EKSPEKTASI

13.9K 350 1
                                    

Happy Reading
Klik bintang sebelum membaca yaa!!
⭐️⭐️⭐️
*****

Athalia yang sudah berganti ke pakaiannya yang semula itu menghampiri Darren yang menunggunya di kursi yang tersedia. Semua kru dan staf sudah meninggalkan ruangan sejak tadi. Selesai pemotretan, Bu Herlina pun langsung pamit karena ada urusan lain. Padahal hari sudah malam, namun wanita berumur itu masih saja sibuk.

"Udah?" tanya Darren.

Athalia mengangguk. "Ayo."

Darren mengernyitkan dahinya melihat wajah Athalia yang nampak tidak ceria. Nada bicaranya pun terdengar aneh. Dibayangannya Athalia akan menghampirinya dengan tatapan penuh binar dan mulutnya akan bercerita panjang lebar tentang pengalamannya hari ini.

"Kenapa?"

Athalia menggeleng samar. "Ayo, ah. Udah malem."

Berpikir mungkin gadisnya kelelahan, Darren pun menggandeng tangan Athalia dan berjalan keluar studio. Athalia yang selama di dalam lift hanya diam dengan wajah malasnya, kini dahinya mengernyit menyadari mereka turun di parkiran khusus motor.

"Kamu salah pencet, ya? Ini parkiran motor." Athalia memberitahu Darren.

"Gak salah." Darren menarik gadis itu keluar lift. Athalia tentu saja masih kebingungan.

"Kamu markir mobil kamu di tempat khusus motor? Kamu salah parkir, ya?" tanya Athalia masih menerka-nerka mengapa mereka di parkiran ini.

Darren terkekeh kecil. Ia menepuk motor besar hitamnya sambil menunjukkan kuncinya. "Kita naik motor."

Sebenarnya dalam hati Athalia terkejut sekaligus antusias. Melihat motor besar milik kekasihnya ini, sudah dipastikan Darren akan membawanya dalam kecepatan yang tidak lambat. Namun, Athalia memilih tidak menunjukkan reaksi apapun. Wajahnya tetap datar seolah dia tidak tertarik akan apa yang dikatakan Darren.

Laki-Laki yang sadar akan perubahan sikap gadisnya pun langsung menangkup wajahnya dan membawanya untuk menatap ke arahnya. Sudah tidak tahan dengan Athalia yang diam begini.

"You okay? What's wrong? Tired?"

Athalia memalingkan wajahnya agar terlepas dari kukupan tangan Darren bersamaan dengan bahunya yang berkedik acuh. "Tau. Pikir aja sendiri."

Darren semakin bingung. Apa dia buat salah? "Did I do something that make you unhappy?" tanya Darren lagi setelah tidak menemukan letak kesalahannya.

"Not really. Cuma kesel dikit."

"Huh? Apa yang aku lakuin?" tanya Darren bingung.

Athalia berdecak sebal. "Laki-Laki itu sama aja. Gak pernah peka sama apa yang dirasain ceweknya!" sentaknya bersidekap dada.

"Kalau gitu kamu bantu aku supaya aku tau salahnya dimana," ujar Darren tidak terima dengan ucapan gadisnya.

Athalia melirik sinis laki-laki di hadapannya. "Siapa cewek yang ngobrol sama kamu tadi?" Athalia tentu saja akhirnya sadar akan gadis yang berdiri begitu dekat dengan kekasihnya. Dan ia pun sebenarnya tahu siapa gadis itu karena bertemu di ruangan Bu Herlina sebelumnya. Ia hanya ingin menguji kejujuran laki-laki ini.

Pertanyaan itu membuat Darren tidak menjawabnya beberapa detik. Otaknya seketika berputar untuk mengingat-ingat siapa yang gadisnya itu maksud. Saat otaknya mengingat siapa gadis yang dimaksud kekasihnya, bukannya menjawab, ia malah menatap Athalia dengan senyuman jahilnya, yang Athalia sangat kenali maksudnya.

"Lho? Aku, kan cuma nanya."

Darren menyandarkan tubuhnya di motor besarnya sambil melipat tangan didepan dada. "Ada aku bilang kamu cemburu?" tanyanya dengan alis yang mengangkat satu.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang