangat menantikan pendapat Darren.

Darren tersenyum lebar. "Really? She asked you herself?" tanyanya tidak percaya. Pasalnya, wanita tua itu selalu menyuruh orang kepercayaannya untuk mencari talent yang dibutuhkan.

"Yes, she even gave me her name card."

Darren mengangguk-anggukkan kepalanya. Selama ia mengenal wanita tua itu, Darren tahu Bu Herlina cukup pemilih dalam mencari talent. Dan mendengar cerita Athalia tentu membuatnya terkejut.

"Kamu mau gak ngelakuin itu?"

Athalia berdeham sejenak. "Mau. Aku pengen coba aja sih karena dikasih kesempatannya. Tapi, kamu setuju gak?"

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang