Found Her

35.1K 1.1K 8
                                    

HAPPY READING
🐒🐒🐒
*****

"Jelasin," ucap Darren begitu Theo duduk dihadapannya.

Theo langsung menuju ke perusahaan Darren begitu ia selesai dengan meetingnya. Laki-Laki itu memaksanya untuk datang karena ingin mendengar langsung apa yang Theo kirim.

"Lo kenapa bisa yakin itu dia?" tanyanya langsung to the point. Selama 6 tahun ini dia mencari Athalia dan hasilnya nihil. Ia tidak bisa menemukannya dimanapun. Di kosannya yang dulu pun tidak ada. Kini, sahabatnya malah menemukannya?

"Ya, lo sering nunjukkin foto dia ke gue. Gimana gue nggak yakin itu dia? Jelas banget, Darren Altezza. Itu Athalia yang lo cinta mampus!" Theo berkata tidak ada keraguan.

Theo adalah seorang pemilik cafe dimana cafe itu cukup terkenal dan memiliki banyak cabang yang sangat ramai pengunjung. Dia juga sahabat Darren sejak kuliah, jadi jelas dia tahu siapa Athalia. Sahabatnya itu sudah membicarakan wanita bernama Athalia terlalu sering. Bahkan ia di meja kerjanya pun terdapat wajah Athalia.

Darren terdiam mendengar jawaban Theo. Benar atau tidaknya hanya dia yang bisa memastikan, namun jika sampai itu benar Athalia, Darren tidak akan menyia-nyiakan waktu lagi. Entah gadis itu masih mengingatnya atau tidak, pokoknya ia harus melihatnya dengan mata kepalanya sendiri.

"Kalau dia udah ada cowok gimana? Lo nggak bisa apa-apa," celetuk Theo.

Darren menatap Theo sebentar sebelum kembali fokus pada laptop didepannya. "Gue rebut. Udah sana balik. Banyak kerjaan gue."

"Sialan. Kalau bukan CEO udah gue gibeg lo!" kesalnya sambil beranjak dari duduknya dan berjalan keluar.

Darren menatap jam yang sudah menunjukkan pukul 3 sore. Ia tidak tahu kapan jam kerja Athalia selesai, jadi lebih baik ia datang saja langsung dan menunggunya keluar dari restoran itu.

*****

Athalia menghela napasnya lelah. Padahal bukan akhir pekan, tapi restoran ini ramai sekali. Ini cukup melelahkan sebagai hari pertamanya bekerja.

"Kenapa? Cape, ya?"

Athalia menoleh dan mendapati Clara yang memegang nampan. "Lumayan. Banyak juga, ya pengunjungnya."

Clara terkekeh kecil. "Jelas, Lia. Ini restoran yang selalu rame dan terkenal. Pasti rame pengunjung," imbuh Clara.

Athalia mengangguk paham. "Gue ke toilet dulu, ya?" pamitnya pada Clara.

Athalia pun pergi ketika Clara mengangguk sebagai jawaban. Saat dia hendak memasuki toilet, tubuhnya hampir saja terjungkal ke belakang jika tangannya tidak ditahan. Ia bahkan sudah menutup matanya saking terkejutnya.

"You okay? Maaf, gue buru-buru tadi, makanya nggak hati-hati," ujarnya sembari membantu Athalia berdiri dengan benar.

Athalia berdeham sembari merapikan pakaiannya yang sebenarnya tidak berantakan. Ia hanya malu saja. "It's okay. Gue yang harusnya minta maaf karena buru-buru juga. Kebelet, hehehe," ujarnya diakhiri dengan bibirnya yang menyengir kuda.

"Lo baru, ya? Gue belum pernah liat lo ada di restoran ini," ujarnya.

Athalia mengangguk, mengiyakan. "Lo chef, ya?" tebaknya. Ia bukan hanya asal menebak. Laki-Laki ini mengenakan pakaian yang berbeda dengan pegawai biasa. Ia memakai pakaian khusus chef. Mungkin dia bekerja langsung di dapur.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang