UNUSUAL BEHAVIOR

10.8K 348 1
                                    

Happy Reading
👾👾👾
*****

Helaan napas itu terdengar untuk kesekian kalinya di sebuah studio foto yang keadaannya sedikit rusuh. Padahal Athalia sudah datang tepat waktu, namun penata riasnya terlambat karena ada sedikit masalah dalam perjalanan. Tidak hanya penata rias, bahkan penata lampu juga sang fotografer datang terlambat membuatnya menunggu sekitar hampir 2 jam.

Ini adalah photoshoot Athalia yang kedua setelah kemarin. Ia benar-benar tidak menyangka ada yang ingin menekan kontrak dengannya sebagai model lagi. Kali ini untuk brand perhiasaan terkenal yang sudah internasional.

Athalia tidak ragu untuk menerima karena ia suka melakukan pekerjaan ini, juga hasil yang didapat ternyata sangat banyak. Jauh di luar dugaan Athalia. Uang yang berada di rekeningnya tidak pernah terisi sebanyak ini.

"Sorry banget, ya Sis...Eike aple ditilang di jalan tadi, jadi aja kesininya telat," ujar sang penata rias, yang Athalia ketahui bernama Paul Isoman.

Athalia tersenyum sambil mengangguk. "Santai...Ba-Bang?" ujar Athalia ragu.

Lelaki dengan buzz cut itu tersenyum. "Panggil aja Paul." Athalia mengangguk sambil tersenyum.

"Kamu sakit, ya? Very pucet lho muka kamu."

Athalia menatap pantulan dirinya di cermin di hadapannya. Entah mengapa tubuhnya terasa begitu lemas hari ini. Bahkan beberapa kali ia merasakan tubuhnya seperti melayang saking lemasnya.

Semalam memang kepalanya berdenyut sakit, tapi mereda begitu ia minum obat dan beristirahat. Tadi pagi pun masih biasa saja, tapi semakin siang rasanya tubuhnya semakin lemas. Kepalanya pun kembali terasa pusing.

Ia ingin mengistirahatkan dirinya, tapi di satu sisi ia tidak mungkin tidak datang ke photoshoot penting ini. Sebenarnya calon mertuanya juga sudah melarangnya, katanya biar dia yang bicara sama Bu Herlina. Namun, Athalia tidak menolan. Ia harus bekerja secara profesional. Jadi meskipun ia sakit, dia tetap harus bekerja karena sudah menyetujui kontrak itu.

Darren? Jangan ditanya. Laki-Laki itu tentu tidak tahu. Athalia mungkin sudah ada di gulungan selimut jika sampai kekasihnya itu tahu.

Athalia mengangguk kecil. "Gak sakit, tapi sedikit pusing aja."

"Aduh, cantikkk...Paul cepet aja make up-nya, biar kamu cepet selesai juga dan bisa istirahat."

Athalia mengangguk sambil menggumamkan terimakasih. Ia bekerja hari ini memang dengan harapan bisa selesai lebih cepat agar dia bisa menghasilkan foto yang bagus dengan keadaannya yang belum terlalu lemah. Ia takut jika semakin lama kepalanya akan semakin pusing.

Di tengah-tengah ia dirias, tiba-tiba ada suara melengking yang memanggil namanya. "Liaaa!"

Athalia menoleh dan melihat Clara datang dengan kedua tangannya yang penuh akan kantung belanja yang nampaknya seperti makanan dan minuman. Ia memang memberitahu Clara hari ini dia ada photoshoot, tapi tidak menyangka akan datang begini.

Clara menyapa para kru sebelum menghampiri Athalia. "Eh, ini diambil aja, ya!" serunya meletakkan kantung itu di meja kosong yang tersedia.

Clara menghampiri Athalia yang sedang dirias. Ia mengambil tepat duduk yang kosong di sebelah gadis itu. Matanya kembali membulat terkejut menyadari siapa yang merias wajah sahabatnya.

"Eh! Paull!" seru Clara membuat laki-laki yang sedang fokus itu menoleh. Tadi saking fokusnya ia tidak sadar ada seseorang yang datang.

"Claraaa!" balasnya kemudian mereka berpelukan sebentar disertai kecupan pipi kiri dan kanan.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang