Another Date

43.1K 1K 5
                                        

HAPPY READING
🌻🌻🌻
*****

"Here we are," ujar Darren begitu sampai.

Athalia mengikuti Darren yang keluar dari mobil. Athalia sebenarnya merasa tidak yakin akan keputusannya ini, tapi tidak ada yang bisa ia lakukan. Ia bisa saja pergi, namun kemana dia harus pergi?

"Jangan ngelamun. Ayo."

Athalia mengerjapkan matanya tersadar dari lamunannya. Ia segera masuk ke dalam lift melihat laki-laki itu sudah didalam sembari menekan tombol untuk menahan pintu lift agar tidak tertutup.

Penthouse yang Darren tinggali berada dilantai paling atas, jadi mereka harus bersabar sedikit didalam lift. Athalia melirik kedua tangan Darren yang membawakan kopernya.

"Gue aja bawa koper-"

"Berat. Lagian, lo bawa apa sih? Batu?" tanya Darren.

Athalia berdecak mendengar pertanyaan itu. "Ck! Ya, makanya kalau berat gue bawain satu!" sentak Athalia merebut satu kopernya. Kali ini Darren biarkan saja daripada ia ribut lagi. Ia terlalu malas dan lelah untuk itu. Sampai dilantai teratas, mereka pun keluar dari lift.

Athalia takjub begitu melihat pintu dari tempat tinggal laki-laki itu. Pintu itu cukup tinggi dan besar dilengkapi dengan warna putih yang memberikan kesan elegan. Ia segera menetralkan wajahnya ketika Darren menoleh ke arahnya seusai membuka pintu.

"Duluan," ujarnya pada Athalia. Gadis itu pun menurut dan masuk ke dalam. Ternyata dalamnya lebih indah lagi. Jendela besar yang menampakkan keindahan dimalam hari membuatnya jatuh cinta seketika. Ia selalu suka dengan langit ketika dimalam hari karena ia bisa melihat bulan dan bintang yang terang ditengah kegelapan, yang selalu mengingatkannya pada kedua orang tuanya.

Wow, gue kayaknya mau sampai kerja mati-matian nggak akan kebeli deh ini penthouse, batinnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wow, gue kayaknya mau sampai kerja mati-matian nggak akan kebeli deh ini penthouse, batinnya.

"Gue anter ke kamar lo." Darren berkata membuat Athalia yang sedang mengagumi isi penthouse ini pun menoleh. Ia segera berjalan mengikuti Darren yang kini sudah menaiki tangga.

Saat menaiki tangga, Darren berhenti ditengah jalan, lalu membalikkan tubuhnya menatap Athalia yang kesulitan dengan koper yang berat itu.

"Keras kepala sih," cibir Darren.

Athalia mendengus. "CEO nggak usah bacot," ketusnya. Dikira ia tidak bisa mengangkat ini sendiri? Tentu saja ia bisa! Dengan seluruh kekuatannya mengangkat koper itu, lalu berjalan ke atas hingga berhasil menyelesaikan tangga itu walaupun sembari terengah karena tangganya lumayan panjang.

HELLO, MR.EX! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang