INCIDENT

12.1K 307 18
                                    

Happy Reading
🌾🌾🌾
120 vote+200 komen💋✨️
*****

"Hey," sapa Agatha begitu Darren tiba di apartemennya.

Mereka memutuskan untuk membahas masalah ini di tempat yang lebih aman agar tidak ada siapapun yang mendengarkan percakapan mereka dan mereka putuskan tempat itu adalah apartemen Agatha.

Apartemen ini adalah tempat yang Agatha beli secara diam-diam khusus untuk dirinya ketika dia malas berada di rumah dan ingin menghabiskan waktu sendiri. Kini tempat itu berguna juga untuk membahas hal penting seperti ini.

Darren meletakkan jasnya di sofa ruang tengah apartemen Agatha dan duduk berseberangan dengan gadis yang masih dengan pakaian rumahnya.

"Lo gak kerja?" tanya Darren.

Agatha menggeleng sambil menumpangkan satu kaki di kakinya yang lain. Tangannya terlipat di depan dada. "Gak ada meeting atau keperluan apapun gue hari ini. Ada sekretaris gue juga yang bisa gue andalkan."

Darren mendengus kecil. Gadis ini memang malas bekerja. "Lo emang males. Bukan gak ada keperluan. Gak mungkin lo gak ada kerjaan."

Agatha tersenyum mendengar tebakan Darren yang tepat sasaran. Dunia bisnis memang bukan ketertarikkannya. "I love modeling, not this type of shit. So, I just hand it over to my secretary."

Darren mengangguk paham. Agatha sudah terkenal di luar negeri sebagai model dan anak dari pebisnis, tapi bukan seorang pebisnis. Makanya banyak orang yang cukup terkejut mengetahui Agatha yang akan meneruskan perusahaan ayahnya. Mereka kira Agatha akan terus mengejar karirnya sebagai seorang model.

"Karena kita gak bisa kebanyakan basa-basi gak jelas, kita harus langsung bahas." Agatha menatap Darren serius.

"Apa rencana lo?" Agatha lanjut bertanya.

"Lo bilang kalau bokap lo itu punya banyak bisnis gelap." Darren membuka dengan sebuah pernyataan yang Agatha katakan waktu itu.

Agatha mengangguk. "Narkoba, pencucian uang, perdagangan perempuan. Cuma itu yang gue tau karena cuma itu berkas yang gue temuin di ruangan bokap gue waktu itu."

Darren mendesah berat, menyandarkan punggungnya ke sofa. "Kenapa bokap lo mau ambil perusahaan gue? Apa hubungannya?

"Lo bego? Perusahaan lo itu nomor 1 di Indonesia. Also top 3 in Southeast Asia. Lo masih nanya kenapa bokap gue pengen ambil perusahaan lo?"

Darren menatap Agatha tidak mengerti. "Bukannya perusahaan lo juga termasuk salah satu perusahaan paling besar?"

Agatha terkekeh sinis sambil memperbaiki posisi duduknya. "Bukan manusia namanya kalau gak serakah. Dia gak pernah ngerasa puas sama apa yang dia miliki. Buktinya dia mau ngelakuin bisnis ilegal kayak gitu dan dia pengen semakin memperluas koneksi bisnis ilegal itu dengan mengambil perusahaan lo."

Dua-Duanya terdiam. Memikirkannya cara bagaimana mereka bisa menyelesaikan situasi ini. Jika saja Agatha mampu menyelesaikannya sendiri, ia akan lakukan. Tapi, dia tahu dirinya tidak mampu, makanya dia butuh orang yang punya kekuasaan lebih besar yang bersedia membantunya.

"Asal lo tau, dari awal tujuan bokap gue nyuruh gue balik ke Indonesia itu supaya gue bisa dapetin lo dan perusahaan lo. Tapi, dia salah strategi. Dia gak tau lo sesayang apa sama Athalia."

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang